3

348K 17.2K 1.2K
                                    

CUMA REPOST.
NGGAK ADA YANG BEDA.

KALI AJA MASIH ADA YANG MAU BACA. KARENA KEMAREN SEMPET DIUNPUBLISH.

☺☺

---

Dentingan bel membuat sepasang suami istri yang sedang menonton televisi pun mengalihkan perhatiannya dari layar kaca. Deeva pun beranjak untuk membuka pintu.

"Hallo sayang."

"Eh Mama, masuk Ma."

"Loh Mama ngapain?" tanya Arga begitu melihat ibunya berkunjung ke apartemennya.

"Ishh, kamu tuh. Emangnya Mama gak boleh ngunjungi mantu Mama?"

"Bukan gitu...."

"Kalian udah pada makan malam?"

"Belum Ma hehe," jawab Deeva malu-malu.

"Nih kebetulan Mama bawain nasi padang buat kalian."

"Aduh makasih Ma, jadi ngerepotin."

"Enggak dong sayang, tadi Mama habis jenguk temen Mama di RS deket sini juga. Sekalian mampir dulu."

"Gak sama Papa Ma?" tanya Arga kemudian.

"Papa lagi di luar kota, Mama jadi sendiri deh di rumah. Kalian kapan nginep di rumah?"

"Kapan-kapan," jawab Arga sekenanya.

Rani-mama Arga-pun mendesah kesal, anaknya ini memang menyebalkan. Tetapi kemudian ia menatap menantunya penuh harap.

"Kalau Deeva sih terserah Arga aja Ma."

"Ih kok ke suaminya manggil namanya sih sayang, pamali loh."

"Eh?"

"Pake embel-embel apa kek, kayak Mas, Abang atau Aa... boleh juga tuh."

"Hehe iya, nanti di coba Ma."

"Kok nanti sih, dari sekarang aja."

"Bingung mau panggil apa, hehe."

"Aa aja tuh bagus, Mama dulu juga manggil Papa dengan sebutan Aa."

Deeva menatap Arga meminta persetujuan, dan dilihatnya Arga malah mengedikan bahu.

"Oke deh Ma."

"Iya, sok atuh dicoba."

"Hehe iya, Deeva sih terserah A Arga aja Ma."

"Tuh kan, aduhh so sweet banget.. jadi kangen Papa," pekik Rani membuat Arga memutar bola matanya, Mamanya memang lebay! Dan Deeva hanya tersenyum simpul melihat sikap Mama mertuanya.

"Kamar di sini ada dua kan A?" tanya Rani yang ikut-ikutan memanggil Arga dengan sebutan Aa.

"Iya, kenapa?" balas Arga dengan cuek.

"Mama mau nginep di sini boleh? Lagian udah malem juga," ucapnya sambil melihat jam dinding, pukul setengah sebelas.

"Eh?" Adeeva gelagapan sendiri, pasalnya mertuanya belum mengetahui kalau mereka pisah kamar.

"Boleh ya? Mama capek nih, pengen tidur."

Adeeva menatap Arga seolah mencari persetujuan suaminya. Arga mengangguk.

"Yaudah, Arga beresin dulu kamar buat Mama tidur ya," ucapnya sambil melesat pergi, padahal ia akan mengemasi barang-barangnya untuk di simpan kembali ke kamar lamanya yang kini telah menjadi milik Adeeva.

Adeeva dan ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang