OMAKE

7.1K 510 26
                                    

"Matamu aneh sekali, takut.." Ucap salah seorang anak kepada seorang gadis kecil yang tengah sendirian di cuaca bersalju.

Hyuuga Hinata-gadis kecil itu berdiri dengan tatapan mata sayu di tengah cuaca bersalju. Sorot mata bulan terlihat meredup.

Sementara depannya, terdapat tiga anak nakal tengah mengolok-olok mata gadis itu. "Jangan-jangan kau itu monster, ya?" Ia kembali mengejek. Membuat Mata bulan Hinata semakin berkaca-kaca.

"Ya, dasar monster Byakuugan!" lanjut yang lain.

Detik itu juga, butiran bening itu menetes. Gadis kecil itu terisak. Sementara ketiga anak-anak nakal itu malah tertawa puas dengan apa yang baru mereka perbuat. Memang benar.

"Hahaha." Mereka semua tertawa, seolah sangat puas bisa mengolok-olok seorang gadis kecil yang tak berdosa itu.

Dan tak jauh dari sana ternyata terdapat seorang anak laki-laki bersurai raven yang tengah duduk di atas pohon. Onyx hitamnya menelusuri apa yang tengah terjadi. Beberapa detik kemudian ia beranjak. Sebagian hatinya mendorong untuk menolong gadis kecil yang berada tak jauh darinya itu.

Jujur Sasuke merasa iba melihat si gadis manis dari Hyuuga itu diolok-olok seperti itu. Namun, bertepatan dengan saat itulah seorang anak muncul.

Dialah anak berambut pirang yang waktu itu duduk sendiri di sebuah ayunan yang kebetulan tak jauh dari sana. Yang sepertinya juga berniat menolong Hinata-dan membuat Uchiha Sasuke mengurungkan niatnya untuk menolong gadis kecil dari Hyuuga itu.

Sasuke pun kembali memposisikan tubuhnya, duduk di atas pohon untuk mengamati apa yang selanjutnya terjadi.

"Hei kalian!!"

Teriak anak dengan tanda lahir tiga garis di pipinya itu sambil berlari ke arah tiga anak nakal itu.

"Heh? Siapa kau, hah?" tanya salah seorang diantara tiga orang anak nakal itu.

"Aku-" Anak bersyal merah itu memperkenalkan diri. "Uzumaki Naruto. Sang Hokage masa depan!" lanjutnya dengan percaya diri.

"Hokage masa depan?" Ketiga anak itu nampak berfikir. Namun kemudian mereka semua kembali tertawa. "Hahaha. Mana mungkin." ejek mereka.

Tak mau basa basi, akhirnya Naruto kecil pun langsung mengeluarkan jurus ninjanya. Sementara Sasuke justru terus memperhatikan anak itu.

"Kage Bunshin no Justu!!"

Teriaknya bersemangat.

Boft!

Bofft!!

Dua bunshin muncul, namun bukannya bayangan yang menyerupai dirinya, namun dua bunshin yang muncul malah bunshin-bunshin sekelas kerdil.

Sasuke terkekeh pelan melihat hal itu, walau sebelumnya pemuda itu sempat tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Diusia mereka yang masih anak-anak seperti ini, sudah ada yang bisa menggunakan sebuah jutsu? Itu tidaklah mungkin.

"Hahaha!!" Ketiga anak itu kembali tertawa.

Dan singkat ceritanya, Naruto yang harusnya menolong malah justru dihajar habis-habisan oleh anak-anak nakal tadi. Wajahnya dipukuli, dan syal merahnya dipakai mainan.

Namun, Naruto tak bisa berbuat apa-apa. Itu kesalahannya sendiri karena ceroboh sok menjadi pahlawan dengan menantang ke tiga anak nakal itu. Padahal sudah pasti Naruto kalah, karena ia hanya seorang diri.

Sampai pada akhirnya, ke tiga anak nakal itu pergi berlalu. Meninggalkan Naruto dan Hinata yang sudah puas mereka permainkan.

Sementara, Sasuke? sedari tadi ia hanya menonton tanpa membantu Naruto. Bersembunyi diantara pepohonan. Entah mengapa pemuda itu tak begitu peduli dengan keadaan disekelilingnya.

STORY 1. Sasuhina Shinden [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang