Gue bangun jam 4 pagi buat bantu bunda dulu. Bunda punya warung nasi, tapi bisa juga disebut rumah makan sih, soalnya luas warung bunda sekitar 5x6 meter.
Tugas gue cuma motong-motong bahan masakan yang udah bunda beli kemarin. Kalau jam udah nunjuk ke angka lima, gue pasti udah selesai bantu bunda.
Gue berangkat ke sekolah jalan kaki, karena kebetulan jarak antara rumah dan sekolah gak terlalu jauh.
Udah siap, gue langsung pamitan sama bunda yang masih sibuk sama masakannya.
Ayah? Masih santai di kamar, ga peduli keadaan bunda. Sebenernya, dalam lubuk hati yang terdalam, gue ga mau pamitan sama ayah. Tapi bunda bilang, itu ayah gue. Gue ga mungkin ada kalo ayah ga ada, dan ga boleh benci sama ayah sendiri. Karena gue sayang banget sama bunda, gue turutin perintahnya.
Ayah itu baik, tapi gak peduli sama sekitar. Sibuk sama dunianya sendiri. Ayah ga kerja. Yang cari nafkah keluarga itu bunda. Gue bersyukur karena warung nasi bunda sekarang udah lebih rame dan lebih besar dari yang dulu.
"Pergi ya bun."
"Iya, hati-hati kak."
.•.
"JALAAAA!" sambut Yuni, temen sejak MOS, yang sekarang jadi temen sebangku.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Yuni Faradina as Yuni [Lee Seoyeon]
"Yuniii."
"Tumben lebih pagi lima menit?"
"Hahaha, gila ya, apal banget sama jadwal gue datang."
"Oh harus dong. Kalo lewat dari jam 6.15 berarti seorang Zara ga masuk sekolah."
Gue cuma ketawa kecil liat tingkahnya.
"Ja, liat ini ensiti kambek 18 orang, gila memang."
"Wah manaa? Huhu Minhyungkuuu."
"Gila ini Lucas ganteng banget jaaa."
Iya, gue sama Yuni sama-sama suka k-pop. Makanya, gue sama Yuni bisa cepet nyambung.
"INI BUGIL BUGIL YA ALLAH SUBHANALLAH."
"Siapa yang bugil, Yuni?"
Yuni kaget, gue juga kaget.
"E-eh, ga ada kok bu, ini Petrik temennya Spongbob bugil."
"Lah, petrik bukannya pake celana?"
Gue sama Yuni udah ga bisa ngomong lagi, males nerusin.
