35

33K 1.3K 11
                                    

Drrrt ddrrrttt
Kringgg kringggg

Rissa terbangun dari tidurnya, karena getaran dan suara yang memekakkan telinga berbunyi. Rissa mengerjap ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya lampu kamarnya. Ia menggeliat. Kemudian ia bangkit dan duduk bersandar di ujung ranjang. Ia mematikan alarm di Iphonenya dan melihat jam. Waktu menunjukkan pukul empat subuh. Ia melihat kearah Lukas yang masih tertidur pulas.

"dasar kebo, ada alarm bunyi aja gak bangun". Gerutu Rissa pelan dengan mengucek ngucek matanya.

Kemudian, ia bangkit ingin kekamar mandi untuk mencuci mukanya. Belum sempat ia berjalan tangannya sudah ditarik oleh tangan kekar. Sontak Rissa tertarik dan kembali berbaring disamping Lukas dan dipeluknya tubuh ringkih Rissa.

"ih apaan sih kak. Aku mau cuci muka". Rissa mendorong tubuh Lukas agar menjauh. Namun apa daya, kekuatan Lukas lebih kuat dari pada Rissa. Lukas mendekapnya erat.

"kek gini sebentar. Nyaman kakak". Ucap Lukas dengan mata yang masih terpejam.

"ih kak, kakak gak sekolah emang?".

Lukas tak menjawab. Bertambah erat pelukannya. Setengah jam Lukas tertidur lagi. Otomatis, pelukan Lukas melonggar. Kesempatan Rissa untuk bangkit dan berjalan kekamar mandi.

Tak butuh waktu lama Rissa keluar dengan baju seragam sekolahnya. Ia melihat jam yang menggantung dikamarnya, menunjukkan pukul 4.56. Kemudian ia melihat Lukas yang masih tertidur pulas. Dasar kebo! Gak bangun bangun. Gerutunya dalam hati. Ia segera menghampiri Lukas yang masih asik dengan bunga tidurnya. Mimpi.

"kak bangun, sekolah gak?". Ucap Rissa.

Lukas menggeliat. Ia membuka matanya dan mendapati Rissa dihadapannya. Saat matanya sudah terbuka lebar, ia tersenyum pada Rissa. Detik kemudian ia menarik Rissa. Kemudian ia membalikan posisi Rissa yang kini dibawah Lukas. Lukas menindih Rissa.

Rissa pun memberontak. "kak nantik baju aku kusut". Gerutunya dengan mendorong tubuh Lukas menjauh. Lukas hanya tersenyum lebar.

"morning kiss". Ucap Lukas dan tanpa aba aba ia mengecup bibir Rissa lembut. Melumatnya dengan atas dasar cinta.

Saat ciuman mereka terlepas. Lukas langsung bangkit dan berlari menuju ke kamar mandi. Karena, ia takut kena omelan galak dari Rissa.

Rissa hanya mendengus sebal. Dan mulai menyiapkan peralatan sekolahnya. Kini ia kebingungan mencari buku tugasnya.

Rissa mondar mandir mencari bukunya dikolong tempat tidur, di meja belajarnya tak kunjung ia temukan. Aduh mampus gue, kalo ilang PR gue gimana dong? Rancau batinnya. Kini ia frustasi.

Kini ia menghampiri Lukas yang masih mengancing baju seragamnya. "kak liat buku aku gak? Warna pink".

"enggak". Ucap Lukas.
Selesei mengancing baju ia mencari dasinya. Namun ia lupa menaruhnya dimana. "kamu liat dasi kakak gak?" ucapnya.

"gak tau. Mungkin buku aku ditas kakak ya"

"gak tau sih. Bantuiin cariin dasi kakak dong". Ucapnya dengan mondar mandir mencari keberadaan dasinya.

Kini ia membuka tas Lukas dan melihat dasi Lukas. Tetapi ia tidak mau memberi tahu Lukas.
Enak aja buku gue belum ketemu kok. Nanti gue malah ditinggal lagi. Batin Rissa.

Kini ia menggeledah tas Lukas dan berhasil menemukan buku tugasnya.

"ih gitu ditanyain gak tau. Aku nemu buku ini ditas kakak". Ucapnya dengan wajah ditekuk.

"iya kakak gak tau. Kakak mungkin salah masukin buku. Bantuin kakak cari dasi dong". Ucapnya dengan menggeledah laci lemari tetapi hasilnya nihil.

"nih" Rissa menyodorkan dasi kepada Lukas. Kemudian, ia buru buru menuju mobilnya dan berangkat kesekolah bersama. Ia berangkat pagi, karena takut terjebak macet.

*****

Kini waktu menunjukkan pukul 8.23. Rissa fokus pada pelajaran kesukaannya yaitu biologi. Ia menjawab pertanyaan dari gurunya.

Tak lama ponselnya bergetar. Rissa sembunyi sembunyi untuk mengambil Iphone nya agar tidak ketahuan gurunya.
Ia melihat ada sebuah pesan masuk dari Lukas.

My Dear
Lg dimana?

Rissa
Dikelas. Kenapa ?

My Dear
Otw.

Rissa hanya mengernyit bingung dengan sms Lukas. Tetapi ia mengacuhkannya dan kembali fokus pada pelajaran kesukaannya. Tak lama sebuah ketukan pintu terdengar. Otomati Bu Duwi menoleh kearah suara.

"ada apa Lukas?" tanya dengan memegang spidol.

Lukas langsung nyelonong masuk, mencari keberadaan Rissa.

"LUKAS!!! MAU NGAPAIN KAMU?". intonasi gurunya naik satu oktaf.

"saya mau belajar bu". Ucapnya santai.

"KELAS KAMU BUKAN DISINI". Teriak Bu Duwi. Jengkel dengan murid yang satu ini. Untung pinter. Gumam Bu Duwi.

"iya saya mau jagain pacar saya". Ucapnya santai. Sengaja Lukas mengatakan pacar karena Rissa tidak ingin murid SMA Garuda tau kalo ia sudah menikah.

Bu Duwi hanya menghela nafas panjang. "Lukas! Kembali ke kelas mu". Ucapnya sudah menyerah .

Karin menyikut perut Rissa.
Rissa hanya melihat perdebatan Lukas dan Guru dengan tercengang. Tak percaya dengan aksi gila Lukas ini.

"saya akan pergi. Asal ibu mau jaga pacar saya". Ucapnya polos.

"KAMU TUH YA". Bu Duwi sudah naik pitam. Namun mencoba bersabar dengan kelakuan Lukas itu.

"ibu jangan marah marah gitu dong. Entar cepet tua lo". Goda Lukas. Lukas yang melihat gurunya sudah benar benar marah, ia segera keluar dan berkata. " I LOVE YOU RISSA". Teriaknya seraya berlari keluar kelas. Bu Duwi hanya geleng-geleng kepala melihat murid badung seperti Lukas. Untung pintar. Kalo gak udah ditendang disekolah. Gerutu Bu Duwi.

Seluruh kelas dibuatnya tercengang atas teriakan Lukas. Teerutama cewek. Rissa pun langsung merona bak kepiting rebus. Ia menundukkan kepalanya. Malu. Ia benar benar tak percaya dengan tingkah laku Lukas.

Awas aja ya lo kak. Nantik kalo udah dirumah gue cakar cakar lo kak pake kuku gue. Gerutu Rissa frustasi.

Partnya sampek disini aja para readerss!!! Semoga suka ya sama cerita aku yaaa.

VOTE NYA JANGAN LUPA !!!!
BIAR GAK GANJIL BACA CERITANYA YAAA ?!!!!!

My Crazy BadBoyWhere stories live. Discover now