Please,tap The star ⭐🌟⭐🌟
"Iya ? Ada yang bisa saya bantu ?" Ujar Melissa ramah. Meskipun dalam hati dia ingin mengeluarkan pertanyaan lain. Misalnya, untuk apa anda menemui saya ?
****
Melissa kembali memainkan sedotan jusnya untuk menyalurkan rasa panik dan takutnya. Entah untuk apa rasa itu. Karena jelas saja wanita yang menemuinya bukan hantu sehingga Melissa harus takut atau panik.
Wanita itu hanyalah Julia Grass. Yang cantik mempesona dan berhati mulia. Ya, berhati Mulia karena wanita itu dengan senang hati mewujudkan kembali mimpi Lexa. Membangunkan kembali masa depan indah yang pernah Lexa kubur dalam-dalam. Wanita luar biasa yang sudah menganggap Lexa anaknya sendiri. Meskipun awalnya, Melissa pernah meragukan Julia. Namun setelah hari pertunjukkan itu, Melissa tau. Julia Grass sangat menyayangi Alexandra Eleanor.
Sementara Julia masih terus menceritakan tujuannya menemui Melissa siang ini. Oh, bukan untuk Nathan yang beberapa hari terakhir terus ditolak Melissa. Tapi tentang sesuatu yang lain. Sesuatu yang membahagiakan. Yang membuat Melissa ikut bahagia.
"Jadi, tante minta tolong sama kamu ya Melissa. Tolong suruh mama kamu kesini besok lusa. Tante hanya ingin di hari Dylan membuktikan cintanya pada Lexa, semua orang yang menyayangi Lexa ada disana. Menyaksikan Lexa mereka yang pernah terpuruk, akhirnya mendapatkan kebahagiaan." Ujar Julia lembut.
"Iya, tante. Saya akan minta mama saya untuk kesini."
"Terima kasih Melissa. Oh ya ini," Julia menyerahkan amplop putih dengan logo salah satu penerbangan pada Melissa. "Untuk tiket mama kamu."
"Ah tante gak perlu repot-repot. Say--"
"Ini permintaan Dylan, Melissa. Please." Julia terlihat memohon. "Kamu terima ya, Tante tau kok mama kamu siapa. Tapi ini Dylan yang minta."
Melissa menampilkan senyum terpaksa sambil menerima amplop itu. Dan juga Julia kini menyerahkan paperbag dengan logo butik terkenal di kota ini pada Melissa.
"Dan ini, tolong kamu nanti juga datang ya. Tante sudah pilihkan gaun buat kamu dan Lexa. Dan juga alamat rumah make up artis langganan Tante, begitu Lexa sampai, kamu ajak Lexa kesana ya Melissa ?" Julia kembali berujar lembut. Melissa kembali mengangguk dan dengan ragu menerima paperbag itu.
"Terima kasih tante." Kata Melissa tulus. Julia merekahkan senyumnya.
"Sama-sama, kamu juga boleh kok, panggil tante Mama kayak Lexa. Biar kita lebih akrab."
Whaaat ?
"Iya tante." Melissa kembali tersenyum.
"Kalo gitu tante permisi ya. Terima kasih kamu mau membantu tante dan Dylan." Julia beranjak. Diikuti Melissa yang juga bangkit dari duduknya. "Nathan lagi di Singapore, untuk menjemput papa Lexa dan kakak sepupunya. I just want you to know that." Lanjut Julia. Kemudian merengkuh Melissa sejenak.
"I..iya tante." Kata Melissa gugup. Namun jelas merasakan kelegaan setelah mengetahui bocah alim nan ganteng itu berada dimana.
"Dia berangkat subuh tadi, katanya mampir dulu ke rumah kamu untuk memberikan bekal sarapan kamu." Kata Julia lagi. "Nathan itu anaknya baik, Melissa. Tidak seperti Dylan, Nathan memang sedikit nakal waktu masih remaja, itu karena tante yang selalu memaksanya. Tapi sekarang dia jauh lebih baik."
Melissa seketika tersenyum. Bukan. Bukan senyum senang. Tapi senyum tidak enak. Seperti..senyum yang dipaksakan.
"Iya tante."
"Yaudah, see you Melissa." Kini Julia berlalu. Meninggalkan Melissa yang langsung terduduk lemas.
Ah..ini gak akan mudah. Bahkan Mamanya Nathan sudah ikut dalam urusan ini.
****
YOU ARE READING
The Only Exception ~ END
RomanceZona Privat 18++ WAJIB FOLLOW KALO SERIUS BACA OKE HR #21 in romance April 2018 "aku pasti akan dapetin kamu. Meskipun aku harus jatuh, terperosok dan berdarah darah." ~ Nathan Grass "aku gak akan meninggalkan kamu, meskipun kamu mengusirku." "berja...
