6 (REVISI)

47.5K 2.2K 29
                                    

Hari ini Lukas, Arka, dan Dhanni melaksanakan eskul basket yang diketuai oleh Lukas. Waktu menunjukkan pukul tiga sore, Lukas and the gank berlatih di tengah lapangan dan mendrible bola basket agar masuk ke ring.

Lukas pun tetap bersemangat walaupun teman-teman lainnya pada K.O.

"cemen lo lo pada". Ucap Lukas sambil memukulkan pelan ke kepala Arka dan Dhanni bergantian.

Dhanni pun yang tampak ngos-ngosan menjawab." gue capek bos, udah dua jam kita belum istirahat".

"gue mau pulang aja udah sore nih". Ucap Dhanni seraya bangkit dan mengambil tasnya.

"gue juga iku lo ya Dhan, lo balik gak boss?". Ucap Arka sambil bangkit.

"fyuhhh...balik lah, mau main sama siapa gue disini, kalian duluan aja gue ada perlu." ucap Lukas seraya mengambil tasnya dan menuju toilet untuk mengganti bajunya.

Saat dikoridor ia melihat seorang gadis yang tampak familier dengan membawa tumpukan kardus. Saat gadis itu mendekat Lukas menawarkan dirinya untuk membantu Rissa."perlu bantuan gak?". Ucapnya datar.

Rissa pun terkejut tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya dan tumpukan kerdus tersebut jatuh. "Allahu akbar!!, lo apaan sih, kayak setan aja tiba-tiba muncul". Ucapnya seraya memegangi dadanya dengan kedua tangannya.

"gue cuma bantu lo". Ucapnya dengan menyusun rapi tumpukan kardus itu dan membawanya.

"mau di bawa kemana?". Ucapnya santai

"ke gudang sekolah". Ucapnya sinis.

Saat mereka sudah sampai digudang dan berjalan meinggalkan gudang sekolah. Hening diantara mereka berdua saat berjalan menyusuri koridor yang sepi. Sampai suara Lukas memecah keheningan.

"ngapain lo belum pulang". Ucap lukas.

"kepo lo!!". Ucap Rissa sinis. Dan berlari meninggalkan Lukas yang masih tertinggal.

***

Saat Lukas keluar meninggalkan area sekolahan, tidak sengaja mata hazelnya menemukan seorang cewek yang ia kenali. Cewek itu berdiri sendiri dihalte bus, Lukas pun menghampirinya.
"butuh tumpangan?". Ujarnya sambil menatap mata hitam pekat Rissa.

Kenapa sih gue selalu ketemu sama congik ini. Gumamnya dalam hati. Tanpa Rissa sadari ia menatap mata hazel milik Lukas.

"hey!". Ucapnya sambil melambaikan tangannya diwajah Rissa."gue emang tampan, gak usah terpesona gitu kali". Ucapnya santai.

"ih! Kenapa sih lo jdi cowok nyebelin banget ha, muak gue!!". Ucapnya sambil pergi menjauh dan kebetulan ada taksi lewat. Rissa masuk dalam taksi tersebut dan membawanya pulang kerumah.

Lukas pun yang masih setia memandangi kepergian Rissa, tanpa ia sadari sambil senyum-senyum sendiri. Menarik! Lo galak tapi gemesin Ca. Gumam Lukas.
Kemudian Lukas menghidupkan mesin motor sportnya, meleset ke jalan raya Kota Jakarta.

***

Sesampainya dirumah Rissa, berganti seragam dan turun ke lantai satu untuk makan siang bersama keluarganya.

Rissa yang menghirup harumnya masakan, lansung keroncongan perutnya minta diisi. Kemudian, Rissa duduk di kicthen Island sambil menunggu masakan mamanya selesei.

"eh Caca, gimana kbarnya sayang?" ucap Dio seraya mengacak rambut Rissa gemas kakak tersayang Rissa.

Tanpa aba-aba Rissa langsung memeluk Dio dan berkata." kakak kapan pulang dari Parisnya?". Ucapnya

"eh kakak tanya, kok gak dijawab sih?". Ucap Dio sambil membalas pelukan Rissa

"aku baik aja kan, kalo kakak gimana?". Ucapnya manja.

"seperti yang Caca liat". Ucap nya sambil nyengir.

"eh udah-udah pelukannya, ni Mami masakin kesukaan kamu Rissa sama Dio". Ucap Mami Rissa yang baru saja muncul dari dapur membawa masakan kesukaan kedua anakknya.

Kemudian mereka makan sambil ngobrol banyak. Dio menceritakan saat ia berada di Inggris melaksanakan kuliahnya di Oxford university. Dio sudah 4 tahun lama nya kuliah di oxford. Dan sekarang ia sudah wisuda dan memutuskan untuk mencari perkerjaan di tanah kelahirannya saja.
Dio juga memberikan oleh-oleh untuk kedua orang tuanya. Dan tak lupa Dio juga memberi oleh-oleh pada adek kesayangannya, Caca (panggilan sayangnya pada Rissa). Rissa pun yang mendapar hadiah pun berterima kasih pada Dio.

****

Waktu menunjukkan pukul 7. 50, Rissa sedang asik mendengarkan Gurunya menerangkan pelajaran favoritnya, yaitu matematika.
Sesekali ia menjawab pertanyaan, pada saat guru bertanya pada muridnya. Lain halnya dengan Karin, ia sangat bosan pada pelajaran Matematika ini.
Saat itu tiba-tiba perut Rissa jadi mules, ia pun izin ke toilet.

Setelah selesei dari toilet Rissa berjalan menuju kelasnya kembali. Tetapi, ia melihat tali sepatunya lepas. Ia pun membenarkan tali separu itu.

Setelah selesei ia berdiri, dan alangkah terkejutnya saat didepannya berdiri tubuh tegap cowok.
Rissa menatap Lukas dengan tatapan membunuh." lo tu setan ya!". Ucap Rissa dengan frustasi.

"kalo gue setan lo apa dong?". Ucap Lukas santai.

"terserah lo congik rese!!". Ucapnya jengkel dengan memelototkan matanya.

"dari mana lo?". Ucap Lukas basa basi.

"gue dari mana itu bukan urusan lo,". Ucapnya dengan menatap cowok itu.

"pantesan gak punya pacar, orang galak gitu". Ucap Lukas dengan santai sambil memainkan bola basketnya.

"masa bodo!!". Ucapnya sambil melipat kedua tanganya di depan dada.

"mulai sekarang lo pacar gue!, dan gak ada penolakan untuk seorang Lukas". Ucapnya masih dengan memainkan bola basketnya.

"eh ogah gue jadi pacar lo, najis gue!". Ucapnya acuh tak acuh.

"gak ada penolakan untuk seorang Lukas". Lukas mengulangi perkataannya.

" dengar ya Tuan Lukas tampan sejagad raya, gue gak mau!!". Ucapnya sambil berbalik badan meninggalkan Lukas.

Dengan sigap Lukas menarik Rissa sampai kepalanya membentur dada tegap Lukas. Dengan cepat Rissa mendorong dada Lukas hingga menjauh.

"Lo tuh ya, suka banget gannggu hidup gue!!, sejak gue belum kenal lo hidup gue happy aja. Tapi semenjak ketemu lo hidup gue jadi ancur lebur. Sejak ketemu lo hidup gue sengsara, banyak penderitaan, gak tenang. Gue sebel sama lo, gue benci benci benci sama lo!!". Ucap Rissa sambil mengarahkan jari telunjuknya ke wajah Lukas.

"udah ngomongnya? Iya gue juga sayang sama lo. Gue juga cinta sama lo. Gie akan jaga kepercayaan lo Sa. Makasih udah mau jujur sama gue". Ucap Lukas lembut sambil mengacak rambut Rissa gemas. Setelah itu, Lukas meninggalkan Rissa dengan hati dongkol sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Rissa menghela nafas kasar.q

Lalu dengan jengkelnya ia menendang selakangan Lukas membuat si pemiliknya meringis kesakitan.

"bangsat lo! Sakit bego!" rutuknya pada Rissa.

"rasain lo!" Rissa malah mengejeknya.

"gue cuma canda doang kali ngomong kek gitu" sahut Lukas seraya menahan sakitnya.

"mau canda kek, mau beneran kek, gue nggak peduli. Karena gue udah beramsumsi kalo gue ketemu lo terus, hidup gue nggak bakal tenang kek dulu" kesal Rissa.

"bodo amat!" sahut Lukas.

"dasar congik!" setelahnya ia meninggalkan Lukas yang masih menahan sakitnya.

"woy jangan lupa lo punya utang ama gue!!" teriak Lukas "oh ya, gue cuma becanda bego" sambungnya lagi.

"terserah lo!!" teriak Rissa dari kejauhan lalu menghilang dibalik tembok bercat putih abu-abu.

Jangan jadi silent reders yaa

Harga sedekit karya orang lain dengan meng nge VOTE !!! TENGKISSS

My Crazy BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang