0.6

1.9K 222 25
                                    

"YooA, kok makanannya malah ko mainin bukannya dimakan?" Tanya Shinji ke Aku.

Aku sekarang memang lagi ga mood buat makan, ga tau kenapa mood ku hari ini lagi jelek.

Jadi ya, makanannya dari tadi aku buat mainan, cuma di aduk-aduk. Terus aku tusuk-tusuk pakai garpu.

"Lagi ga selera makan."

"Tau gitu mendingan lo ga pesen makanan, Yoo" Kata Siyeon.

"Mana, buat gue aja." Lisa langsung mengambil makanan yang ada dihadapanku.

Aku mengambil jus mangga milikku dan mulai meminumnya.

Waktu masih menikmati minuman, mendadak aku jadi pengen ke toilet. Bukan pengen BAB tapi BAK.

"Ngg.. gue ke kamar mandi dulu ya"

"Hum, jan lama-lama.."Kata Somi

"Iya.."

-

-

Srrashh.. [bunyi keran air]

Aku mencuci tanganku dengan air, lalu mengeringkannya dengan alat yang tersedia disana.

Yah, lumayan juga fasilitas disini.

Saat aku mau keluar, tiba-tiba saja ada yang masuk dan mendorongku keras ke dinding.

"Oh, jadi ini..anak yang kata orang-orang cantik?" Kata seorang cewe dengan rambut pendek sebahu sedikit bergelombang.

"Cih, padahal biasa aja loh." Kata cewe yang lainnya, dengan rambut cokelat panjang agak bergelombang.

"Hah, apa mau kalian?" Tanyaku ke mereka.

Pengen rasanya aku balas perbuatan mereka.

Memangnya gak sakit apa, didorong keras banget sampai nabrak dinding?

"Ow, liat dia.. dia itu bukannya anak baru ya..gue ga pernah liat dia sebelumnya." Kata cewe berambut cokelat panjang.

"Aku udah ga sabar buat ngehancurin wajah cantik dia sekarang juga." Kata cewe tadi yang berambut pendek sebahu.

Aku melihat satu persatu nama mereka.

Yang rambutnya cokelat panjang agak bergelombang, dia Cheng Xiao. Lalu yang panjang cokelat bagian bawah agak gelombang dia Kim Sohye, Sedangkan yang berambut cokelat pendek sebahu juga agak bergelomnang dia, Kim Sejeong.

Baiklah aku sudah hafal nama mereka, jika sesuatu terjadi aku bisa dengan mudah melaporkan mereka.

"Ck, sepertinya kalian hanya membuang waktu yang gue punya. Minggir." Kataku sambil mencoba menncari celah untuk keluar dari toilet.

Tiba-tiba saja ada yang menarik rambutku.

Oke, akan aku hitung berapa mereka menyakitiku. Jika sampai lebih dari 3 kali akan kubalas mereka.

"Argh.."

"Hei.. lo mau kemana, hm?" Kata Sejeong.

Yang menarik rambutku ternyata dia, Sohye.

Plak!

2 kali.

"Lo harus terima itu, karena gara2 lo gue harus putus sama Jihoon!" Kata Sejeong.

Kenapa gara-gara aku?

"Memangnya kalo lo putus sama siapa tadi Bihoon? Emangnya penyebabnya itu gue, gak kan? Lo nya aja yang nggak peka kenapa dia sampe mutusin lo." Kataku.

"Ralat, Jihoon namanya." Sela Sohye. "Bodo. Mau namanya Bihoon kek Jihoon kek, yang jelas jangan salahin gue dong!" ucapku.

"Lo tuh ya!" Sejeong mengangkat tangannya.

Sohye semakin menarik rambutku. Berarti ku hitung ini sudah ke-3 kalinya mereka menyakitiku.

Plak!

Oh, ke-4 kali.. baiklah..

"Ha ha ha." Aku tertawa sumbang, "Lepas tangan lo yang menjijikan itu dari rambut gue sekarang."Kata ku dengan nada datar.

"Lepas? Ga akan!" Katanya, lalu semakin menariknya.

Grep!

Aku mencengkram pergelangan tangannya, amat sangat kencang.

"Lepas, atau tanganmu akan patah."

"Ish, ouch..sakit.." Katanya sambil melepaskan tangannya, lalu mengusap pergelangan tangannya.

Saat Sejeong ingin menamparku lagi, aku pegang tangannya lalu aku balas menamparnya lebih keras dari yang tadi.

Perlu diketahui, sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Tapi, tadi sewaktu Sejeong menamparku untuk ke-2 kalinya, sudut bibirku juga sedikit mengeluarkan darah. Jadi, impaskan?

Aku melihat sekeliling, anak yang bernama Xiao udah ga ada ditempat.

"Cih, penakut." Gumamku.

Brak!

Seorang guru perempuan masuk ke toilet lalu membawa kami semua ke ruang BP.

-

-

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?"

-

-

-

tbc

Sampai jumpa dichap selanjutnya^^

Cold Boy and Girl? - Lai GuanlinWhere stories live. Discover now