57

28.5K 1K 64
                                    


Follow ig ku yaaa @meigasellaap

"oma Rissa keluar bentar ya, gak lama kok" ucap Rissa dengan menuruni tangga. Ia melihat neneknya berada dimeja makan bersama sepupunya.

"kemana? Kamu gak ikut makan siang sama kami dulu?" ucap neneknya.

"em gak deh, nanti nyusul deh. Mau ke alfamart bentar aja. Ada yang mau dibeli oma"

"em minta ditemenin gak Sa?" ucap Anis sepupu Rissa.

Rissa menggeleng tak enak. "eh nggak usah mbak. Mbak makan dulu aja. Aku bentar aja kok" ucapnya. Anis hanya mengganggukan kepalanya dan melanjutkan acara makannya. Rissa berpamitan dan berjalan keluar.

Ia memutuskan untuk berjalan kaki menuju alfamart, karena tidak terlalu jauh dari rumah neneknya. Ia menyusuri trotoar dengan bersenandung kecil.
Rissa memegang pinggangnya, merasakan capek ditubuhnya. "ya elah dasar orang hamil jalan segitu aja udah capek" gerutu Rissa. Namun, ia masih tetap semangat berjalan menyusuri trotoar. Ia ingin ke alfamart ingin membeli sebuah roti selai strowberry. Padahal Rissa tidak suka makanan yang berbau strowberry, mungkin ini bawaan dari bayinya.

Saat ia melangkah dengan bersenandung kecil, tiba-tiba ada yang menyergapnya dari belakang dan menutup mulutnya dengan sapu tangan. Dan gelap. Semuanya gelap. Rissa tak sadarkan diri.

*****

Mata elangnya menatap lurus mobil yang membawa Rissa pergi entah kemana. Sumpah! Demi apapun siapa saja yang berani menyakiti Rissa, Lukas akan membunuhnya dan tak peduli hukum. Lukas tak mau terjadi sesuatu dengan Rissa, apalagi Rissa tidak sendiri. Ia sedang mengandung bayinya. Dan kalau sampai terjadi apa-apa dengan Rissa. Sumpah, demi apapun Lukas tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Karena, tidak becus menjaga istri dan anaknya dalam kandungan. Ia merasa gagal melindungi istri dan anaknya.

Lukas tetap fokus pada jalanan dan menatap tajam mobil hita.yang membawa Rissa.

Lukas menggeram kesal, karena jalanan yang ia lewati macet. Ia terjebak macet. Ia memukul stir mobil keras. "SHIT, pake acara macet segala" ucapnya penuh amarah. Saat ia menoleh kedepan, mobil yang membawa Rissa sudah tidak ada. Lukas kehilangan arah. Ia menggeram frustasi. Alhasil ia keluar untuk mencari tukang ojek disekitar.
Ia tak akan menyerah demi Rissa.

******

Disebuah ruangan yang didominasi cat berwarna hitam, berkesan suram, tanpa jendela jangankan  jendela celah sekecil apapun saja tidak ada. Hanya ada pintu yang berdiri kokoh berwarna putih saja. Rissa duduk dilantai bersandarkan tembok, ia masih belum sadarkan diri. Tangannya diborgol, kakinya diikat oleh tali putih.

Tak lama, Rissa mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia mengernyit bingung. Kepala pusing. Ia mengumpulkan kesadarannya. Ia merasakan ada yang dingin menyentuh pergelangan tangannya. Ia melihat dan terkejut saat melihat tangannya diborgol, kakinya diikat.
Ia panik, cemas, takut menjadi satu. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya. Ia berfikir aneh-aneh.  Detak jantungnya kini kian cepat.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka, Rissa mendongak. Dan betapa senangnya saat melihat orang yang membuka pintu tersebut. Rachel. Rachel mendekat dan berjongkok dihadapan Rissa.

Rissa tersenyum lebar. "Rachel tolong bukain borgol ini sama tali yang ada dikakiku, aku makasih banget kamu udah nolongin aku" ucapnya penuh harap pada Rachel.

Rachel tersenyum tipis. "wow, gak semudah apa yang lo katakan" ucapnya sinis.

Rissa bingung. "maksud kamu apa?"

"lo gak usah pura-pura gak tau deh Sa. Masa iya gue susah-susah nangkep lo terus lo dengan mudahnya minta kabur gitu"

Rissa terbelalak saat mendengar penuturan Rachel. "ja-jadi k-kamu yang bawa aku kesini?" ucapnya terbata-bata.

My Crazy BadBoyWhere stories live. Discover now