Insting Jung Chae Yeon

411 75 1
                                    

🍏🍏🍏

"Annyeong murid-murid, cepat buka halaman enam puluh enam buku sastra kalian," kata bu Irene.

Bu Irene adalah sosok guru yang sangat cantik,  meskipun sudah menjadi guru beliau tidak kalah cantik dan imut dengan para siswanya,  justru kedewasaannya membuat persona bu Irene semakin terpancar.

Wajar saja kalau banyak siswa dan guru pria yang masih lajang menyukainya.

"BAIK BU," teriak Sung Jae.  "Bagus sekali, Sung Jae kau sangat bersemangat," kata bu Irene sambil tersenyum yang membuat Sung Jae ikut tersenyum.

Bu Irene melihat ke arah Park Soo Young yang duduk di sebelah Sung Jae. "Oh bukankah kau murid yang baru pindah kemarin?," tanya bu Irene.

"Iya bu. Annyeonghaseyo,  nama saya Park Soo Young," Soo Young berdiri memperkenalkan diri. "Iya Annyeong aku bu Irene guru sastra. Park Soo Young,  namamu Bagus , kau juga memiliki aura yang menyegarkan,  ibu yakin kelas ini semakin ramai," kata bu Irene ramah.  Entah mengapa Soo Young merasa tidak asing dengan kata-kata itu,  seperti pernah ada yang mengatakan hal yang sama sebelumnya.

"Ibu cantik sekali," puji Soo Young tulus.  "Benarkah? Kamu berlebihan," kata bu Irene tersipu malu. "Benar kalau ibu tidak menjadi guru, ibu bisa ikut audisi SM Entertainment dan menjadi seorang idol," kata Park Soo Young sungguh-sungguh,  siswa lainpun ikut mengiyakan apa yang Soo Young katakan.

"Ah kalian terlalu memuji,  ibu tidak secantik itu," jawab bu Irene merendah. "Tidak, ibu benar-benar cantik,  ibu cantik sekali seperti unni ku," kata Park Soo Young.

"Benarkah?," tanya Lee Seo Won. "Tentu saja, kau tidak lihat kalau aku cantik,  tentu kakakku juga cantik," jawab Soo Young yang disambut tawa teman sekelasnya.

Kim Tae Hyung hanya diam dan tidak ikut dalam keributan kelasnya,  yang bahkan Yeo Jin Goo pun ikut tertawa karena rasa percaya diri yang tinggi dari Soo Young.

"Sudah-sudah, Aigoo memang kelas ini tidak pernah sepi, Soo Young kembali duduk," pinta bu Irene. " Baik unni, oh maaf maksud saya ibu," jawab Soo Young yang disambut sorakan teman-temannya.

Bu Irene berusaha menahan tawa melihat ulah siswa pindahan ini.  "Baiklah,  sampai dimana tadi? Ibu sampai lupa," tanya bu Irene.

"Halaman enam puluh enam bu," sahut Yook Sung Jae. Bu Irene pun tersenyum melihat siswanya semangat belajar.

"Apa benar, kakakmu mirip bu Irene?," tanya Seo Won. "Benar,  kenapa?," kata Soo Young. "Kenalkan aku padanya!," pinta Seo Won. "Apa? Bukankah kau bilang kau menyukaiku?," tanya Soo Young kesal.

"Kau kan menyukai Sung Jae, tapi kalau kau berubah pikiran aku tidak akan berpaling kepada kakakmu," kata Seo Won pelan. Soo Young melotot , dia merasa malu,  pipinya terasa panas,  bagaimana bisa Seo Won bicara seperti itu di depan Sung Jae. Soo Young memberanikan diri menoleh ke arah Sung Jae. Ternyata Sung Jae serius mengikuti pelajaran sampai tidak mendengar ucapan Seo Won.

"Syukurlah," gumam Soo Young , sambil mengepalkan tinju ke arah Seo Won,  sementara Seo Won tersenyum jahil. Chae Yeon yang melihat mereka geleng-geleng kepala.

🍏🍏🍏

"Ayo pergi," ajak Ga Young setelah bel istirahat berbunyi. "Kalian pergi saja," kata Sung Jae. "Kau tidak ikut?," tanya Seo Won. Sung Jae mengangguk. "Kau sakit?," tanya Soo Young khawatir. "Tidak,  aku baik-baik saja, jangan khawatir," jawab Sung Jae sambil tersenyum , meyakinkan Soo Young kalau dia baik-baik saja.

"Aku tau,  kau pasti takut nanti di kantin bertemu dengan anak gendut kemarin,  iya kan?," tanya Chae Yeon curiga.  "Ti.. tidak, cckkhhh siapa yang takut,  hhhh aku sama sekali tidak takut," kata Yook Sung Jae terbata-bata.

"Lalu kenapa kau tidak pergi makan?," selidik Chae Yeon,  yang diikuti tatapan curiga teman yang lain. "Aku hanya tidak lapar, dan aku hanya ingin belajar saja," kata Sung Jae sambil membuka bukunya.

"Aigoo, dasar.., " kata Moo Ga Young tidak percaya. "Ayo kita pergi saja!," ajak Moon Ga Young. Soo Young dan Chae Yeon pun mulai berjalan.

"Kau tidak ikut?," tanya Chae Yeon kepada Seo Won. "Tidak,  aku akan menemani Sung Jae," jawab Seo Won. Chae Yeon pun kembali berjalan meninggalkan kelas.

Setelah para gadis pergi.

"Aku tidak akan pergi,  aku takut bertemu si gendut itu sendirian," kata Seo Won. "Kau juga takut?," kata Sung Jae sambil menutup bukunya. "Hyaa kukira aku saja yang takut, aku yakin hari ini dia akan membalasku, hiiii.... Ngeri," kata Sung Jae sambil bergidik,  membayangkannya saja sudah membuat Sung Jae takut.

"HAHAHA," tawa Seo Won meledak. "Ternyata apa yang dikatakan Chae Yeon benar.  kau tidak ke kantin karena takut," kata Seo Won sambil memegangi perut karena tertawa. "Hyaa jangan keras-keras," kata Sung Jae sambil membekap mulut Seo Won.

Seo Won membentuk jarinya dengan tanda ok,  Sung Jae pun melepas bekapannya,  dan mengelap tangannya ke celana karena terkena liur Seo Won.

"Lalu kenapa kamu kemarin mencari gara-gara dengan mereka," tanya Seo Won sambil berusaha menahan tawa.

"Aku hanya tidak suka, melihat ulah mereka.," kata Sung Jae tidak mau kalah. "Chae Yeon benar, kau memang bodoh suka ikut campur urusan orang lain, padahal itu juga akan menyulitkan dirimu sendiri," kata Seo Won tidak mengerti.

"Kau juga kemarin ikut campur. Dan tadi kau bilang kau juga takut bertemu mereka," kata Sung Jae tidak mau kalah.

"Aku hanya ingin mencari tau
insting Chae Yeon benar atau tidak,  ternyata kau benar-benar takut, ha..," kata Seo Won yang tidak jadi tertawa melihat Sungjae siap membekapnya lagi.

Sung Jae tidak menanggapi dan berdiri. "Kau mau kemana?," tanya Seo Won. "Mencuci tangan,  liurmu benar-benar bau," kata Sung Jae sambil mencium tangan kanannya yang terkena air liur Seo Won.

Seo Won pun mengecek bau mulutnya, "Tidak bau,  lagian kau sendiri yang telah membekap mulutku," protes Seo Won.  Sung Jae siap mengarahkan tangan kanannya ke Seo Won,  tapi Seo Won buru-buru menutup hidungnya.

"Aigoo," kata Sung Jae lalu berjalan ke luar kelas. "Tunggu aku," kata Seo Won sambil menyusul Sung Jae.

🍏🍏🍏

"Jin Goo yaa belikan aku gimbab segitiga," pinta Tae Hyung sambil menata posisi tidurnya.  "Kau tidak ke kantin?," tanya Jin Goo. "Tidak,  aku mengantuk," jawab Tae Hyung. "Kau semalam tidak tidur lagi?," tanya Jin Goo, yang dijawab anggukan Tae Hyung.

"Padahal sudah kubilang jangan belajar sampai tengah malam lagi," omel Jin Goo. "Aku tidak belajar," kata Tae Hyung. "Lalu?," tanya Jin Goo.  "Hanya tidak bisa tidur," jawab Tae Hyung.

"Dasar Bodoh," kata Jin Goo sambil memukul kepala Tae Hyung,  dia kesal Tae Hyung tidak mendengarkan nasehatnya. "Hya sakit," kata Tae Hyung sambil mengepalkan tangannya siap memukul Jin Goo. Tapi Jin Goo sudah berlari ke pintu.

"JIN GOO YAA," teriak Tae Hyung dengan suara beratnya. Jin Goo berhenti berlari dan menoleh. "Belikan juga susu stroberi," kata Tae Hyung. Jin Goo tidak menyahut dan langsung pergi.

🍏🍏🍏

To be continue.....

GREEN APPLEWhere stories live. Discover now