Famous 19

400 28 0
                                    

Dan,disinilah mereka. Disekitar taman dekat komplek perumahan Rey dan Ica. Ica memutuskan untuk membawa kedua cogannya itu untuk berjalan sore. Tak lupa pula seorang anak kecil perempuan yang tak lain adalah adik Rey,ikut dengan mereka. Karena pasalnya,Rey mengatakan bahwa Ebeth yang memaksanya mengajak Ica berjalan sore.

Tak ada percakapan,hanya hening dan suara angin sore yang sejuk.

"Duh udah dong pada ngambekannya,kan gini biar adil." ucap Ica.

"Taunih,kakak kakak pada kenapa sih diem mulu deh. Ebeth kan jadi bingung mau mulai pembicaraan darimana!" lah?! Ini bocah kenapa jadi sok tau begini dah. Malu-maluin gue ajanih sebagai kakaknya. Rey membatin.

"Hahaha,Ebeth mau ngomong apa emangnya? Ada cerita ga? Kak Ica mau denger dong" ucap Ica sambil tertawa disela-sela jawabannya.

"Manis." Gumam kedua cogan -Rey dan Ras- dengan pelan. Sangat pelan namun keduanya sama-sama bisa saling mendengarkan.

Dan kini mereka sedang memandang sengit satu sama lain. Hadeuh,pengen jadi Ica deh. Direbutin cogan.

"--iya iya,terus si Kiki diapain?"

"Iya,Kiki nya digodain mulu sama si Vero. Pipinya Kiki jadi merah-merah gitu kak"

Lalu Ica hanya menanggapinya dengan kekehan. Dan mengelus rambut Ebeth.

"Kayanya udah mulai malem deh,pulang yuk?" ajak Ica.

Seakan belum puas,Rey dan Ras bersamaan menjawab
"Jangan dulu."

"Loh? Kenapa?"

"Ga,yaudah pulang." Lalu Rey membalikkan badannya setelah menggendong Ebeth terlebih dahulu. Dia jalan duluan bersama Ebeth.

"Dadah Kak Ica! Besok-besok jalan bareng lagi yah! Kakak ganteng juga boleh ikutan kok,hehe."
Kakak ganteng yang dimaksud disini adalah Ras.

"Mau pulang,Ca?" tanya Ras melunak. Sudah tak sedingin saat ia menanggapi kata-kata saat bersama Rey tadi.

"Ca mau esklim.."

"Yaudah gue beliin,ayuk"

"YAYY!!" teriak Ica girang karena Ras emang yang paling mengerti. Dia senang ada seorang seperti Farras yang mau menemani dirinya.

Ternyata,Ras asikan di langsung yah. Ketimbang di chat mah ngambek mulu.

Faktanya,tipe cowok itu memang berbeda-beda. Ada yang memang lebih asik secara langsung,ada juga yang lebih asik di chat. Bahkan asik di kedua-duanya pun juga ada. Tapi sih.. itu kalau sudah sayang.

•••

Sejak sampai dirumah,Rey terus memikirkan kejadian demi kejadian yang terjadi tadi. Dan ternyata,Rey melihat semua kejadian setelah ia dan Ebeth pulang.

Duh kenapa sih mikirnya ke itu cewek ngebet famous mulu. Batin Rey.

Disisi lain,Ica yang hatinya masih berbunga-bunga karena kejadian yang baru menimpanya beberapa saat yang lalu. Seorang Ica? direbutin sama dua cogan yang notabene nya pada cuek.

Namun disaat kedua lelaki itu memikirkan Ica,berbeda dengan Ica. Dia terpikirkan oleh Rey. Bagaimana bisa? Tetangganya yang pada awalnya super duper dingin itu kini dekat dengannya. Sungguh,Ica tidak tau harus bagaimana. Ia tak ingin lebih lanjut memikirkan soal Jantungnya yang selalu berdegup lebih kencang ketika bersama Rey.

Karena berharap yang berlebihan akan menyebabkan sakit yang berlebihan pula. Kata orang-orang sih begitu.

Dan Ica masih terlalu takut untuk hal itu. Dimana dulu saat ia harus dengan terpaksa merasakan sakit yang berlebihan itu.

•••

Hari-hari berlangsung seperti biasa. Dan Ica tetap berangkat dan pulang sekolah bersama Farras.

Kini sekolah mereka sudah mendekati hari ulang tahunnya. Dimana akan ada acara GSS CUP yang dilaksanakan dari tahun ketahun.

Dan pada acara itu,pastinya ada Pentas Seni. Para OSIS mengadakan rapat dimana setiap kelas memberikan perwakilan masing-masing 2 orang.

Disinilah mereka. Diruang OSIS. Salah satunya adalah Ica. Menunggu beberapa perwakilan yang belum datang. Ica ditunjuk oleh orang kelasnya karena ia merupakan salah satu anggota perangkat kelas. Yaitu bendahara.

Acara masih belum juga dimulai hingga terdengar suara gaduh dari luar ruangan...

•••



FamousOn viuen les histories. Descobreix ara