Bab 4 [Revisi]

189K 11.3K 145
                                    

Selina terdiam. Berusaha tertidur di tengah dinginnya lantai. Wanita itu berpikir bagaimana cara baginya untuk bertahan hidup.

Apa aku harus menjual sesuatu lagi?

Tidak banyak yang bisa ia lakukan. Karena mata ajaib yang dimilikinya itu, Selina tidak bisa dapat bekerja dengan nyaman. Takdir. Ia terus saja ikut campur mengubah dan mengatur takdir seseorang. Seperti kemarin.

Dan sekarang, bahkan tidak ada yang peduli dengan takdir menyedihkan Selina.

Dan sekarang, bahkan tidak ada yang peduli dengan takdir menyedihkan Selina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krukk!

Aku lapar. Tapi tidak ada yang bisa dimakan. Selain rumah besar ini, tak lagi ada benda berharga yang kumiliki. Hah... Uang mengapa sulit sekali dicari, sih?!

Ia bangun. Merapihkan pakaian kemudian berjalan mengambil dompet. Dibuka dan dilihat isinya. Masih ada beberapa lembar uang.

"Jika untuk membeli indomie sepertinya masih cukup."

Selina terseyum miris sembari menutup kembali dompet. Satu napas berat dihembuskan wanita itu, sebelum akhirnya turun dan membuka pintu.

Klek!

Suara itu mengagetkan seorang pria. Membuat Radit menjauh sebelum sempat mengetuk.

Ah! Aku lupa mengenakan kacamata, tapi laki-laki ini. Kenapa pula ia selalu diselimuti aura hitam!

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Menemuimu."

Menemuiku?! Siapa juga yang sudi bertemu dengan pria sialan ini?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menemuiku?! Siapa juga yang sudi bertemu dengan pria sialan ini?!

*****

-Flashback-

-Flashback-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] Behind The ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang