Bab 4 : Melindungi Tuan Muda

29 3 1
                                    

Wilayah Timur Clan Alexi

Wilayah timur sudah terbakar dan hancur oleh para penyihir dan prajurit. Yang tersisa hanyalah puing-puing bangunan yang berserakan dimana-mana. Di salah satu tempat di wilayah timur terdapat segerombolan penyihir dan prajurit, mereka berjumlah belasan orang. Mereka gelisah karena tidak bisa menemukan seorang anak kecil.

"Anak kecil itu sembunyi dimana?" Kata seorang penyihir.

"Kalaupun aku tahu pasti aku sudah membawanya, kita telah menyusuri seluruh wilayah timur ini tapi tidak ada seorangpun anak kecil." Prajurit itu menjelaskan kepada penyihir yang bertanya.

"Sudahlah, ayo kita melanjutkan pencarian kita. Ada beberapa daerah yang belum kita periksa." Prajurit dan penyihir yang lain hanya mengangguk menyutujui apa yang di katakan penyihir itu.

• • •

Jarak antara mereka dan tempat yang ditujuh tidaklah terlalu jauh.

"Apakah itu tempat tujuan kita?" Penyihir itu menunjuk ke arah rumah yang terbakar di kejahuan.

"Iya, di situlah tujuan kita." Kata penyihir yang tadinya menjelaskan tempatnya.

"Hmm... Sepertinya kita terlambat, sudah ada yang pergi ke situ duluan." Kata prajurit berkulit hitam itu.

Beberapa dari mereka mengangguk mengiyakan.

"Kita harus memeriksanya sendiri, kita tidak tahu apa yang terjadi di situ." Prajurit berkulit hitam itu merasa bahwa akan sia-sia bagi mereka yang telah berjalan ketempat ini untuk kembali lagi tanpa melihat situasi yang ada di sana.

Setelah beberapa saat mereka melihat bahwa kobaran api di rumah itu dengan cepat padam. Mereka mulai curiga dan mempercepat langkah kaki mereka.

Mayat, itulah yang mereka lihat pertama kali. Tapi bukan mayat penduduk Clan Alexi tetapi mayat prajurit Clan Clax Ki. Prajurit itu tewas dengan tubuh hangus terbakar. Dan terdapat banyak potongan daging dan darah yang berserakan di depan rumah tersebut. Melihat pemandangan ini tubuh mereka bergetar ketakutan.

"Siapa disana?" Salah satu penyihir menunjuk ke arah rumah yang telah habis terbakar.

"Me ..." Booom, sebelum prajurit melanjutkan perkataannya seberkas cahaya datang dan menghantamnya. Penyihir itu tidak sempat menangkis serangan dari orang itu.

"Bajingan, kamu berani melawan kita?"
Kata penyihir yang berada di tengah kerumunan itu.

Dengan cepat mereka membuat formasi menyerang. Dalam kelompok mereka terdapat 4 penyihir dan 9 prajurit. Mereka dengan cepat menyebar ke segalah arah untuk mengepung penyihir itu, para prajurit mencoba mendesak maju untuk mendekati penyihir itu sedangkan para penyihir menyerang dengan segenap kekuatan mereka, percikan-percikan cahaya yang berasal dari tongkat penyihir melesat dengan cepat membuat malam yang gelap itu menjadi terang. Cahaya yang di hasilkan dari tongkat penyihir berasal dari gelombang kekuatan yang disalurkan para penyihir untuk menyerang. Penyihir yang mereka serang berpakaian sama seperti mereka, mereka bingung dengan keadaan ini. Mereka tahu bahwa musuh yang berada di depan mereka dengan sengaja memakai jubah penyihir dari Clan Klax Ki untuk mengelabuhi mereka.

Serangan demi serangan telah mereka lancarkan tapi tidak membuahkan hasil sama sekali.

"Sial penyihir ini kuat. Kita tidak bisa menembus pertahanan penyihir ini." Kata seorang penyihir.

"Bertahanlah..., sedikit lagi penyihir itu akan kehabisan tenaga." Kata-kata penyihir berkulit hitam itu membuat mereka lebih semangat untuk menyerang.

The Deadly Clans (18+)Where stories live. Discover now