Dualima

1.4K 289 26
                                    

vomment juseyooo
awas tipoo


Kembali ke hari ini, Hari Senin dimana gue UAS dan sebangku sama kak Julian sang manusia tanpa cacat tapi masih gantengan bang Ijay makasih.

Masuk ke pelajaran kedua, Agama. Berhubung gue Islam, jadi mapel UAS kali ini adalah PAI alias Pendidikan Agama Islam.

Kak Julian udah ngerjain 20 dari 50 soal. Sementara gue baru ngebuletin nama.

Ini manusia apa dewa.

.

"Dek bangun dek, udah pulang."

Gue tengok kanan kiri, kelas udah ampir kosong.

"Uhh, makasih kak udah bangunin."

"Hahaha santai. Ada iler tuh."

"HAH MANA?" gue panik.

"Tapi boong." Katanya sambil nyengir.

Sialan :)

"Duluan ya Za, jangan lupa belajar besok Biologi ama Bahasa Inggris."

"Siaap kak."

Gue masukin tempat pensil ke tas, dan langsung keluar kelas.

Gue masukin tempat pensil ke tas, dan langsung keluar kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada orang itu depan kelas.

"Balik?"

"Ya iyalah kak masa nginep?"

"Ayo ba-"

"Dijemput bang Ijay, ehehehe babayyy."

Wowo be like..

Sampe deh depan gerbang sekolah, manusia berhelm putih udah nunggu di tempat biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampe deh depan gerbang sekolah, manusia berhelm putih udah nunggu di tempat biasa. Kaya gojek pribadi hehehehehe.

"Selamat siang ibu negara."

"Terus abang apa kalo aku ibu negara?"

"Presiden."

"Heleh."

"Presiden hati kamu."

"HALAH HALAH GELEUH." Gue ketawa. Bang Ijay juga.

"Langsung pulang ya? Abang banyak tugas euy."

"Iya lah bang aku juga harus belajar buat besok."

"Okee."

.

Sampe di rumah, seluruh penghuni kontrakan lagi pada makan. Pas gue sama bang Ijay datang, langsung pada teriak.

"BUCIIIN."

Termasuk bunda.

Akhirnya bang Ijay ikutan makan. Gue ke dalem ganti baju dan ga ke warung lagi.

Eh iya.

Ampir lupa.

Gue jalan ke tempat kotak surat. Ngeliat apakah benda itu ada lagi.

Ternyata ada.

Tulisannya "makin susah ya, pasukan lo makin banyak. gue mau minta maaf sebelumnya, gue harap lo ga kecewa sama gue. tapi ini pilihan gue. apa lo tega liat gue terus terusan nunggu?

INI SIAPA SIH KO TULISANNYA MIRIP KAK SURYA.

.

Gue mau cerita tentang surat itu ke kak Surya, tapi gue ga mau karena gue udah terlalu banyak cerita ke kak Surya. Gue gamau pikiran dia dipenuhin sama masalah gue. Ga enak.

Gue akhirnya ke kamar. Gue kumpulin semua kertas postit warna ijo yang ada dari awal, dan permennya gue buang. Takut udah disuntik racun tar gue mati konyol dan permen milkita ga laku lagi karena gue mati disebabkan oleh satu permen milkita.

.•.

Hari kedua UAS, pagi gue disambut ama senyuman bang Ijay, kak Wowo, dan sekarang ditambah senyuman kak Julian.

Kurang nikmat apa lagi idup gue.

Sekarang jam istirahat, gue memuuskan untuk ke kantin karena gue pengen makroni pedes. Ga sengaja gue ketemu kak Surya.

"Kacuya!" Panggil gue.

Kak Surya balik badan dengan tangan kanannya megang segelas teh poci dan tangan kirinya megang post it.

Warna ijo.

Persis.

Kaya kertas yang selalu dateng ke kotak pos gue.

Tapi untuk kali ini gue mau pura pura ga tau.

"Makan kak?" Tanya gue.

"Ngga nih, minum aja," katanya sambil masukin post it ijonya ke saku celana.

"Gue kesana ya kak."

Kak Surya ngangguk sambil nunjukin senyum manis andalannya.

Banyak banget umat di kantin. Mulai dari komplotan cowok kelas gue, kelas sebelas, kelas dua belas. Kebanyakan sih cowok yang ke kantin. Cewe mah pada ngalem di kelas. Ini juga gue kebetulan ngidam makroni.

Oh iya..

Ini kenapa gue jadi takut sama kak Surya ya..

.

Pulang sekolah kali ini gue bener bener ga tenang. Tapi gue tetep harus liat kotak surat gue.

Bener. Ternyata ada lagi.

"gue selalu liat lo, dan lo juga liat gue di kantin tadi."

My J✔Where stories live. Discover now