Tiga

1.4K 255 49
                                    

Happy reading
And
Sorry for typo

💕💕💕💕💕💕

"Seohyun-ah, apakah sabtu ini kau ada acara?"

Seohyun mengalihkan tatapannya dari seikat bunga yang akan dirinya rangkap kepada sosok Minho yang siang ini mampir ke toko Bibi Jung, lelaki itu akan menemani Seohyun berbincang atau sekedar melihat Seohyun merangkai berbagai bunga yang indah. Jika saja Minho tidak mengenalkannya kepada sosok sang kekasih, sudah pasti Seohyun mengira bahwa lelaki itu memiliki rasa kepadanya.

"Wae? Aku tidak ingin menjadi orang ketiga." jawab Seohyun bercanda, Minho hanya tertawa lebar.

"Aku masih ingin jadi kekasih Soojung, jadi tenang saja. Aku hanya ingin menawarkan sebuah pekerjaan, sabtu ini perusahaan tempatku bekerja akan mengadakan pesta besar sebagai hari ulang tahun perusahan. Dan karena pemilik hotel tempat pesta itu dilangsungkan adalah kenalan ku, dia bilang jika kemungkinan dia akan membuka jasa pelayan freelance khusus untuk hari itu saja. Kau tahu, meskipun hanya bekerja malam itu saja gajinya cukup besar." jelas Minho menarik turunkan alisnya menggoda Seohyun, tentu saja itu adalah tambang emas bagi Seohyun. Selama ini selain Jinwoon, Minho adalah sosok yang sering memberikan pekerjaan freelance seperti ini.

"Mau!! Aku sangat mau, besok sabtu? Aku akan meminta Yuri eonni untuk mengganti jadwalku menjaga restoran saat pagi hari!" balas Seohyun semangat, Minho mengangguk mengerti.

"Baiklah, jika kau benar-benar mau. Besok akan ku perkenalkan pada pemilik hotel itu."

"Ah, Choi Minho terima kasih, kau yang terbaik!"

"Ya, ya,ya aku tahu itu." keduanya tertawa bersamaan dan saling melempar lelucon untuk satu sama lain.

Siang ini Minho memutuskan untuk ke toko bunga Bibi Jung karena harus menemani seseorang untuk bertemu dengan sang Bibi, lelaki itu memutuskan untuk menunggu didalam ruang tamu dimana meja kursi itu dikelilingi oleh bunga-bunga cantik. Minho menduga bahwa selain sang Bibi, pastilah Seohyun yang melakukannya.

Seohyun sendiri memilih untuk kembali menekuni pekerjaan miliknya, hingga sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di toko milik Bibi Jung. Sosok wanita paruh baya yang keluar dari mobil itu seketika membuat mata bulat Seohyun terbelalak.

Segera membersihkan kedua tangannya, Seohyun berjalan mendekat dimana Bibi Jung tengah berbicara dengan sosok wanita paruh baya itu, sosok yang begitu Seohyun sanjung dan juga kagumi, Nyonya Cho sang pemilik tanah panti asuhan yang ditinggalinya.

"Tunggu...Kau...anak dari Bibi Kim bukan?" Nyonya Cho menatap Seohyun yang berdiri ragu didepan pintu, karena keinginan untuk menyapa sosok Nyonya Cho terhalang karena sepertinya Nyonya Cho dan Bibi Jung tengah dapat pembicaraan yang seru.

"Ah nde, apa kabar Bibi?" Seohyun segera menundukkan tubuhnya memberi hormat kepada Nyonya Cho yang tersenyum kecil.

"Anda mengenal Seohyunnie Nyonya?" tanya Bibi Jung lembut.

"Nde, saya pemilik tanah di panti asuhan Bibi Kim, sayangnya sudah lama sekali saya tidak berkunjung. Bagaimana kabar Bibi Kim nak?"

"Eomma baik-baik saja, Nyonya."

"Bibi, anda sudah datang?" ketiga wanita itu menoleh kearah Minho, mendapati sosok lelaki itu dengan senyum lebarnya berjalan kearah mereka dengan semangat.

"Nde, aku tidak pernah tahu jika ...." Nyonya Cho menatap Seohyun bingung, karena bagaimanapun juga dirinya tak dapat mengingat nama-nama anak asuh yang beras di panti asuhan Bibi Kim.

"Seohyun, Nyonya" jawab Seohyun seakan mengerti.

"Nde, Seohyun. Aku tidak tahu bahwa dia bekerja disini."

Aimer ( Complete )Where stories live. Discover now