Chapter 7

40K 1.8K 18
                                    

"Aku hanya sedang malas saja untuk bekerja hari ini." ucap Ivanna berbohong. Sebenarnya bukan karena ia malas, melainkan untuk mencari biaya pengobatan ibunya. Yang entah darimana akan ia dapatkan.

"Aku rasa Kevin membayarmu dengan mahal untuk menjadi sekretaris pribadinya. Terlihat dari cara dia membanggakanmu. Kau sopan, rapi dan tentunya pintar. Jika aku menjadi dia, pasti aku tidak akan menerima alasan seperti katamu itu." ucap Arnold dengan tatapan yang menyeledik Ivanna.

"Tapi sayangnya Kevin tidak sepertimu." ucap Ivanna acuh.

Arnold menaikkan alisnya sebelah memandang Ivanna tak suka.

Ivanna seakan tak perduli dengan tatapan mengintimidasi Arnold.

"Dan lagipula itu bukan urusanmu kan?" sambung Ivanna.

"Ah benar juga." Arnold tau sebenarnya Ivanna sedang berbohong. Ia sangat mudah mengetahui membaca ekspresi seseorang. Arnold merasa Ivanna sedang menyembunyikan kesedihan dari sorot matanya. Tetapi Ivanna sangat pandai merahasiakannya.

Pedro melirik kekaca depan dan melihat tuannya itu masih asik bicara dengan Ivanna. "Apa kita akan tetap kembali ke mansion, tuan?" Pedro berusaha memastikan tujuan mereka.

"Nanti saja, Pedro. Sekarang kita pergi ke restauran saja. Aku rasa gadisku ini sedang lapar." Arnold melirik Ivanna.

"Aku tak mau. Aku ingin kembali saja ke apartemen milikku." berlama-lama dengan Arnold hanya akan menambah kesialan Ivanna.

"Aku tak terima penolakan." ucap Arnold tak terbantahkan.

"Cari restauran ternama dan paling enak, Pedro." sambung Arnold lagi memberi isyarat kepada Pedro.

"Apa-apan kau?" ucap Ivanna kesal.

Arnold adalah pria yang suka sekali mengambil kendali. Dan setiap ucapannya seakan tak boleh ditolak dan dibantah. Seperti perintah yang harus dijalani dari malaikat pencabut nyawa. Jika dibantah atau ditolak nyawanya bisa hilang.

"Baik, tuan." Pedro melajukan mobil milik Arnold itu dengan kecepatan sedang. Dan sambil mencari-cari informasi restauran ternama dan berkelas dikota itu.

-

-----------------------------

Arnold keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil yang disebelahnya untuk Ivanna.

"Sudah aku bilang aku sedang tak ingin makan." Ivanna cuek.

Dasar wanita keras kepala. kesal Arnold dalam hati.

"Sepertinya aku tak punya banyak pilihan." Arnold menggendong Ivanna dari dalam mobil dan masuk kedalam restauran itu. Ivanna membuat Arnold tak bisa mempunyai banyak pilihan.

Ivanna meronta-ronta agar dilepaskan oleh Arnold. Yang benar saja Arnold membopong tubuhnya ala bridal style. Memalukan.

Orang-orang yang sedang tadi asik dengan makanan dan obrolan hangatnya, kini menatap aneh dan heran ke arah Arnold. Pria yang menggendong seorang wanita yang tampaknya tak bisa berkata apa-apa lagi karena sangkin malunya.

Ivanna yang menyadari itu hanya bisa menyembunyikan wajahnya.

Harusnya aku tak melakukan hal bodoh itu tadi. umpat Ivanna kesal.

Arnold menghampiri pelayan yang berdiri tepat di meja VIP. "Aku ingin memesan meja VIP itu. Aku tak mau makan di meja yang biasa saja." lontar Arnold sombong.

The Dangerous Billionaire [#1 McClain Series]Where stories live. Discover now