Is it Okay?

2.6K 279 14
                                    

YOONGI POV

Ini sudah sejak seminggu setelah aku sakit dan berakhir dengan malam yang 'panas' tersebut.

Usia pernikahan kami masih belum mencapai 1 tahun tapi, aku menyadari betapa banyaknya rintangan yang telah aku dan (Y/N) hadapi. Aku sangat bersyukur karena kami mempunyai kepercayaan yang besar dengan satu sama lain.

Tanpa ku sadari bibirku terangkat membuat suatu senyuman.

"Kenapa kau diam di situ, Yoongi?"

Garis bibirku perlahan mendatar lagi mendengar panggilan (Y/N). Entah kenapa, belakangan ini ia sering memanggilku dengan nama. Dimana kata-kata 'oppa'?

"Melamun di balkon bukanlah hal yang berguna."

Aku tetap diam dan ia dalam sekejap sudah ada di dekat ku.

"Yoongi, kau memikirkan apa?"

Oh benar-benar gadis ini. Apakah ia tidak tahu cara menggunakan kata 'oppa'?

"Ah..kau pasti memikirkan ku, benar kan?" Kulihat ia menaikkan alis nya. Membuat kesabaran ku sedikit tergoyah.

Ia bersikap aneh sekali hari ini, (Y/N) tidak biasanya sangat cerewet tapi malam ini.. Ugh...

"Ada banyak yang ku pikirkan." jawab ku kembali menatap langit malam yang bertaburan bintang dengan cahaya yang terang.

"Huh..jadi bukan hanya berpikir tentangku? Dasar laki-laki yang tidak romantis!" Kata-kata nya menyembur begitu mengenai semua sudut hatiku. Belum sempat menanggapi perkataan nya, wanita itu sudah duduk di sofa kamar.

Ah..mulai lagi..

Aku menghampiri nya dan memintanya untuk memperhatikan ku, tapi ia menolak dengan gelengan tanpa repot-repot mengeluarkan suara.

"Yah, katakan padaku kau ingin apa? Aku akan turuti." ujar ku mengalah. Tapi, berhasil.

(Y/N) menatap ku dengan mata yang berbinar.

"Benarkah?! Ah!~ Aku ingin ke pantai!" seru nya senang.

Alis ku bertaut mendengar permintaan nya.

"Jagi, kau tahu kalau musim dingin belum selesai, bukan? Masih sering hujan. Kau mau ke pantai?" tanya ku heran.

Namun, bukan mengubah pilihannya seperti yang aku ekspetasikan, Ia malah meneriakkan 'Jeju!'

"Yah, kau seriusan? Tidak sebaiknya kita ke taman hiburan atau ke tempat lain?" tawar ku.

Ia berpikir sejenak. Kening nya  berkerut menunjukkan ia sedang berpikir keras. Sampai ia tersenyum lebar. Sangat lebar.
Sampai aku takut kalau ia akan meminta sesuatu yang lebih.

"Bagaimana kalau gunung? Kita bisa ke gunung, Yoongi! Yeay! Ayo ke gunung!"

Gunung? Oh sial!

"Baiklah, besok kita ke pantai." kata ku menyerah. Awalnya senyuman nya menghilang namun segera kembali lagi.

"Je--"

"Tidak Jeju. Kita ke pantai dekat kota saja."potong ku.

"Yah~ Aku ingin ke Jeju."

Aku menggelengkan kepala dengan tegas.
"Pantai dekat kota atau tidak usah pergi?"

Mulutnya yang tadinya terbuka dan siap untuk membalas argumen ku, kini malah tertutup rapat.

"Arra.." ujarnya lirih.

IMAGINE with SUGA [ON EDIT] ☑️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن