Selina terdiam. Berusaha tertidur di tengah dinginnya lantai. Wanita itu berpikir bagaimana cara baginya untuk bertahan hidup.
Apa aku harus menjual sesuatu lagi?
Tidak banyak yang bisa ia lakukan. Karena mata ajaib yang dimilikinya itu, Selina tidak bisa dapat bekerja dengan nyaman. Takdir. Ia terus saja ikut campur mengubah dan mengatur takdir seseorang. Seperti kemarin.
Dan sekarang, bahkan tidak ada yang peduli dengan takdir menyedihkan Selina.
Krukk!
Aku lapar. Tapi tidak ada yang bisa dimakan. Selain rumah besar ini, tak lagi ada benda berharga yang kumiliki. Hah... Uang mengapa sulit sekali dicari, sih?!
Ia bangun. Merapihkan pakaian kemudian berjalan mengambil dompet. Dibuka dan dilihat isinya. Masih ada beberapa lembar uang.
"Jika untuk membeli indomie sepertinya masih cukup."
Selina terseyum miris sembari menutup kembali dompet. Satu napas berat dihembuskan wanita itu, sebelum akhirnya turun dan membuka pintu.
Klek!
Suara itu mengagetkan seorang pria. Membuat Radit menjauh sebelum sempat mengetuk.
Ah! Aku lupa mengenakan kacamata, tapi laki-laki ini. Kenapa pula ia selalu diselimuti aura hitam!
"Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Menemuimu."
Menemuiku?! Siapa juga yang sudi bertemu dengan pria sialan ini?!
*****
-Flashback-
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Behind The Color
Romance[Romance - 18+] Follow dulu, baru dibaca. -Damara Selina Handoko- Wanita cantik yang bagai bulan Aku tidak ingin melihat. Tidak pula ingin bernapas dan hidup. Tapi tuhan memaksa. Membuat diriku kembali berjalan dalam bara neraka. Terlebih saat aku...