PART 34

508 30 0
                                    


Selamat membaca...

"Oke, sini lu nya gw bisikin aja biar seru." Kata Aldi.

Jessy hanya menurut kalo pria ini melakukan hal yang tidak-tidak, ia bisa saja langsung membanting nya tanpa ampun.

ALDI POV

FLASBACK

Malam yang gelap tak ada cahaya yang satu pun menerangi malam itu. Seorang pemuda yang tengah melihat orang nya bertengkar itu memegang dada nya, ia merasa sakit melihat apa yang ada di depan mata nya.

Tanpa orang tua itu sadari ia telah menyakiti anak mereka sendiri dengan pertengkaran mereka.

Pemuda itu langsung memasuki kamar nya. Ia seakan berpikir apa jika ia tiada dari dunia ini, orang tua nya akan menangis dan menyudahi pertengkaran mereka.....

Drrtt...

Handphone nya pun berdering, itu nomor salah satu teman nya, dengan tanda kutip mungkin...

"Mau ikut kami al?."

"Kemana?."

"Ke club."

"Boleh, kebetulan gw lagi bosen di rumah."

"Oke, tapi lu yang traktir asik kali.. hahaha.."

"Iya, iya. Yaudh club biasa kan gw otw sekarang."

"Iya, oke di tunggu loh."

Percakapan di telfon itu pun berakhir, tanpa pikir panjang ia langsung pergi dengan mengambil jaket merah hitam nya itu, dan menggunakan choker.

Ia pun turun dan melewati orang tua nya yang masih bertengkar di ruang tamu itu.

"Mau kemana kamu." Kata sang ibu.

"Mau kemana juga bukan urusan kalian."

"ALDI, AYAH DAN IBU TIDAK PERNAH MENGAJARI KAMU UNTUK TIDAK SOPAN SEPERTI ITU TERHADAP ORANG TUA!!." Kata sang ayah dengan membentak.

Ya, pemuda itu tak lain adalah Aldi, Aldi Baskara.

Aldi menarik napas lalu membuang nya secara perlahan. Lalu yang tadi nya memunggungi orang tua nya lalu berbalik menghadap orang tua.

"Memang nya kalian pernah meluangkan waktu hanya untuk mengajari ku tata krama, pernah kah kalian luang kan waktu kalian untuk membahas masa depan ku, pernah sekali saja kalian tidak bertengkar seperti tadi. Setiap kalian di rumah slalu saja bertengkar saat bertemu, mengeluarkan kata-kata kasar, dan lebih parah lagi kalian main tangan.
Dari kecil aku di rawat oleh nenek, kalian bahkan tak pernah menyentuh ku walau seujung jari pun. Seakan aku adalah sampah yang harus kalian jauhi." Kata gw selembut mungkin, hampir saja gw menangis trus gw tahan, gw ga mau dianggap lemah di hadapan orang tua gw.

Orang tua nya hanya diam memikirkan itu semua.

"Hah, sudahlah tak perlu repot-repot di pikirkan. Lanjutkan saja kegiatan kalian berdua, aku hanya ingin kerumah teman kok." Kata gw sambil menjauh sebelum itu sempat terdengar di telinga gw dan itu membuat gw sedikit lega setidak nya biar mereka berdua berpikir lebih jernih.

My First Love Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang