Part K

3.4K 338 33
                                    

If i could turn back time, i want to be the best guys in the world

.

.

.

     "Dokter hah... Chan...yeol hah adikmu ... huh panik di... hah depan meja resepsionis." Walaupun ucapannya itu terputus - putus karena nafasnya, namun Chanyeol masih bisa mengerti.

"APA?!" kemudian langkahnya dipercepat bahkan berlari menuju adiknya.

    Keadaan Jimin yang sangat kacau dengan tangisan membuat Chanyeol panik, ditambah Jungkook yang pingsan dipunggung Jimin. Kemudian Chanyeol mengambil alih Jungkoook dari Jimin dan membawanya keruangnya untuk diperiksa.

3 jam kemudian,
      Mata Jungkook akhirnya membuka melihat langit-langit rumah sakit. Dia agak mengusap matanya guna menetralkan cahaya yang masuk ke matanya. Dan ketikda dia melihat ke samping dia melihat Jimin yang tersenyum dengan air putih ditangannya.

"Kau minum dulu ya Jungkook." Ujar Jimin yang langsung membantu Jungkook untuk duduk dan menenggak air putih itu sampai habis.

"Hyung, kenapa kita disini?" Tanyanya dengan polos. Jimin ingin mencubit pipi Jungkook karena gemas sekaligus kesal akibat pertanyaannya yang terlalu lugu.

"Kau berkelahi dengan Sungwoon dan berakhir disini, bodoh kenapa kau berkelahi?" Nadanya kesal, sementara Jungkook hanya tersenyum salah tingkah dan memilih tidak menjawab pertanyaan itu.

Haruskah dia bilang bahwa dia berkelahi hanya karena dia tak sengaja bertemu dengan Jieun dan dianggap oleh Sungwoon perebut kekasih orang?

Bukan Jungkook sekali.

    Kemudian pintu rawat Jungkook terbuka menampakan dokter berperawakan tinggi, siapa lagi kalo bukan dokter Park Chanyeol.
Dia menghampiri Jimin dan Jungkook dengan wajah seriusnya.

"Jimin kau makan siang dulu sana di kantin." Suruh Chanyeol dan tentu saja jawabannya Jimin menolak dengan gelengan.

"Untuk apa aku makan hyung aku ingin temani Jungkook." Rengeknya

"INI PERINTAH!" Hanya dengan tekanan akhirnya Jimin luluh dan meninggalkan mereka berdua berjalan menuju kantin.

     Jungkook yang melihat Chanyeol menatap tajam ke arahnya menunduk takut. Sangat takut hingga tubuhnya bergetar.

    Dipikirannya dia terus bertanya-tanya apakah Chanyeol sudah mengetahui semuanya.

     Cukup hening dalam ruangan itu hingga akhirnya Chanyeol membuka percakapan dengan Jungkook "kenapa kau melakukan semua ini?" Tanyanya dengan nada intensif. Bahkan hati Chanyeol sudah bergemurih sedari tadi dia melihat wajah Jungkook pertama kali datang.

   Namun Jungkook enggan menjawab, dia lebih memilih memainkan jarinya serta menunduk. Apa yang harus dia katakan, karena dia melakukan ini memang demi hyungnya itu, Seokjin.

    Cukup lama dan lelah Chanyeol menunggu jawaban dari mulut Jungkook yang seketika bisu itu. Dia mengusap mukanya gusar dan membuang nafas secara kasar.

"Kau bodoh Kim Jungkook, kau mengorbankan matamu demi orang lain-"

"Dia hyungku, Apakah aku tidak boleh memberinya hadiah?"  Akhirnya Jungkook membuka suara. Mata mereka bertemu namun yang bisa dilihat Chanyeol hanyalah mata Jungkook yang memerah dan berkaca-kaca. Bahkan kini nada deru nafas Jungkook tidak beraturan.

"Dia hyungku yang sudah merawatku dari kecil, apakah aku tidak boleh berbalas budi hyung?" Tanya Jungkook yang terdengar banyak getaran disetiap katanya.

4 O'clockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang