Bab 7 Crown Princess

2.4K 180 2
                                    

Audrina, the most beautiful crown princess in the world.


Tiga bulan setelah kematian raja Ignatius, pangeran Andres yang masih berusia sepuluh tahun harus naik tahta menggantikan ayahnya menjadi raja sementara dengan kekuasaan penuh. Sesuai tradisi kerajaan, pelantikan pangeran Andres menjadi raja secara resmi baru bisa dilakukan saat Andres berusia dua puluh tahun.

Andres sendiri tak menginginkan menjadi raja, dia hanya ingin bersama adiknya, Audrina, yang kini mengalami trauma karena kematian ayahnya. Tapi Andres sadar akan takdirnya, sejak kecil dia selalu diingatkan oleh ayah dan ibunya bahwa dirinya kelak akan menjadi raja Gallardina di masa depan.

“Gustav, apa aku harus menjadi raja? Aku bahkan masih berusia sepuluh tahun?” tanya Andres kepada Gustav yang kini menjadi pengawal pribadinya.

“Sesuai tradisi kerajaan, putra mahkota harus menggantikan raja yang mangkat. Pangeran Andres harus menjadi raja sementara dengan kekuasaan penuh demi bertahannya kerajaan Gallardine yang sudah berdiri lebih dari tiga ratus tahun!” jawab Gustav dengan tegas.

Andres menatap datar ke depan. “Apa aku masih bisa memiliki waktu kebersamaan dengan adikku? Aku tak ingin Audrina berpikir bahwa aku melupakannya. Aku ingin menemani adikku, Gustav.”

“Yang Mulia, statusmu sebagai raja mungkin mengurangi waktu kebersamaan dengan putri Audrina, tapi bukan berarti kau tak bisa menemani putri mahkota.” Gustav memberi penjelasan dengan tenang.

“Tapi aku sudah berjanji pada Audri bahwa aku akan selalu ada untuknya. Bagaimana aku menepati janji itu jika bahkan sekarang kami terpisah meski berada di dalam istana yang sama!” Andres berbicara dengan suara yang agak meninggi.

Mendengar suara pangeran Andres yang meninggi, Gustav lantas menundukkan kepalanya. “Aras auffarlae, Fura Magista.”

Andres mendesah melihat Gustav menunduk kepadanya. “Tegakkan kepalamu, Gustav.” Pria itu pun menegakkan kembali kepalanya. “Aku hanya khawatir pada Audri, siapa yang akan menjaganya kini? Siapa yang akan bersamanya di saat aku sebagai kakaknya tak bisa menemaninya? Audri membutuhkanku!” Suaranya terdengar khawatir.

“Anda tak perlu khawatir, Yang Mulia. Putraku Jasper Emiliano akan menjaga dan melindungi Putri Mahkota dan selir Alma akan menemaninya jika–”

“Apa kau bilang!? Selir Alma!?” tanya Andres memotong kata-kata Gustav. Menyadari pangeran Andres tak menyukai selir Alma, Gustav pun meminta maaf. “Jangan katakan bahwa selir Alma yang selama ini bersama adikku? Apa kau sudah gila, Gustav? Aku tak menyukai wanita itu! Dia jalang berbisa! Dia bisa memengaruhi adikku!”

Aras auffarlae, fura magista.”

“Apa kau sama sekali tak menyadarinya, Gustav? Kematian ibu dan ayahku, tak seperti kematian yang sewajarnya!” Gustav tak menjawab pangeran Andres dan tetap menunduk. “Tegakkan kepalamu dan jawab pertanyaanku, Gustav!”

Gustav lalu menatap pangeran Andres. “Aku juga berpikiran sama sepertimu, Yang Mulia.” Andres mengernyitkan dahinya. “Kematian ratu Alla dan raja Ignatius memang sangat tidak wajar. Semenjak Alma Lucrecia dijadikan selir, aku sudah mencurigai wanita itu ada dibalik kematian ratu Alla.” Gustav berhenti sejenak. “Aku sedang mencoba mencari bukti, tapi kini raja Ignatius juga tewas dengan tidak wajar. Aku tidak yakin bahwa raja bunuh diri.” Gustav dengan dahi berkerut menatap pangeran Andres. Dalam hatinya bergejolak, entah apakah ini keputusan yang benar membicarakan hal ini kepada pangeran Andres yang masih berusia sepuluh tahun. Tapi Andres akan menjadi raja, dia berpikir sebaiknya membicarakan hal ini sebelum terlambat.

CROWN PRINCESS (GALLARDINA)Where stories live. Discover now