48

30.8K 875 11
                                    

Kini Rissa dan Lukas sudah diarea sekolah. Seluruh murid SMA Garuda sedang berkumpul dilapangan sekolah. Mereka mendengarkan pidato singkat dari Pak Gun. Pak Gun membagi kelompok untuk memasuki bis yang akan dibawa ke puncak.

"bos? Wah lo tambah cakep aja ya?" ucap Arka. Arka dan Dhanni diundang untuk mengikuti acara camping kepuncak.

"baru tau lo" ucap Lukas cuek dan datar.

Setelah pembagian kelompok Pak Gun berbicara kepada muridnya. "IYA ANAK ANAK SEBELUM KITA BERANGKAT KE PUNCAK, AKAN LEBIH BAIK LAGI KITA BERDOA TERLEBIH DAHULU" ucap Pak Gun. "BERDOA DIMULAI" hening mereka mulai berdoa. "BERDOA SELESEI" setelah selesei mereka menuju bis. Dewi keberuntungan sedang berpihak pada Lukas. Ia satu bis dengan Rissa.

Saat Lukas menyuruh Rissa duduk disampingnya, tiba-tiba Rachel menyelanya lebih dulu. Lukas menatap tajam Rachel. "lo ngapain duduk disini?" ucap Lukas sinis.

Rissa pun yang malas berdebat langsung mencari tempat duduk lain. Walaupun didalam hatinya ia sangat dongkol.

Shit! Enak aja duduk disamping suami orang seenak jidatnya. Emang dia pikir dia siapa? Kak Lukas kan suami gue, walaupun gak ada yang tau sih. Batin Rissa.

"ih kamu kok gitu sih sama aku, tega ya sekarang". Ucap Rachel dengan bergelayut manja dilengan kekar Lukas. Lukas menatap jijik Rachel. Tanpa berkata apa-apa Lukas bangkit dari duduknya.

Dengan cepat Rachel memengangi tangan Lukas, tetapi langsung ditepis oleh Lukas. Rachel hanya menatap Lukas kesal. Lukas celingak celinguk mencari keberadaan Rissa.

Saat bertemu ia melihat Rissa duduk bersama Karin. Lukas mengisyaratkan Karin untuk pergi dari tempat duduknya. Karin patuh dan bangkit dari kursinya. Ia duduk disamping Rissa. Rissa menoleh oada Lukas.

"kok pindah kesini? Nanti ceweknya kakak marah lagi" ucapnya menyindir tanpa menatap mata Lukas.

"kalo lagi ngomong sama orang ditatap mukanya"ucapnya dengan memegang dagu Rissa agar menatap dirinya. Namun, Rissa memalingkan wajahnya. Lukas mencium bibir Rissa sekilas. Rissa memelotot. "gitu aja marah, cemburu" ucapnya. Namun Rissa masih memalingkan wajahnya.

Saat diperjalanan Rissa tertidur. Lukas melihat Rissa tertidur dengan posisi tak nyaman. Kemudian, tangannya terulur untuk menari kepala Rissa agar bersandar dibahunya. Ia pun ikut tertidur.

Saat melakukan berjam jam perjalanan, kini rombongan bis tersebut sudah sampei dipuncak. Rissa mengambil tas ranselnya dibagasi diikuti dengan Lukas. Mereka sampai pada pukul enam sore.

Cewek cewek menatap kagum pada Lukas. Lukas menggunakan kaos jeans selutut dan kaos polo hitam dengan kacamata yang bertengger manis diantara bajunya. Rambutnya yang pirang, antingnya yang terpasang manis ditelinganya, kalung yang menjuntai bergandul huruf R menjuntai hingga dadanya serta ia memakai topi bertulisan BADBOY. menambahkan kesan macho.

Kini para murid murid SMA Garuda sedang sibuk mendirikan tendanya masing-masing. Ada yang menyiapkan bahan makanan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Mereka baru saja selesei dari pekerjaannya. Dari mencari kayu bakar, memasak, mendirikan tenda dan lain lain.

Kini api unggun sudah menyala. Lukas duduk dibatang pohon kayu besar dengan gitar dipangkuannya. Lukas menyanyikan lagu untuk teman temannya.

Banyak teman terutama cewek yang sedang request lagu kepada Lukas. Dengan senang hati Lukas menyanyikan untuk teman temannya. Para cewek bertepuk tangan ria saat Lukas menyanyikan lagu.

Saat Lukas selesei menyanyikan lagu, mata ekornya menatap objek yang dicari carinya dari tadi. Ia melihat Rissa bersama Karin dan Imel sedang bercanda disamping tendanya. Lukas pun berjalan kearah Rissa.

Teman-temannya kecewa saat ditinggal Lukas. Terutama cewek. Karin menyadari kedatangan Lukas. Ia pun memberi kode Imel untuk membiarkan Lukas dan Rissa berdua. Imel pun mengerti kode dari Karin. Imel menepuk pundak Rissa pelan. "em gue kesana dulu ya" ucapnya. Rissa hanya menggangguk.

Kini Lukas duduk disamping Rissa dengan membawa gitarnya. "kakak ngapain kesini?" tanya Rissa.

"gak boleh ya yaudah kakak pergi aja deh" ucapnya meraju. Rissa dengan cepat mencekal tangan Lukas. "eh buka gitu kak" ucapnya. Lukas kembali duduk disampinh Rissa.
"kak nyanyiin buat aku dong" ucapnya dengan bergelayut manja dilengan kekar Lukas.
Lukas menggangguk. Ia pun menyanyikan Rissa.

Taylor swift--Everithing Has Changed

All I knew this morning when I woke
Is I know something now, know something now I didn't before
And all I've seen since eighteen hours ago is green eyes and freckles
And your smile in the back of my mind making me feel like
I just want to know you better, know you better, know you better now
I just want to know you better, know you better, know you better now
I just want to know you better, know you better, know you better now
I just want to know you, know you, know you
'Cause all I know is we said hello
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name, everything has changed
All I know is you held the door
You'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday is everything has changed

Saat selesei menyanyikan lagu Rissa menghambur kepelukan Lukas. Ia tak menyangka bahwa Playboy bin Badboy seperti Lukas bisa seromantis ini. Rissa menitikkan air matanya.

Tak lama, tiba tiba Rachel datang langsung duduk disamping Lukas dan bergelayut manja di lengan kekar Lukas.

Sontak Rissa melepas pelukannya. Ia menatap Rachel tajam. Tangannya terkepal untuk membotaki rambut Rachel dan mencakar cakar wajahnya. Namun, ia urungkan karena ia masih punya malu.

Lukas menatap tajam Rachel. Ia segera menepis Rachel dari hadapannya. "ih kamu kok gitu sih, aku tuh kalo kami itu masih sayang sama aku dari pada perempuan disamping kamu" ucapnya manja.

Rissa hanya memutar bola matanya malas. Ia menghiraukan omongan Rachel. "lo tuh pede banget jadi orang tau gak" ucap Lukas dengan bangkit dan menggandeng tangan Rissa untuk pergi dari hadapan Rachel.

Rachel menatap tajam Rissa. Ia bangkiy dan menghentak hentakkan kakinya. Ia sebal karena merasa dicuekan oleh Lukas.

Tenang baby. Ini masih belum dimulai permainannya. Tunggu aja! Gue bakal pisahin kalian berdua dan jangan harap dapat bersatu kembali. Batin Rachel dengan senyuman miringnya. Kemudian, ia berjalan kearah teman temannya.

******

Ditempat lain, Dicky duduk santai dibalkon rumahnya dengan secangkir cokelat panas. Ia memikirkan rencana yang akan dilakukannya dengan Rachel. Ia harus menyusun strategi yang tepat, karena Lukas orang yang cerdik dalam hal dibodohi.

Dicky tersenyum miring, saat menemukan ide didalam otaknya. Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi ke nomor Rachel. Tak lama panggilan diangkat oleh Rachel.

"kenapa, lo nelpon gue? Elo udah nemu rencananya?" ucap Rachel diseberang sana.

"udah besok kita ketemuan diStarbuck deket sekolahan lo" ucapnya.

"sorry gue gak bisa kalo besok. Gue lagi ada dipuncak. Gimana kalo lusa?" tanya Rachel.

Dicky tampak berpikir. "em oke kalo gitu gue tunggu. By the way lagi apa dipuncak?"

"ada acara camping terbuka dan gue ikut. Kepala sekolah juga ngundang senior yang udah alumni. Lo tau gak? Lukas juga diundang" ucap Rachel antusias saat menceritakan keberadaan Lukas. Entah kenapa membuat hati Dicky bercemburu dengannya. Ia hanya tersenyum tipis, walaupun Rachel tak dapat melihat senyumannya itu

"oh yaudah kalo gitu. Gue matiin dulu. Semangat campingnya" ucap Dicky dan memutuskan telepon dengan sepihak.

Ia berjalan masuk kedalam kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya diranjang king sizenya. Ia berbaring terlentang dan menatap langit langit kamarnya. Tak lama, dengkuran halus sudah terdengar. Dicky tertidur terlentang.

Morning readerss!!!
Nih pagi pagi udah update aja ya author. Semoga kalian suka di bab ini. Bab selanjutkan insya allah akan membahas perkemahan dipuncak.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN. BIAR AUTHORNYA TAMBAH SEMANGAT BIKIN CERITANYA. !!!!!!

My Crazy BadBoyWhere stories live. Discover now