Junhoe mengangguk, "Kenapa? Aku sudah mempunyai SIM kok."



"Yasudah kalau begitu, awas kalau menyetirnya ugal-ugalan!" ancam Yunhyeong kemudian ia masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang, diikuti Junhoe yang duduk di kursi pengemudi.



"Kau mau membawaku kemana?" tanya Yunhyeong sambil memasang seatbelt.



"Ke suatu tempat," Junhoe mulai melajukan mobilnya menjauhi rumah Yunhyeong.



"Ck! Jangan sok misterius, kau bukan tokoh drama!"



Junhoe terkekeh, "Sudahlah, yang terpenting kau bersamaku kan?"



Yunhyeong terdiam.



Selama beberapa menit mereka terdiam, tanpa ada suara ataupun musik yang menyala di radio. Yunhyeong menyandarkan kepalanya di jendela kaca. Jujur, ia masih sangat mengantuk karena ini masih pukul delapan. Biasanya, di hari Minggu Yunhyeong baru bangun pukul sepuluh.



"Masih mengantuk?" Junhoe melirik Yunhyeong di sampingnya.



"Ya..."



"Tidurlah dulu," Junhoe bergerak melepas mantel hitamnya sambil berusaha tetap fokus menyetir, kemudian melemparkannya pada Yunhyeong, "Perjalanannya masih panjang."



Tanpa bertanya lagi, Yunhyeong memakai mantel Junhoe itu untuk menutupi tubuhnya. Aroma yang menempel pada mantel itu semakin membuat Yunhyeong mengantuk. Sungguh. Yunhyeong belum pernah menemukan kenyamanan yang seperti ini saat masih dengan Chanwoo, ia malah menemukannya pada Junhoe. Bahkan, mantelnya pun sama-sama membuatnya nyaman seperti pemiliknya.


Junhoe melirik Yunhyeong yang mungkin sudah tertidur di sampingnya.



Dan benar saja, pemuda Song itu sudah memejamkan matanya dengan nyaman.



Junhoe tersenyum tipis kemudian melanjutkan acara mengemudinya.



•••••••




Yunhyeong membuka matanya perlahan, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Junhoe yang sedang menatapnya intens.


"Hng?" Yunhyeong menatap sekitar, ternyata mobilnya sudah berhenti, "Sudah sampai? Kenapa tidak membangunkanku?"



"Baru satu jam kok. Aku tidak tega membangunkanmu."



Yunhyeong mengangguk paham.



"Ayo turun!"



Yunhyeong melepas mantel hitam itu dari tubuhnya setelah Junhoe turun dari mobil, kemudian mengikutinya.



Yunhyeong masih berdiri di depan mobil saat Junhoe masih mengambil sesuatu dari bagasi mobilnya. Yunhyeong mengernyit heran saat melihat sebuah bangunan cukup tua di depannya.



'Panti Asuhan Changwon'



Kedua alis Yunhyeong menyatu, heran mengapa Junhoe membawanya ke sini.


"Ayo."


Yunhyeong segera mengikuti Junhoe yang membawa dua kantong plastik besar.


Yunhyeong semakin terheran saat Junhoe dengan santainya membuka pagar, seperti sudah biasa mengunjungi tempat ini.


"June hyung!"



Uncertain • JunHyeong •Where stories live. Discover now