JINKOOK

5.3K 376 87
                                    

    Would you not have left, if I had made a different choice?

.

.

.

      Hari demi hari telah berlalu, hujan turun membasahi semua yang berada dibumi. Suasana diruangan tertutup menjadi semakin dingin sama seperti ruangan putih yang ada seseorang tengah tertidur disana. Tertidur dengan mata yang dibalut dengan perban. Namja tampan yang memegang status sebagai seorang hyung dari adiknya.

Cklek

    Pintu terbuka menampakan Chanyeol dan juga Minho. Masih berbekas sekali bagaimana tragedi malam itu. Dimana takdir 2 orang saudara berubah.
 
Dimana saat itu Seokjin meminta untuk menolak operasinya...

Dimana Jungkook berjuang melawan maut...

Dimana Jimin menangis, dan tim media berusaha mengoperasi sekaligus 2 operasi...

    Dan juga kini Chanyeol menatap sedih Seokjin. Dia masih bisa merasakan pukulan keras yang Seokjin berikan kepadanya sebelum dia membiusnya.

Bugh

"BODOH SELAMATKAN ADIKKU!! KAU BILANG KAU TEMANNYA HIKS.." Seokjin yang meronta-ronta dalam pegangan Chanyeol yang mau tidak mau Chanyeol harus menenangkan dia dengan cara bius.

      Minho, dokter berumur 27 tahun itu telah berhasil menukar mata kedua saudara itu. Dia mencoba mengecek apakah Seokjin sudah sadar saat ini atau belum.

"Seokjin.." panggilnya dengan lembut. Tak ada respon sama sekali, namun Chanyeol dapat melihat tangan Seokjin bergerak.

"Hyung, lakukan saja sekarang dia sudah sadar." Ucap Chanyeol yang langsung menyodorkan gunting khusus pada Minho.

"Tapi-"

"Aku mohon hyung, lakukan saja"

     Dengan hati-hati Minho mencoba meraih dan menggunting perban yang tergulung itu.

"Hentikan! Aku tidak mau!" Tiba-tiba Seokjin membuka suaranya. Benar dugaan Chanyeol bahwa dia sudah bangun sedari tadi. Dan langsung Minho menghentikan aktivitasnya itu.

"Apa? Kau tidak mau melihat wajah adikmu?" Tanya Chanyeol, namun Seokjin hanya bisa menghela nafas sebagai jawabannya.

"Kau tak mau melihatnya?!" Tanya dengan nada tidak percaya.

     Chanyeol berdecak, dia langsung mengambil alih gunting itu dan membuka paksa perban dimata Seokjin. Sementara Seokjin hanya bisa diam membeku.

   Pertama kali saat perban itu dibuka adalah mata Seokjin yang tertutup. Dia membuka perlahan matanya, dan..

Warna kembali pada dirinya, bukan lagi kegelapan melanda. Dia melihat Chanyeol dan juga Minho. Ingin sekali dirinya berteriak kesenangan dengan anugerah dari tuhan ini, namun apakah dirinya bisa senang saat adiknya terluka?

"Seokjin?" Sapa Chanyeol dengan nada bicara bingung melihat Seokjin menatap kosong kedepan.

"Bawa aku ke Jungkook."

.

.

Cklek

     Seokjin perlahan melangkah kearah seseorang yang tengah bermimpi. Tubuh orang itu dipasangi beberapa alat medis, terlihat jelas dibagian hidung dipasangi masker yang menutupi sebagian eajah tampannya. Sampai suara Elektrodiograf yang nyaring dan merajalela diruangan itu.

    Untuk pertama kali dia melangkah tanpa menggunakan tongkat khususnya. Dan juga pertama kalinya dia melihat wajah sang adik walaupun dalam kondisi terlelap.

4 O'clockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang