Bab 16 Saling Menyakiti

1.5K 110 1
                                    

Kau memintaku untuk tak boleh terus mencintaimu. Apa kau sadar permintaanmu itu sangatlah kejam? Bagaimana caranya agar aku bisa berhenti mencintaimu? Katakan, aku harus bagaimana?

👑👑👑

Sudah hampir setengah jam Jasper berdiri di depan pintu kamar Audrina pagi itu. Dia berkali-kali ingin mengetuk namun diurungkan niatnya. Hatinya masih diselimuti perasaan bersalah karena sudah meminta sesuatu yang bodoh kepada sang putri.

Permintaan yang kini dia sesali karena semenjak dia meminta Audrina untuk tidak terus mencintainya, semenjak itu, Audrina belum berbicara lagi dengannya. Hal ini sungguh meresahkan hatinya. Jasper selalu khawatir, panik bahkan rasanya tak bisa menerima jika Audrina mendiamkannya dan mengacuhkan dirinya.

Sedangkan Audrina masih menatap cermin riasnya di kamar. Dia sadar sudah terlalu lama menatap cermin memandang wajahnya yang tampak berantakan seperti baru saja kembali dari medan pertempuran. Ya! Audrina kini sedang bertempur dengan hati dan otaknya karena permasalahan yang sama, Jasper Emiliano!

Apa yang harus aku lakukan? Otakku berkali-kali mengatakan bahwa aku ini bodoh sekali masih saja menginginkan pria yang tidak menginginkanku! Tapi aku harus bagaimana? Aku tak bisa mengendalikan hatiku!

Audrina masih saja berbicara dengan dirinya sendiri. Satu sisi seseorang menyuruhnya untuk menjadi wanita cerdas namun di sisi lain seseorang menyuruhnya untuk menjadi wanita yang tunduk pada cinta dan hatinya. Audrina memejamkan mata dan melihat wajah Jasper dengan jelas dalam kegelapan namun ada yang lebih jelas dari wajah pria itu membayangi pikirannya. Permintaan Jasper untuk berhenti mencintainya. Dia lalu membuka matanya menatap tajam wajahnya sendiri di cermin kemudian beranjak dari duduknya.

Sekali lagi, Audrina memandang dirinya di cermin sebelum dia keluar dari kamar. "Baiklah Jasper, aku akan berhenti mencintaimu," ucapnya tak yakin sambil menghela napas.

Baru saja Jasper hendak mengetuk lagi, pintu kamar Audrina terbuka. "Yang Mulia," ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

Audrina membalas dengan menundukkan kepalanya lalu berjalan melewati Jasper mendahuluinya.

"Putri, ini waktunya kau sarapan. Raja Andres sudah menunggu di ruang makan." Jasper memberitahu dengan sopan.

"Aku tahu," jawab Audrina dingin sambil terus melanjutkan langkahnya di koridor istana menuju ruang makan.

Jasper seakan tak bisa menerima jawaban Audrina yang dingin. Dia menyadari Audrina kini mengacuhkannya dan Jasper tak bisa diacuhkan oleh sang putri, permintaannya adalah agar sang putri berhenti mencintainya bukan mengacuhkannya!

"Audrina." Jasper tak bisa mengendalikan diri dengan menyentuh lengannya. "Aku mohon, jangan bersikap seperti ini."

"Bersikap seperti apa?"
Jasper menatap Audrina cukup serius. "Aku memintamu untuk berhenti mencintaiku bukan mengacuhkanku."

Audrina menatap Jasper dengan ekspresi datar lalu perlahan dia melepaskan tangan Jasper di lengannya kemudian menghembuskan napas mengatur emosinya agar tak meledak. "Ingat posisimu, Jasper Emiliano. Kau adalah pengawal pribadiku! Sangat tidak sopan kau menyentuhku dan memanggilku hanya dengan sebutan nama!"
Kata-kata Audrina sangat dingin dan tegas. Ekspresinya terlihat serius dan marah namun tatapannya sedikit sendu bahkan air mata pun menetes di pipinya. Dia kemudian berlalu sambil mengusap kasar airmatanya. Sangat menyakitkan baginya harus mengucapkan kata-kata itu.

CROWN PRINCESS (GALLARDINA)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें