Bab 6 : NW'S

105 14 28
                                    

Aku sangat bersemangat hari ini. Hal yang seharusnya akan di ajarkan 5 tahun datang akan di ajarkan padaku hari ini. Siapa yang tidak senang dengal hal semacam itu. Pagi yang cerah ini membuat senyumku semakin melebar. Daun-daun pohon dan rumput masih basah dengan embun pada saat aku bangun. Udara segar pada pagi hari melengkapi kegembiraanku. Aku menghirup udara pagi dan mulai mencari air untuk membasuh mukaku. Air yang dingin membuat mataku terbuka lebar, aku tidak bisa tidur semalam. Aku sangat tidak sabar untuk pelatihan ini. Paman masih tertidur pulas, bukannya paman tidak biasa bangun pagi, akulah yang bangun terlalu awal, dalam hatiku aku ingin paman secepatnya bangun dan mengajarkanku. Tapi aku tidak bisa membangunkannya. Tangan paman masih terluka dan masih perlu beristirahat.

• • •

"Apa paman bisa melatihku dengan tangan terluka?" Aku bertanya pada paman karena aku kawathir.

"Tenang saja, hari ini paman hanya melatih konsentrasi dan meditasi."
Kata paman sambil mengelus-eluskan tangannya di tangan yang terluka. Sepertinya luka paman masih sakit.

"Kalau begitu ayo kita mulai paman."

"Kita harus makan terlebih dahulu baru berlatih." Kata paman sambil berjalan menuju perapian untuk menyalakan api.

Aku membantu paman untuk membuat makanan dan menyelesaikan rumah kecil untuk aku dan paman tinggali.

• • •

"Kita akan kemana paman?" Aku bertanya pada paman karena penasaran. Saat ini kita berjalan menyusuri hutan, tapi, bukan hutan yang menyeramkan itu. Hutan ini berbeda, hutan ini terlihat sangat indah. Bunga-bunga bermekaran menghiasi jalan setapak yang aku lalui.
Paman tidak menjawab pertanyaanku, aku hanya berjalan mengikuti paman dan menikmati indahnya hutan ini. Setelah beberapa saat aku mulai mendengar suara air dari kejauhan. Apa kita akan berlatih di sungai? Atau, apa kita akan mandi terlebih dahulu sebelum mulai latihan? Yahh, pasti kita akan mandi terlebih dahulu. Hahaha, tawa kecilku membuat paman yang berjalan di depanku berhenti dan melihatku. Paman heran kenapa aku tiba-tiba tertawa, tanpa menjawab ekspresi paman, aku langsung tersenyum manis sambil melihat paman.

• • •

Nielstar Kyuit, begitulah namanya. Niel, biasanya Will memanggil Nielstar Kyuit dengan nama itu. Niel dan Will telah berteman sejak lama. Pertemuan mereka pada saat Will melakukan perjalanan mencari kekuatan dan menjadi Adventish-petualang-. Will menolong Niel saat dia hampir mati oleh segerombolan penjahat. Saat melakukan perjalanan bersama Niel menjadi rekan yang paling dekat dengan Will.

NW'S, begitulah istilah para adventish ketika bertemu dengan Niel, Will dan Skyrine-masih menjadi rahasia-. Niel, Will dan Skyrine sangat terkenal di kalangan adventish, mereka telah melakukan banyak hal di usia muda. Karena itulah para adventish banyak berkeliaran di Clan Alexi. Nama mereka yang membuat para adventish harus mengunjungi Clan alexi.
Mereka merasakan suka dan duka bersama, sampai akhirnya mereka menjadi kuat dan kembali ke Clan. Will memutuskan untuk kembali ke Clan dan menjadi kepala Clan Alexi, bagaimanapun juga Will adalah keturunan dari kepala Clan sebelumnya. Sedangkan Skyrine memutuskan untuk tetap berpetualang dan sampai sekarang tidak ada yang tahu keberadaannya. Tapi Niel tetap mengikuti Will, setelah sampai di Clan Niel menjadi anggota Clan Alexi dan menjadi bawahan Will yang paling dekat dengan dia.
Adapun Robert Alexi adalah teman masa kecil Willyam Alexi. Robert juga menjadi bawahannya Will, mereka bertiga menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Clan bersama. Robert menjadi bawahan yang mengatur segala urusan politik Clan, sedangkan Niel yang akan mengatur berbagai kegiatan ekonomi dan keamanan Clan. Walaupun begitu, Will yang akan memutuskan segala sesuatu yang akan mereka kerjakan dan mereka usulkan. Politik, ekonomi, dan keuangan Clan menjadi lebih baik karena kekuatan, kepintaran dan kebijaksaan mereka.

The Deadly Clans (18+)Where stories live. Discover now