🔗PART 5

166 25 19
                                    

***


Sementara itu didalam. Hongbin dan teman barunya ㅡatau sebut saja gebetanㅡ berada di dapur. Hongbin baru saja selesai memasak ramyeon instan.

Setelah itu ia berikan pada Hyuk yang duduk di meja makan. Lengkap dengan air minum yang ia janjikan padanya di teras tadi.

Hongbin menggeser bangku dan duduk juga.

" Hyung, boleh Hyuk bertanya? ", tanya namja yang dua tahun lebih muda darinya itu. Hongbin hanya bergumam.

" Ehm," sambil menikmati mie yang sebenarnya dia sediakan untuk Hyuk.

" Kenapa Ken hyung tadi bilang begitu padaku? ".

" Yang mana? ", tanya Hongbin dengan mulut yang masih mengunyah.

" Iya.. soal aku harus menjagamu dan bersabar karena kau sedikit cerewet," lanjut Hyuk.

Hongbin tersedak, Hyuk bergegas membuka tutup botol air mineral ㅡyang tadi diberikan Hongbin untuknyaㅡ lalu mengelus punggung Hongbin saat Hongbin meneguknya.

" Aku tidak tahu, tanya saja padanya," lanjut Hongbin. " Ja, mogo. Aku rasa kau menyumpahiku dalam hati karena aku makan ramyeon-mu. Makanya aku tersedak. " Hongbin mendekatkan mangkuk berisi ramyeon itu pada Hyuk.

" Aniyoo, apa yang hyung bicarakan? Aku tidak berkata apa-apa dalam hati," ujarnya.

" Ne, ne. Makanlah. Nanti mienya kembang," ujar Hongbin.

Ia menyeka bibirnya dan meletakkan air itu. Hyuk menuruti Hongbin dan memakan ramyeon buatannya menggunakan sumpit.

Hyuk melihat Ken yang menemui mereka. Sebenarnya dia bukan datang untuk menemui mereka, dia pergi ke dapur hanya untuk ambil air minum.

" Ah ini Ken hyung," Hyuk lekas menyeruput sehelai mie dimulutnya dan hendak bertanya yang disuruh Hongbin tadi.

" Ken hyung, apa Hyuk boleh tanya sesuatu? ", tanyanya. Hongbin mulai melirik Hyuk. " Apa maksㅡ "

" Oh! Hyogie, lihat ada apa ini? "

" Mwohae? ", tanya Hyuk saat Hongbin menunjuk telinganya sebelah kiri.

" Jangan bergerak, sepertinya ada serangga di telingamu," ujar Hongbin semakin mendekatkan jarinya pada daun telinga Hyuk.

" Aissh, hyung yang benar saja, aku selalu membersihkan telingaku saat mandi,"

" Diam," ujar Hongbin.

Ken melihat keduanya yang kelihatan agak aneh. Dasar anak muda jaman sekarang. Mau berdrama tapi kurang kemistri, bagaimana mau jadi artis?

" Ken hyung, bisa minta tolong ambilkan kotak P3K ? "

" Ne,"

Ken beranjak meninggalkan dapur. Mengambil kotak P3K yang dimaksud Hongbin di kamar mandi.

" Han Sanghyuk, kau ini polos atau apa? Kenapa semua yang ku katakan langsung kau lakukan tanpa bertanya dulu padaku," celetuk Hongbin.

" Aku salah apa hyung? Tadi hyung kan yang suruh aku tanya sama Ken hyung saja. Lalu kenapa kau memarahiku? " protes Hyuk. Ekspresinya sungguh polos.

H

ongbin menepuk dahinya. Benar-benar anak ini. Polosnya melebihi anak SD, dan lugunya mengalahkan karakter spongebob. Dan bodohnya itu... Andwe, itu terlalu kasar untuk mengatakan anak semanis Hyuk.

Tak lama kemudian Ken kembali, tak lupa kotak yang diminta Hongbin ia bawa.

" Ini kotaknya, Hongbeannie," ujar Ken dan meletakkan diatas meja makan.

" Gomawo hyung," ujar Hongbin.

Ken masih berdiri disamping Hyuk. Hyuk dan Hongbin saling melihat. Tidak tahu kenapa mereka lihat-lihatan sekarang.

Hongbin melihat Ken berharap dia pergi dan meninggalkan mereka berdua, tapi Ken tidak peka. Jadi Hongbin beralih melihat Hyuk. Dan Hyuk ㅡkarena Hongbin dan Ken melihatnyaㅡ jadi dia balik melihat Hongbin, karena ia kira Hongbin mau bilang sesuatu.

Sedangkan Ken melihat keduanya, mengapa Hongbin tidak ambil kotaknya dan meneruskan, karena ia mau lihat binatang apa yang ada di telinga Hyuk.

Hongbin memegang rahang Hyuk dan mengubah arah pandangnya ke Ken. Hingga sekarang Hyuk dan Hongbin melihat Ken.

" Emm.. oh iya, aku lupa. Aku mengganggu ya? ", ujarnya.

Hongbin dan Hyuk tidak menjawab dan hanya tersenyum kaku. Tapi sebelum pergi Ken bertanya,

" Apa ada yang kau butuhkan lagi, Beannie? "

" Aniyo hyung, ini saja. Terima kasih," jawab Hongbin.

" Baiklah. Ja, teruskan saja, aku akan pergi. "

Ken meninggalkan keduanya dengan perasaan buruk sangka. Dia tersinggung karena 'diusir'. Ini kan rumahnya, dia bisa sesuka hati berada dimanapun yang dia mau.

" Ku rasa dia akan terus menunggu kita sampai kau pulang," ujar Hongbin. " Jika saja kita tidak menatapnya begitu tadi," lanjutnya.

" Hongbin hyung jahat sekali pada hyung sendiri," ujar Hyuk pada Hongbin yang sudah membohongi Ken.

Hyuk dan Hongbin sebenarnya sudah lama kenal, bahkan sebelum Hongbin berhubungan dengan Ravi. Tapi mereka tidak begitu akrab. Hanya sebatas sunbae dan hoobae, dan mereka juga satu club kelas akting. Saat latihan drama mereka sering digandengkan bersama. Jadi wajar saja kalau lama-lama mereka dekat.

Hyuk itu anak yang lugu. Ia hanya tahu belajar dan keluarga. Ia tidak tahu apa itu cinta. Jadi, kemanapun Hongbin mengajakanya dan bagaimanapun Hongbin memperlakukannya Hyuk tidak pernah baper. Walau Hongbin sering menggandeng lengannya atau menyuapinya saat makan bersama di kantin.

Hongbin tentu saja kesal dengan tingkat keluguannya yang sudah akut. Tapi mau bagaimana lagi? Hyuk satu-satunya orang yang sempurna yang bisa dimanfaatkan untuk membalaskan dendamnya pada Ravi.

Selain manis Hyuk juga baik. Dia bagaikan anjing kecil yang sangat lucu dan penurut. Sayangnya, dia tidak peka. Hongbin bahkan ragu kalau dia punya hati didalam dadanya. Karena dia sama sekali tidak berperilaku seperti namja pada umumnya yang bermulut manis dan suka merayu.




Tbc🍎


Again short post 😳


VomMent plz n dnt b sider 👌


《END》 Chained Up Of Love Hurts 🔗 [RaKen]Where stories live. Discover now