Twelve

21 2 0
                                    

Sudah siswa tingkat akhir, masih saja banyak tugas yang menghampiri satu persatu. Sialnya, semua tugas tak selalu benar dan harus di perbaiki. Itulah yang dialami Johan sekarang. Baru saja, Pak Rudi menyerahkan laporan tugas biologi yang kurang tepat pada Hannah, si ketua kelas dikelas Johan. Laporan milik Johan sudah ada di tangan Tania yang sekarang duduk disebelah Johan.

"Yah salah lagi" gumam Tania pelan sambil membuka laporannya.

"Mana aja sih yang salah?" Johan mendekatkan jaraknya pada Tania untuk melihat laporannya juga.

Mereka melihat laporannya yang sudah ditandai dibagian yang salah dan rupanya Pak Rudi juga memberi pembenaran sedikit untuk membenarkan tugas mereka.

"Nggak banyak-banyak amat salahnya" kata Johan akhirnya. Disusul dengan anggukan Tania.

Melihat reaksi Tania yang sepertinya tidak suka kalau tugasnya salah, Johan mempunyai ide.

"Lo siaran hari ini?" Johan buka suara.

"Iya sih, kenapa?" tanya Tania.

Johan tersenyum menang.

"Abis siaran free kan?" tanya Johan.

"Hmm iya gue nganggur abis itu" jawab Tania.

"Gimana kalo kita ngerjain tugas ini. Gue punya tempat yang pasti lo suka" kata Johan meyakinkan. Tania masih terdiam menimbang jawaban untuk Johan.

"Biar lo ga kepikiran tugas. Jadi buruan diselesaiin mumpung sempet kan" lanjut Johan.

"Boleh juga ide lo. Wait, kalo gue ikut lo, berarti gue ga tau tempatnya dong?" tanya Tania bingung sambil menopang dagunya dengan telapak tangannya.

"Iya. Kan emang surprise. Tenang aja, nanti gue bakal jemput lo abis pulang latihan band. Gue kan udah tau tempat kerja lo" jelas Johan lagi.

"Gaya amat lo surprise segala" jawab Tania sambil tertawa. Anehnya, Johan menikmati tawa Tania yang terdengar lucu baginya. Johan ikut tertawa melihatnya.

"Oke deh lo masih inget kan tempat kerja gue? Gue kelar siaran jam 6, gue tunggu disana, ok?" lanjut Tania akhirnya.

"Siap Tan" jawab Johan lalu berdiri dan berlalu ke kantin, menghampiri David yang sudah bebas dari tugas Pak Rudi.

Johan berjalan santai melewati taman dan siswa siswi yang berlalu-lalang. Perasaannya saat ini tak seperti biasanya. Senyumnya yang daritadi tak berhenti masih melebar disana dengan manisnya. Bahagia, adalah kata yang tepat untuk keadaan Johan saat ini. Baru kali ini Johan merasakan hal seperti ini pada seorang perempuan. Dia juga tak sabar menantikan saat ia akan menghabiskan waktunya bersama perempuan itu nanti. Dia berbunga-bunga. Dan sejujurnya, Johan heran juga pada dirinya sendiri. Memastikan perasaan apa yang terjadi saat ini pada Tania.

Didepan Johan sudah terlihat David bersama teman-teman yang lainnya. Ada Dion juga disana. Johan menghampiri mereka, berusaha terlihat seperti dirinya yang biasanya. Tanpa menunjukkan bahwa dia sedang senang.

🎼🎼🎼

Johan bersiap menjemput Tania setelah dia memasang helm dikepalanya. Masih seperti tadi siang, perasaan Johan tetap bahagia. Dia sudah berkendara, melewati jalanan yang ramai. Semakin dekat dengan tujuannya, Johan semakin tak sabar bertemu Tania. Daritadi, secara tidak sadar, Johan juga sudah bernyanyi lagu-lagu bahagia dengan santai.

Jarang sekali Johan seperti ini pada perempuan. Tiap kali dekat dengan perempuan yang dia incar, dia tidak sampai merasakan seperti apa yang dirasakan sekarang. Maksimal mungkin Johan hanya merasa senang, tidak sampai benar-benar senang dan menikmati tiap waktu yang dia habiskan untuk mencari tau tentang Tania.

Her VoiceWhere stories live. Discover now