55

29.1K 1K 66
                                    

Lagi nyari READERS buat bikin GRUP WHATTSAP untuk cerita My perfect badboy.

Gabung yuks.

Ni nomer WA aku. 085787454184

Ikutan yaaa biar rame









Lukas memacu mobil ferrary nya dengan kecepatan tinggi. Ia tak memedulikan suara klakson yang mengingatkan bahwa jalan raya tersebut milik orang banyak. Pikirannya kacau. Pikirannya hanya tertuju pada gadisnya. Ia harus meminta maaf pada Rissa. Ia harus menjelaskan semuanya agar tidak terjadi salah paham seperti ini. Ia telah mengecewakan Rissa. Ia benar-benar merutuki kebodohannya sendiri.

Ia terus memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga ia sampai disebuah perumahan green town. Ia memasuki pekarangan mansion keluarga Bagaskara.

Ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia berlari dan berteriak mencari mami Rissa. "MAMI" teriaknya lantang dan khawatir.

Mami Rissa keluar dari arah dapur dengan tergopoh-gopoh dengan membawa panci. Ia tak sempat menaruh panci pada lemari kaca. Karena, ia mendengar teriakan Lukas yang terlihat panik. "ada apa Lukas?"
Ucapnya panik.

"Rissa mana mi?"

"lho, kamu ini gimana sih? Ya dirumahnya lah. Rissa gak ada kesini. Emangnya kenapa?" ucapnya enteng.

Lukas tak menggubris pertanyaan mertuanya. Ia langsung berlari keluar dan mengacak rambutnya frustasi. Ia tak menghiraukan teriakan mertuanya.

Ia kembali masuk dalam mobilnya dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kini ia akan menuju ke apartementnya
untuk mengecek apakah istrinya ada disana atau tidak?. Kini matanya memerah. Rahangnya mengeras. Ia memacu mobilnya dengan kecepatan high speed. Dengan lihainya, ia menyalip mobil dan motor lain yang arahnya searah.

Kini ia sampai apartementnya dengan cepat ia memasuki kamar apartementnya. "RIS, RISSA" teriaknya. Ia menyapu segala ruangannya dengan matanya. Ia mencari dikamar tak ada, ditoilet tak ada juga. Ia mencari sampai disudut-sudut ruangan apartementnya namun, hasilnya nihil. Lukas mengusap wajahnya frustasi. Ia menendang benda apa saja yang berada didekatnya. Alhasil kini apartementnya berubah menjadi kapal pecah.

Ia teringat sesuatu. Segera ia mengambil ponselnya didalam sakunya. Ia menelepon seseorang.
"Rissa pergi tanpa pamit. Karena kebodohan gue". Ucapnya pada orang yang berada diseberang teleponnya. Ia sedang menelepon Arka, sahabatnya. Siapa tahu kedua sahabatnya bisa membantunya mencari Rissanya. Tanpa jawaban dari orang tersebut Lukas langsung memutuskan telepon sepihak tanpa berkata satu kata pun.

Ia bergegas turun dari apartementnya dengan wajahnya yang mengeluarkan aura tak bersahabat. Tatapannya tajam. Siapapun yang melihat tatapan Lukas akan langsung menunduk ketakutan. Ia berjalan keluar dari apartementnya dan memasuki mobilnya. Ia memacu mobilnya dengan high speed. Kali ini ia mencari Rissa dirumah sahabatnya Karin.

Tak butuh waktu lama, kini ia sudah berada didepan pintu rumah Karin. Ia mengetuk pintu sebanyak tiga kali. Dan munculah seseorang dari balik pintu. Karin tersenyum kikuk. Ada apa Lukas mencarinya?

"eh kak Lukas, a-ada apa ya?" ucapnya gugup.

"gue mohon lo jujur sama gue?" ucap Lukas dengan membuat bingung Karin.

"jujur apaan ya kak? Saya gak ngerti?"

"Rissa disini?"

"Rissa? Rissa gak ada disini. Emang kenapa kak?"

"lo tau Rissa dimana?"

"maaf, aku gak tau kak, emang ada apa ya?"

"Rissa pergi, gak tau kemana" ucapnya. ""yaudah thanks, gue balik dulu ya" sambungnya dengan berlalu pergi. Karin hanya geleng-geleng kepala.

My Crazy BadBoyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz