Motorjacht

622 36 2
                                    

Saat Ini (setalah tiga tahun berlalu)| Belanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Ini (setalah tiga tahun berlalu)| Belanda

Gamal yakin pilihannya berlibur di Belanda sebelum pulang ke Indonesia, memang tepat. Setidaknya di sini dia bisa melepas penat dan menenangkan pikiran, apalagi setelah melewatkan banyak rutinitas di Dubai. Tiga tahun berada di Dubai membuatnya perlu refreshing dengan suasana baru.

Saat tiba di Amsterdam, Gamal langsung menuju desa Zaanse Schans. Dia sengaja ingin mengunjungi desa ini karena penasaran dengan kincir angin-kincir angin raksasa yang dia dengar dari sahabat-sahabatnya di Dubai. Saat mengitari desa, Gamal luar biasa kagum, tempat ini seperti jauh dari sentuhan kota. Banyak sekali ornamen-ornamen tradisional yang dipertahankan. Pria itu bahkan sempat mengabadikan beberapa foto di sekitar sungai Zaan. Hari berikutnya Gamal langsung mengambil trip ke Groningen. Dia membawa beberapa perlengkapan renang di dalam ransel. Dia memang berencana menghabiskan seluruh harinya di pantai Delfzijl. Ombaknya yang teduh membuat Gamal bertahan hampir satu jam, menyelami pantai. Berada di sini membuatnya ingat akan Bali.

Setelah benar-benar bosan di Groningen, Gamal kembali ke Amsterdam. Di kota ini dia menghabiskan waktu dengan mengelilingi kota sepanjang hari, dia juga bertemu dengan orang-orang yang tampaknya bersikap individualis, berbeda dengan orang-orang yang dia temui di Dubai. Namun di sinilah dia bisa merasakan nikmatnya waterzooi(1). Gamal sempat ketagihan dengan makanan tersebut. Beberapa kali di hotel, dia memesan makanan yang sama.

Di kamar hotel, Gamal melihat kalender duduk di meja. Ternyata setelah menghitung tanggal, Gamal baru tersadar hampir seminggu dia berada di negeri Tulip ini. Perhatiannya kemudian teralih pada sebuah brosur di sebelah kalender. Brosur trip singkat melintasi North Sea dari sebuah agen. Gamal kemudian mengambil brosur tersebut. Terdapat gambar sebuah kapal pesiar MV Artemis di halaman depan brosur. Dia sempat merasa deg-degan tanpa sebab sebelum akhirnya sebuah pikiran muncul di kepala; sepertinya ini menyenangkan. Melengkapi liburan dengan menempuh perjalanan laut, melintasi negara-negara Eropa barat! Gamal cepat-cepat meraih telepon, dia lantas, menghubungi agen wisata tersebut.

***

North Sea, Belanda.

Gamal menutup lemari dan bergegas. Setelah memastikan segalanya beres, dia keluar dari kabin. Di ballroom akan berlangsung pesta dansa. Gamal ingin mencoba sedikit bergoyang malam ini. Gamal bahkan tak sabar sebab dia yakin dialah yang akan menjadi pusat perhatian karena memiliki pigmen kulit yang berbeda. Malam itu dia mengenakan tuksedo yang elegan sehingga tubuhnya yang atletis sedikit memberi kesan gagah.

Gamal mengunci pintu dan menyusuri lorong kapal dari depan pintu kamar. Beberapa meter dari tempatnya berdiri, tampak sepasang bule. Pasangan tersebut berjalan melawan arah dengan langkah Gamal. Kasihan, sang bule wanita terlihat sempoyongan memapah tubuh pria di sampingnya. Wanita itu nyaris terjatuh-jatuh menahan tubuh pasangannya, agar mereka dapat melangkah normal. Beberapa kali pasangan tersebut oleng, hampir jatuh ke samping dinding, sang wanita berjuang lagi memapah, tetapi detik berikutnya oleng lagi ke depan, begitu berkali-kali.

Titik Temu [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang