1. Pencuri Cantik

Start from the beginning
                                    

Saat kedua telinganya mendengar..

"Attention, pengunjungnya Nightday Bar. Ami minta tolong, untuk pengunjung yang nama depannya N. Untuk ke depan panggung. Yang cowok ya" Suara nyaring Ami terdengar ke semua penjuru Bar. Termasuk ke telinga Nathan.

"Lo tuh Nath." Kini Rico menepuk bahu Nathan. "Maju gih, kali aja dapet hadiah."

"Ngaco lo, ogah gue."

"Udah maju aja Nath." Rico malah kini mengambil alih tubuh Faro. Dan tangan satunya mendorong tubuh Nathan.

"Kenapa gak lo aja ?" Nathan terlihat tidak minat.

"Lo bego ? Nama gue Rico. Depannya udah jelas R."

"Lah ganti aja nama lo jadi Nico, gampang kan."

"Banyak ngomong lo, udah maju sana." Kini Rico malah melayangkan kakinya untuk menendang lutut Nathan.

Nathan menghela napas. Menuruti saja perintah Rico. Berjalan menuju depan panggung yang mulai di penuhi sekitar 2 lusin pria. Berbagai usia. Dan Nathan yang datang terakhir, kebagian tempat berdiri di ujung. Di dekat sebuah meja.

"Nih, Gail, udah pada kumpul." Kata Ami, baru akan menuruni panggung saat dia melihat Lexa jalan terhuyung dan langsung menabrak Nathan.

Lexa tersenyum sejenak pada Nathan. Sebelum tangan Lexa menarik tengkuk Nathan agar menunduk. Setelahnya Lexa menerjang bibir Nathan tanpa ampun. Mencumbu Nathan dengan panas.

Menghiraukan ekspresi terkejut dari Nathan. Sumpah yang bener-bener terkejut. Karena ini kali pertama Nathan sedeket ini dengan cewek. Cewek asing yang sama sekali gak Nathan kenal.

Parahnya. Cewek asing itu mencium Nathan dengan buas. Melumat dengan rakus bibir Nathan. Dengan kedua tangan cewek itu mengalung pada leher Nathan.

Sementara Nathan yang memang tidak pernah berciuman sungguh bingung bagaimana mengimbangi ciuman panas Lexa.

Lebih dari satu menit Lexa mencumbu bibir Nathan. Hingga Lexa merasakan sesak napas dan butuh bernapas. Segera saja Lexa menjauhkan wajahnya dari wajah panik Nathan.

Memberikan senyum yang susah untuk diartikan.

"I like your parfume." Ujar Lexa lirih, sebelum berjalan menjauh dari Nathan karena kepala Lexa yang berdenyut hebat.

"Sorry." Seru Renata yang sedari tadi melihat ekspresi terkejut Nathan. "She drunk." Setelahnya Renata mengikuti jejak Lexa. Meninggalkan Nathan yang sekarang lebih seperti patung. Berdiri di depan panggung dengan tampang oon dan disoraki oleh pengunjung bar lain.
****

Nathan berjalan malas kembali menuju tempat Rico dan Faro. Lebih malas menatap ekspresi Rico.

"Waah..Bravo Man." Rico menepuk bahu Nathan. "Lo dicium sama Alexandra Eleanor. The shinning star-nya Nightday Bar." Ujar Rico bangga. Seolah dirinyalah yang barusan dicium Lexa.

"Ini terakhir kali gue kesini, ogah gue kesini lagi." Desis Nathan marah. Berjalan meninggalkan Rico yang mulai keberatan menanggung berat badan Faro.
****

Nathan memacu kembali mobil Rico dengan kecepatan tinggi. Mengabaikan protes dari si empunya mobil. Mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Setelah mengantarkan Faro beserta mobilnya ke apartemen kakek Faro. Nathan tanpa banyak bicara mengendarai mobil Rico.

"Dia kelas 11, kalo lo penasaran. Sama kayak gue, tapi dia satu sekolah sama lo." Ujar Rico begitu mobilnya berhenti di garasi rumah.

"Itu namanya gak sama, bego." Omel Nathan menuruni mobil.

"Sebenernya dia juga seumuran sama lo, kalo aja lo gak suka bolos, pasti lo juga kelas 11 Nath."

"Lo bisa diem ga ?"

"Yaudah gue diem. Udah sono masuk, gue masih mau ngerokok."

Tanpa menunggu Rico mengoceh lagi Nathan segera memasuki rumah. Berjalan menuju kamarnya. Menghempaskan tubuh lelahnya pada kasur.

Memejamkan kedua matanya. Tangan kanannya bergerak mengusap bibirnya. Bibir yang tadi diterjang Lexa tanpa ampun.

Mencecap rasa manis khas bibir Lexa yang tertinggal pada bibir Nathan. Juga aroma alkohol yang tadi sempat mengganggu indera penciuman Nathan.

Ya Tuhan..inikah hukuman Nathan karena Nathan suka bolos dan nurut sama Mama ? Dicium secara brutal oleh cewek cantik yang bahkan gak Nathan kenal ?

Nathan menatap langit-langit kamarnya. Kembali mengingat dengan jelas wajah pencuri ciuman pertamanya.

Senyumnya terukir begitu saja saat teringat kata Lexa bahwa Lexa menyukai parfumnya. Bahwa pencuri cantik itu menyukai parfum Nathan.
****

The Only Exception ~ ENDWhere stories live. Discover now