"Astaga !!" Pekik Melissa begitu membuka pintu rumahnya. Dan langsung melihat sosok tampan itu lagi. Nathan Grass. Sudah berdiri dengan sangat tampan di depan rumahnya.
Melissa menghela napas. Kembali memutar bola mata abu-abunya dengan malas.
"Lo itu gak tidur apa ?" Omel Melissa pada Nathan.
"Gue tidur." Jawab Nathan enteng. "Temen baik lo yang gak ngijinin gue tidur lama."
"Lo bisa aja nolak Lexa, Nath." Melissa mendorong badan atletis Nathan agar bergeser, memberi Melissa jalan untuk lewat.
"Lo hari ini ke kampus kan ? Gue anter ya ?" Nathan segera menyusul Melissa.
"Gue punya mobil Nath." Jawab Melissa ketus. Mulai membuka pintu mobilnya.
"Lah rumah lo gak lo tutup dulu ?"
AH iya. Melissa menepuk keningnya. Kemudian tersenyum menatap Nathan. Nathan pun balas tersenyum.
"Nih, tolong.." Kata Melissa manja. Membuat senyum Nathan kian melebar. Tanpa mengetahui apa rencana Melissa. "Nih." Melissa melempar kunci rumahnya pada Nathan.
"I like your smile." Kata Nathan menerima kunci dari Melissa. Kemudian berjalan menuju pintu rumah Melissa.
"Thaankss Nath." Teriak Melissa dari dalam mobilnya yang sedang melaju. Tak lupa melambaikan tangan pada Nathan yang melongo.
Daaammn part 2 ini mah, gue dibegoin.
****
Namun bukan Nathan Grass namanya kalau dia mudah menyerah. Untuk cewek mabuk yang asal menciumnya saja dia mempertahankan perasaannya selama 5 tahun. Masak untuk cewek seperti Melissa saja dia nyerah ? NOPE. Nathan akan berjuang.
Ya kali ini dia akan berjuang. Berjuang meluluhkan Melissa. Berjuang menyeimbangi dinginnya sikap Melissa. Seperti yang Lexa mandatkan sebelum dia pergi ke Singapore.
Juga seperti apa yang pernah Lexa katakan tentang Melissa saat Lexa sakit. Saat pertama kali Nathan bertemu Melissa.
Tanpa sadar Nathan menyunggingkan senyumnya mengingat pertama kali Tuhan mempertemukannya dengan Melissa. Saat pertama kali Nathan melihat kacau balaunya Melissa pagi itu.
Namun senyum Nathan seketika lenyap begitu ingat kemarahan Melissa beberapa hari lalu. Kemarahan yang membuat Melissa hilang kendali dan nyaris saja merenggut nyawa orang lain. Membuat Melissa bukan lagi Melissa yang dia kenal.
Nathan segera bangkit dari duduknya di salah satu kursi di depan kelas kampus begitu melihat puluhan siswa yang hadir di kelas Melissa berhamburan keluar. Nathan menunggu hingga Melissa keluar.
And. There she is. The beautiful one. Melissa Benoist.
Nathan segera saja menarik tangan Melissa agar si cantik ini tidak kabur lagi. Seperti biasanya dalam tiga hari terakhir.
"Mel, please." Ujar Nathan pelan. Merasakan tangan Melissa memberontak.
"Nath, emang lo gak ada kerjaan lain apa selain nungguin gue ?"
"Ada, menurut lo gue pengangguran ? Ada banyak kerjaan gue di kantor. Salah satunya mastiin abang gue tetep waras saat ditinggal Lexa."
"Trus, kenapa lo masih disini ?"
"Gue mending milih abang gue jadi gila, daripada gue yang gila karena diteror Lexa." Jujur Nathan. Melissa langsung saja menghentikan aktifitasnya memberontak.
Menatap lekat Nathan. Satu-satunya cowok dewasa yang dia biarkan memeluknya erat. Menenangkan amarahnya yang biasanya hanya bisa dia sembuhkan dengan beberapa obat.
Entahlah, perasaan apa yang kini menggelayuti Melissa. Melihat Nathan seperti ini. Bersikap seperti ini. Relung hatinya kembali hangat dan sejuk dalam waktu bersamaan. Relung hati yang selama 23 tahun usianya dia biarkan beku. Beku karena trauma masa lalu. Karena kejadian yang membuatnya terisak di masa lalu.
Cukup lama keduanya saling berpandangan. Satunya dengan tatapan memohon. Satunya dengan tatapan menyelidik. Iya Melissa menyelidiki tatapan memohon Nathan. Kesungguhan dari sikap Nathan beberapa hari terakhir.
"You did this for Lexa ?" Tanya Melissa akhirnya.
"No. I did this because, I don't know somehow half of my heart's beating for you." Kata Nathan tulus. Menatap mata abu-abu Melissa dengan teduh.
Dan Melissa menangkap itu. Tatapan teduh nan tulus dari mata cokelat Nathan. Seolah membuktikan ketulusan. Membuktikan sesuatu yang mustahil terjadi menurut Melissa.
Sesuatu yang dinamakan cinta oleh beberapa orang.
*****
YOU ARE READING
The Only Exception ~ END
RomanceZona Privat 18++ WAJIB FOLLOW KALO SERIUS BACA OKE HR #21 in romance April 2018 "aku pasti akan dapetin kamu. Meskipun aku harus jatuh, terperosok dan berdarah darah." ~ Nathan Grass "aku gak akan meninggalkan kamu, meskipun kamu mengusirku." "berja...
2. After She Left
Start from the beginning
