Bab 12 Kembali Ke Istana

1.6K 143 2
                                    

Ingatlah, semakin tinggi status sosial seseorang, akan semakin tinggi tanggung jawabnya.

👑👑👑

Audrina menghirup dalam-dalam udara menyejukkan dengan aroma pedesaan kota Amethyst. Kepalanya sedikit keluar dari jendela kecil kamar Ariana. Dipejamkan matanya, sudah lama sekali dirinya tak merasa sebebas ini.

Kabur dari Istana mungkin bukanlah perilaku seorang putri mahkota tapi Audrina tak menyesalinya. Justru pelariannya ini membuatnya bisa berpikir jernih, meredam emosinya dan kembali mengingat kenangan indah masa kecilnya.

Keluarga Raul membuka hatinya, menunjukkan kepada dirinya betapa rakyat Gallardina mencintainya. Tak seharusnya dia merasa tak dicintai hanya karena dua pria yang sangat berarti dalam hidupnya bersikap tak peduli padanya. Tidak! Seharusnya dia memikirkan orang-orang yang mencintainya!

Audrina tak tahu, Kakaknya dan Jasper sangat peduli padanya. Andres saking pedulinya setiap malam dia diam-diam datang ke kamar Audrina hanya untuk mengecup dahi dan mengucapkan selamat malam kepada adik kesayangannya itu. Sedangkan Jasper? Dia lebih peduli dari siapapun! Hanya saja, dia tak bisa kelewat batas karena rasa pedulinya itu harus sebatas pengawal yang menjaga putri mahkotanya. Meski sebenarnya, rasa peduli Jasper lebih dari itu.

Kini, sudah tiga hari berlalu Audrina dalam pelarian dan tinggal di rumah sederhana keluarga Raul. Tak ada yang datang menanyai keberadaannya. Tak ada berita pencarian tentang dirinya di berita-berita TV nasional. Namun Audrina tahu, orang-orang istana sedang mencarinya dan kakaknya pasti tak ingin seluruh negeri mengetahui kabar bahwa dirinya sudah kabur dari istana.

Audrina merasa sudah cukup waktunya untuk kembali ke istana. Dia tak mau terlalu lama merepotkan keluarga Raul. Lagipula dia adalah putri mahkota, tempatnya adalah di istana dengan tanggung jawab terhadap kerajaan.

Dia pun kembali teringat perkataan Zilda semalam.

“Celentina,” Zilda menggenggam tangan Audrina. “Aku tak bermaksud mengusirmu, tapi… kembalilah ke istana.” Zilda menatap Audrina penuh kasihan. “Aku yakin, kakakmu Raja Andres, pasti sedang kacau sekarang karena kau melarikan diri dari istana. Kami semua tahu, rakyat Gallardina, kalau kakakmu itu sangat menyayangimu. Dia sangat menyayangimu!” Zilda mengelus lembut pipi Audrina dan tersenyum. “Kau adalah putri mahkota. Dan tempatmu adalah di istana bukan di rumah kecil kami. Ingatlah, semakin tinggi status sosial seseorang, akan semakin tinggi tanggung jawabnya. Dan kau, sejak di dalam kandungan Ratu Alla, sudah ditakdirkan menjadi putri mahkota.” Zilda menasehati Audrina dengan tegas dan penuh kelembutan. Terlihat sekali Zilda sangat menyayangi putri mahkota Gallardinanya itu.

Audrina menghembuskan napasnya pelan. Aku harus kembali ke istana!

Celentina?” panggil Ariana.

Audrina langsung menoleh dan dilihatnya Ariana kini di sampingnya sedang duduk di atas tempat tidur.

Au lara, carlae?” tanya Audrina.

“Apa kau akan kembali ke istana?” Ariana balas bertanya.

Audrina mengangguk. “Aku harus kembali ke istana, aku tak bisa terus melarikan diri.”

Ariana memanyunkan bibirnya. “Padahal aku senang sekali kau tinggal di sini.”

Audrina tersenyum lalu mengelus lembut kepala Ariana. “Bagaimana jika nanti kuajak kau ke istana? Kau akan menginap beberapa hari di sana? Aku janji.” Audrina mengeluarkan jari kelingkingnya.

Ariana langsung tersenyum semringah. “Sungguh? Kau akan mengajakku menginap di istana?” tanyanya berbinar-binar.

Audrina mengangguk dan Ariana pun mengeluarkan jari kelingkingnya lalu disematkannya ke jari kelingking Audrina. “Aku janji putri kecil.” bisiknya.

CROWN PRINCESS (GALLARDINA)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن