Doraemon

14.4K 1.8K 114
                                    

Segara Pov

Aku menyipitkan mataku saat kudengar suara berisik entah dari mana asalnya.

"Arghh, suara berisik apaan sih?" gerutuku kesal.

"Damn!" makiku kesal dan spontan membuatku terduduk di atas tempat tidur yang sempit ini.

"Ahhh," aku meringis saat menyadari siapa sosok yang kini sedang tidur nyenyak disampingku. Si galak Ayyang yang mirip dengan kucing persia kesayangan Mama kalau tidur.

Aku bangkit dari tempat tidur dan mencari sumber keberisikan yang mengganggu tidur nyenyakku.

"Fuhhh!!" aku menoleh menatap Ayyang dan kembali menatap handphone ditanganku.

"Ok, gue akan ganti semua bunyi nih hape... selalu saja ganggu!" dengusku kesal dan segera mengganti semua dering handphonenya.

"Beres!" aku tersenyum riang.

"Wait!" pekikku saat aku ingat sesuatu.

Segera ku raih kembali handphone Ayyang dan ku ganti nada dering khusus untukku.

"Wait! Kok?" aku geleng kepala saat membaca namaku di phonebook-nya 'Pengacara Gay'.

"Ck! Ganti apa ya? Ummm,?" aku kembali menatap Ayyang yang masih tidur lelap.

"Dia galak, kira-kira cewek galak kalau namain pacarnya apa?" aku menggigit bibir bawahku sambil memikirkan nama apa yang bagus untukku.

"My Heart? Norak ah! Berasa ABG lebay" aku geleng kepala.

"Yayangku? Nggak... nggak! Itu udah biasa..." kembali kugelengkan kepalaku, tidak setuju dengan apa yang baru saja kuucapkan.

"Ahhh... ini pasti keren..." aku tersenyum setelah mengganti nama dan tak lupa aku mengambil potretku, lalu memasangnya sebagai profile contact.

"Ok, sebaiknya aku buatkan sarapan lalu mandi..." aku berjalan ke luar kamar dengan pelan dan menuju dapur yang super bersih.

"Wahhh, dia suka memasak sepertinya. Lengkap sekali..." gumamku sambil menatap peralatan-peralatan di dapur ini.

"Ok, kita lihat ada apa di kulkasnya..." aku menggosokkan kedua telapak tanganku dan membuka lemari pendinginnya.

Ting!

Sebuah pesan masuk di handphoneku dan di layar muncul nama 'Tata Cantiq' , aku mengerutkan keningku.

"Tata Cantiq?" tanyaku dalam hati.

"Keendranata!" geramku kesal. Pasti waktu di Bali dia mengganti nama Tata saat meminjam handphoneku, aku ini bukan pria lebay yang menamai contact di phonebook-ku seperti itu. Seharusnya nama Tata hanya huruf T, sama seperti aku memberikan nama K pada namanya.

Jadi dia serius soal mendekati Ayyang lagi?

"Apa sebaiknya aku segera menikahi Ayyang?" tanyaku pada diriku sendiri.

"Sebaiknya aku membuatkan sarapan untuknya, dia pasti tidak pernah sarapan!" dengusku kesal dan membuka pintu kulkas dengan segera.

"Astaga! Apa-apaan ini?!" protesku saat melihat isi lemari pendingin Ayyang yang hanya berisi air mineral.

"Memangnya dia itu putri lautan apa?! Yang hanya dengan minum kenyang?!" aku geleng kepala dan menutup kembali lemari pendingin itu.

Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang