Seperti biasanya, pagi itu Yunhyeong kembali mendapat kotak bekal di atas mejanya dan segera memakannya.
Setelah itu, Yunhyeong berdecak malas, ia segera menutup kotak bekalnya dan meletakkannya di kolong meja ketika seseorang tiba-tiba menduduki kursi Donghyuk yang berada di depannya. Yunhyeong pura-pura memainkan ponselnya, mengabaikan kehadiran namja berambut hitam itu. Hampir saja ia kelepasan tertawa ketika melihat lelaki tinggi itu mengerucutkan bibirnya sok imut.
"Yunhyeong-ah," Junhoe menatap lawan bicaranya yang tetap terlihat acuh, "Bicaralah padaku, jangan seperti ini."
Yunhyeong tak menjawab, tapi ia mengeluarkan sebuah sticky-note dari dalam tempat pensilnya dan menuliskan sesuatu di sana. Ia menarik secarik sticky-note yang sudah ia tulisi dan menempelkannya pada dahi Junhoe.
Junhoe mengernyit heran ketika sebuah benda berwarna merah muda itu tertempel pada dahinya, namun ia menarik sticky-note itu dan membacanya.
Jangan bicara padaku...
Aku masih marah!
Junhoe mendengus geli, menurutnya, Yunhyeong yang sedang marah itu sangat imut dan kekanakan, "Aku benar-benar minta maaf, Yun." Junhoe menghela napasnya gusar, "Aku benar-benar kacau saat itu. Jadi, terpaksa aku harus mengingkari janjiku. Ku harap kau mengerti."
Yunhyeong menulis sesuatu lagi, menarik selembar sticky-note dan menempelkannya pada dahi Junhoe.
Tetap saja.
Kau mengingkari janjimu,
aku tidak suka!
"Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku," Junhoe menatap penuh harap wajah manis di hadapannya yang kini enggan untuk sekedar menatap matanya itu, "Berapa banyak kata maaf yang harus aku ucapkan agar kau memaafkanku, Yun?"
Yunhyeong kembali menulis sesuatu pada sticky-note dan lagi-lagi ditempelkan pada dahi Junhoe.
Dasar! Orang bodoh yang dengan bodohnya mengulangi hal-hal bodoh lagi hanya kau, Bibir tebal!
Junhoe mengambil kertas itu dari dahinya dan tersenyum, "Kau benar, aku memang bodoh. Tidak apa-apa jika kau masih tidak mau berbicara padaku."
Junhoe menatap lekat Yunhyeong yang masih mengabaikannya, "Tapi, ijinkan aku bercerita tentang sedikit masa laluku, Yunhyeong-ah. Dengarkan aku, oke," Junhoe berdeham kecil.
Diam-diam, Yunhyeong mendengarkan Junhoe, siapa tahu ia akan bercerita tentang latar belakang keluarganya, "Jadi begini, eum... aku ikut ekstrakurikuler futsal sejak masih SMP. Waktu itu... ada pertandingan futsal antar-sekolah dan penontonnya sangat banyak, karena tim-ku sangat terkenal karena tampangnya. Terutama aku, kau tahu sendiri bagaimana pesona seorang Koo Junhoe," Junhoe tersenyum percaya diri membuat Yunhyeong mendengus sebal, "Nah! Pada saat tim-ku akan bermain, kami keluar menuju ke lapangan dan disambut dengan meriah oleh penonton. Ketika aku muncul di barisan paling akhir, penonton semakin riuh, tapi aku berjalan dengan percaya diri. Batinku, 'Ah! Pasti aku terlihat tampan sekali memakai jersey dan sarung tangan kipper ini'. Namun, seorang temanku mendekat ke arahku dan berbisik 'Yak! Koo Junhoe, celana dalammu terlihat!' lalu aku meraba bokongku, dan ternyata celanaku berlubang cukup besar! Bodohnya, aku sama sekali tidak sadar memakai celana berlubang itu mulai dari ruang ganti sampai lapangan. Kau terbayang 'kan betapa malunya aku? HUAHAHAHAHAHAHA!" tawa Junhoe menggelegar setelah selesai bercerita.
YOU ARE READING
Uncertain • JunHyeong •
FanfictionYunhyeong mengira ia jatuh cinta pada Chanwoo, tetapi ia malah terus memikirkan Junhoe. Song Yunhyeong Koo Junhoe Jung Chanwoo other cast JunYunChan / JunHyeong / YunChan ☡Warning☡ boyxboy/YAOI Homophobic Don't Read!
