"June oppa!"
Yunhyeong tersenyum gemas saat melihat belasan anak-anak berhamburan memeluk Junhoe. Sementara Junhoe hanya terkekeh geli.
"Hyung bawa apa?"
"Mainan. Nanti main bersama, jangan berebut. Oke?"
Anak-anak penghuni panti itu tertawa kegirangan.
"June?" Yunhyeong mengernyit saat menyadari mereka menyebut nama Junhoe sedikit berbeda.
"Ya. Itu cara mereka agar mudah memanggilku."
"Oppa, siapa Unnie ini? Dia temanmu?"
Yunhyeong membelalak, sedangkan Junhoe tertawa keras.
"Ani... Aku ini laki-laki sama sepertinya. Jadi panggil aku Yunhyeong oppa, oke?"
Mereka mengangguk antusias.
"Ayo masuk!"
Junhoe dan Yunhyeong akhirnya menggiring anak-anak itu agar masuk ke dalam panti.
"Anyeonghaseyo," Yunhyeong membungkuk hormat saat melihat seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa.
"Ne. Anyeonghaseyo..."
"Temanmu, Junhoe-ya?"
"Ne, Ahjumma. Yang aku ceritakan waktu itu."
Ibu panti itu tersenyum lembut, "Ah... Selamat datang, Yunhyeong-ssi."
Yunhyeong semakin heran saat wanita itu mengetahui namanya.
***
Yunhyeong menatap ke luar jendela, tepatnya ke arah Junhoe yang sedang bermain bola dengan anak-anak panti. Yunhyeong tersenyum lebar saat mengetahui Junhoe memiliki sisi lain yang baru saja ia tunjukkan. Junhoe memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Mata Yunhyeong tidak sengaja menangkap sesuatu yang terselip di pinggiran sofa yang ia duduki, itu ponsel Junhoe.
Dengan iseng, Yunhyeong mengambil ponsel berwarna hitam itu dan menekan tombol power.
Yunhyeong tidak bisa menyembunyikan raut terkejutnya saat melihat foto wallpaper ponsel Junhoe adalah foto dirinya. Dari anglenya, Yunhyeong yakin jika foto itu diambil secara diam-diam.
Tapi, bukan itu yang menjadi masalah. Yang dipertanyakan adalah... mengapa Junhoe menggunakan fotonya?
"Hey..."
Suara bariton itu membuat Yunhyeong buru-buru mematikan ponsel Junhoe dan mengembalikannya ke tempat semula.
"Sudah selesai?"
Junhoe mengangguk, kemudian duduk di sebelah Yunhyeong sambil mengusap keringat di dahinya.
"Junhoe... boleh aku tanya sesuatu?"
"Tanya saja."
"Kau... kenapa mengajakku kemari?"
"Ah ya, aku belum memberi tahumu. Aku ingin kau tahu, bahwa selama membolos sekolah aku ke sini."
"Tiap hari?"
"Tidak, aku menginap. Saat kau datang ke rumahku itu aku baru saja pulang."
"Lalu apa tujuanmu ke sini?"
"Aku... hanya ingin lebih bersyukur. Aku ingin merasakan apa yang anak-anak ini rasakan. Aku selalu mengeluh karena keadaan orang tuaku, tapi seseorang menyadarkanku dan menyuruhku untuk bersyukur. Jadi aku kemari, untuk berbagi dengan orang-orang yang nasibnya lebih buruk daripada aku."
Yunhyeong tersenyum, "Aku senang kau melakukan hal-hal positif. Lalu siapa orang yang kau maksud?"
"Kau."
"Eh?" Yunhyeong mengerjap.
"Kau 'kan pernah menceramahiku saat di ruang kesehatan."
"Ah... benar."
Setelah itu keadaan menjadi hening.
"Aku ingin tahu alasanmu sering menolongku itu apa, Yun."
Yunhyeong menoleh pada Junhoe, namun sedetik kemudian memalingkan pandangannya lagi karena Junhoe yang menatapnya begitu lekat.
"A-aku... bagaimana jika karena aku peduli padamu?"
Astaga, tolong ingatkan Yunhyeong untuk segera mengubur wajahnya karena telah mengatakan kalimat yang terlalu frontal.
TBC~
03-01-2019
galaxyhair
YOU ARE READING
Uncertain • JunHyeong •
FanfictionYunhyeong mengira ia jatuh cinta pada Chanwoo, tetapi ia malah terus memikirkan Junhoe. Song Yunhyeong Koo Junhoe Jung Chanwoo other cast JunYunChan / JunHyeong / YunChan ☡Warning☡ boyxboy/YAOI Homophobic Don't Read!
Chapter 16
Start from the beginning
