25 (REVISI)

34.7K 1.5K 1
                                    

Seminggu setelah Lukas dirawat dirumah sakit. Kini ia berkumpul dikantin bersama dengan Arka dan Dhanni.

"boss lo ketinggalan gosip". Ucap Arka pada Lukas.

Lukas hanya menatap Arka dengan alis satunya diangkat bertanya. Seolah olah bertanya 'gosip apaan?'.

Arka pun yang mengerti kode Lukas langsung berbicara. "itu sekolah tetangga sebelah ada yang ngincer anak cewek SMA sini". Ucap nya antusias.

"siapa?" ucap Lukas cuek. Tak menoleh pada Arka. Tak tertarik pada gosip Arka itu. Ia tetap fokus pada makanannya.

"Dicky. Musuh bebuyutan lo!". Ucap Arka. Lukas menoleh kepada Arka. Ia mengernyit bingung.

"tau gak bos. Kemaren si Dicky itu katanya sih nyari Rissa". Ucap Arka. Ia menoleh pada Dhanni. "tapi sama satpam gak dibolehin masuk". Lanjutnya.

Lukas pun memandang Arka dan Dhanni bergantian. Mata hazelnya kini berubah menjadi mata elang. Rahangnya mengeras. Kini Lukas mengeluarkan aura yang tak bersahabat dari dalam tubuhnya.

Tanpa berbicara apapun pada Arka dan Dhanni. Lukas pun bangkit dari kursinya. Ia berjalan tanpa berpamitan kepada kedua sahabatnya itu. Lukas menuju kelas Rissa. Ia akan menanyakan pada Rissa, kenapa Dicky ingin bertemu dengannya. Kenapa Rissa bisa berkenal dengan Dicky. Musuh bebuyutannya.

Saat sampai dikelas Rissa. Ia melihat Rissa dengan Karin dan Imel asik mengobrol. Entah apa yang dibicarakan.

Saat mata ekor Rissa melihat kekasihnya. Ia tersenyum simpul pada Lukas. Dan berpamitan kepada kedua sahabatnya.

Saat ia berada dihadapan Lukas. Lukas langsung menggandeng tangan Rissa. Rissa bingung dengan kelakuan kekasihnya ini.
"kak kenapa?" ujarnya

"ikut kakak bentar!". Ucap Lukas menggandeng tangan Rissa. Ia membawa Rissa ke taman belakang sekolah. Kebetulan tempat ini sepi. Jadi lebih leluasa untuk bercerita dengan Rissa. Setelah keluar dari rumah sakit itu, Rissa sudah memaafkan Lukas.

"Sa, kakak mau tanya" ujar Lukas seraya duduk dibangku panjang yang ada ditaman tersebut. Ia menepuk nepuk bangku disebelahnya agar Rissa duduk disampingnya.

"tanya apa-". Ucapan Rissa terpotong. Iphone milik Rissa berbunyi. Ia mengambil Iphone disaku baju seragamnya. Ia mengernyit bingung dengan nama yang tertera di layar ponselnya.

Dicky-Ku Sayang-Ku is calling...

Perasaan gue gak pernah punya nomer kontak se alay ini deh. Ini pasti orang yang ketemu gue dimini market kemaren. Batin Rissa.

Lukas pun penasaran dengan penelepon dihp Rissa. Ia merebut Iphone Rissa. Dan melihat nama yang tertera diphonsel Rissa itu. Lukas mengangkatnya.

"lo gak usah gangguin cewek gue Dick!!". Ucap Lukas sinis. Kemudian, Dicky belum menjawab. Lukas langsung mematikan panggilan sepihak.

Rissa tertegun melihat Lukas."kakak kenal sama Dicky itu?". Ucap Rissa polos.

"iya dia musuh bebuyutan kakak". Ucapnya seraya mengembalikan ponsel Rissa. "kamu kenal dia dimana?" tanya Lukas.

Rissa pun menceritakan tentang pertemuannya dengan Dicky itu.

Flashback On

Bel pulang sekolah berbunyi. Cepat-cepat Rissa membereskan bukunya yang berserakan dimeja dan dimasukkan kedalam tasnya.

"Sa gue duluan ya sama Imel". Ucap Karin berpamitan pada Rissa.

Rissa hanya mengganggukan kepalanya. Kemudian, ia menyambar tasnya dan berjalan menyusuri koridor menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.

Pulang dari sekolah Rissa selalu menjenguk kekasihnya. Dan hari ini hari kelima Lukas belum sadarkan diri dari masa komanya. Rissa tak patah semangat, ia selalu menjenguk Lukas saat jam pelajaran sudah berakhir.

Tak lupa ia mampir ke minimarket dekat rumah sakit untuk membeli makanan ringan.

Saat ia memilih makanan. Ia segera menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Kemudian, ia berjalan menuju pintu keluar dengan membawa kantong plastik putih berlabel alfamart.

Saat ia akan keluar, tak sengaja ia menubruk dada bidang seorang cowok bertubuh tinggi. Rissa mendongak dan meminta maaf.
Kemudian, ia berlalu pergi meninggalkan cowok itu.

Saat akan melangkah pergi, tangannya dicekal oleh cowok yang tak ia kenal. Rissa mengernyitkan alisnya. Seolah-olah bertanya 'ada apa'.

Laki-laki itu adalah Dicky. Musuh bebuyutan Lukas. Dicky tahu gadis didepannya yang memakai seragam sekolah SMA Garuda adalah gadisnya Lukas.

Ia memandang mata Rissa lekat-lekat. Cantik. Gumamnya dalam hati.

Dicky terus memandangi mata teduh milik Rissa itu. Dan mengulurkan tangannya kepada Rissa.

"salam kenal, gue Dicky". Ucapnya.

Rissa pun bingung. Ia bingung kenapa cowok didepannya ini mengajaknya berkenalan. Rissa ragu-ragu mengulurkan tangannya dan menyalami Dicky.
Rissa tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Kini seringaian devilnya keluar. Ia bisa membalas dendam dengan Lukas lewat gadis cantiknya ini.

Tunggu pembalasan gue pengecut!!. Batin Dicky seraya tersenyum miring.

"lo cantik juga". Ucap Dicky mencolek dagu Rissa.

"EH!! Lo gak usah kurang ajar yaaa!" pekik Rissa pada Dicky.

"eitss...cantik-cantik tapi galak". Ucapnya pada Rissa. Ia mengedipkan sebelah matanya menggoda Rissa.

Rissa tak merasa tergoda.
Rissa hanya bergidik ngeri melihat kedipan mata itu. Ia jijik pada cowok didepannya.

"biarin-". Ucapnya terpotong. Karena Iphone di saku baju seragamnya berbunyi. Tanda sebuah pesan. Saat akan mengetik untuk membalas pesan tersebut. Tiba-tiba Dicky merebut ponsel Rissa.

Rissa pun membentak Dicky. Karena, sembarangan mengambil ponsel orang. Tapi Dicky tak meresponnya.

Dicky mengetik ngetik diponsel Rissa. Entah apa yang diketiknya. Ia tak tahu. Kemudian, ponselnya dikembalikan pada Rissa. Ia lalu tersenyum lebar pada Rissa. Dan pergi meninggalkan Rissa yang dongkol hatinya.

Dasar cowok gila. Batinnya. Kemudian, ia berjalan menghentak-hentakkan kakinya menuju mobilnya dan meleset kejalan raya menuju Rumah sakit tempat Lukas dirawat.

Flashback Off

Lukas pun yang mendengarkan cerita Rissa, rahangnya mengeras, emosinya kini naik ke ubun-ubun. Tetapi sekuat tenaga ia menahannya. Karena melihat senyum Rissa padanya. Kemudia ia mengecup kening Rissa. Dan mengajaknya kembali ke kelas. Karena bel sudah berbunyi.

Votenyaaa donggg!!!!!!

My Crazy BadBoyWhere stories live. Discover now