Sembilan

1.5K 253 87
                                    

Happy reading
And
Sorry for typo

💕💕💕💕💕

Kyuhyun merasa risih saat sang eomma menatapnya dengan tersenyum geli beberapa kali, entah apa yang eommnya pikirkan itu tetapi sungguh melihat tingkah sang eomma yang seperti itu membuat Kyuhyun merinding sendiri. Sudah sejak dirinya turun pada meja makan, sang eomma menatapnya dengan kilat menggoda di tatapannya. Apalagi yang membuat sang eomma bertingkah seperti itu?

"Eomma, berhenti menatapku!" ujar Kyuhyun terganggu sekaligus merasa geli, Nyonya Cho yang ditegur hanya tertawa geli dan kembali menatap Kyuhyun menggoda tanpa membalas ucapan sang putra.

"Biarkan saja Kyuhyun-ah, mungkin eommamu semalam tengah bermimpi indah." jawab sang appa santai, Kyuhyun mendengus. Sayangnya lagi-lagi Nyonya Cho tertawa geli dan menatap kedua lelaki berbeda umur di hadapannya.

"Semalam eomma bermimpi indah sekali, eomma menimang cucu. Kyuhyun-ah kau tak ingin segera menikah?" Kyuhyun yang tengah meminum teh hangat miliknya terbatuk ringan mendengar pertanyaan sang eomma di pagi yang dingin ini.

"Eomma jangan mulai." dengus Kyuhyun kesal.

"Ayolah Kyuhyun, eomma tahu kamu lagi dekat dengan seorang wanita bukan?" Kyuhyun terdiam, memang benar dia tengah dekat dengan Jiyeon, apa eommanya tahu hal itu? Naluri seorang ibu benar-benar luar biasa.

Menggeleng pelan dengan senyum terkulum, melihat tingkah sang putra Nyonya Cho hanya tertawa geli, merasa dirinya memang benar dan di otaknya sudah merancang hal yang akan semakin membuat putranya senang nanti.

"Kyuhyun-ah, kau tak ingin membawa calon istrimu kesini?"

Lagi-lagi Kyuhyun harus tersedak mendengar pertanyaan yang kali ini dilemparkan oleh sang appa, Nyonya Cho hanya tertawa geli. Kyuhyun memandang kedua orang tuanya dengan penuh kecurigaan, ada apa dengan mereka yang pagi ini terus menerus membahas akan pernikahan dan sebagainya.

"Sudahlah appa, eomma. Lebih baik aku menyelesaikan pekerjaan ku lebih dulu, pekerjaanku cukup menumpuk meskipun aku mendapatkan libur." ujar Kyuhyun mengalihkan pembicaraan, dengan segera setelah menyeka bibirnya dengan tissu. Kyuhyun menciuma pipi sang eomma lembut dan beranjak kembali keatas.

Nyonya Cho menghembuskan napasnya panjang, dirinya harus membicarakan keinginannya kepada sang putra. Ini kesempatan terbaik, tidak mungkin dirinya sia-siakan. Tuan Cho yang seakan tahu rencana sang istri hanya menggelengkan kepalanya, dirinya tak berencana melarang ataupun mengiyakan, itu semua keputusan Kyuhyun dan dia sebagai ayah serta orang tua hanya akan mendukung apapun keputusan putranya itu. Kecuali jika dirinya melihat Kyuhyun tertekan, maka barulah gilirannya untuk maju.

*****

Untuk melancarkan rencananya, Nyonya Cho menghubungi kedua keponakan yang dirinya sayang. Krystal dan Jessica yang tentu saja langsung mengiyakan permintaan Nyonya Cho, sambil menunggu kedua keponakannya itu. Nyonya Cho memilih untuk bersantai diruang tamu, menikmati pagi yang sudah beranjak siang dengan perlahan.

"Apa kau yakin jika Kyuhyun akan menyetujuinya?" tanya Tuan Cho saat lelaki paruh baya itu memilih untuk duduk disamping sang istri.

"Tentu saja, pilihan seorang ibu tidak akan salah." jawab Nyonya Cho tenang.

"Bagaimana jika kedua orang itu tak saling mencintai? Apa kau akan memaksanya?" sejenak Nyonya Cho terdiam mendengar pertanyaan sang suami sebelum akhinrya menatap Tuan Cho dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"Aku tidak akan memaksa mereka, tetapi aku akan meminta mereka kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain. Jika masih tak membuahkan perasaan cinta dan nyaman, maka aku tidak keberatan Kyuhyun ataupun Seohyun membatalkan rencanaku." jawab Nyonya Cho bijak, sang suami mengangguk mengerti dan tak menjawab lagi. Karena jawaban sang istri sudah membuatnya puas, pilihan tetap ada pada Kyuhyun dan juga Seohyun.

Aimer ( Complete )Where stories live. Discover now