Three

30 4 2
                                    

Johan dan David sudah berada salah satu studio Eargasm sejak 5 menit yang lalu. Sambil menunggu additional player mereka yang akan dijadikan partner nge band selama musim lomba ini, mereka menyiapkan "senjata andalan" masing-masing. Yap, mereka menyebut "senjata andalan" untuk alat musik mereka.
Johan mengeluarkan gitar elektrik berwarna cokelat dari dalam tas gitarnya, mengeluarkan lap gitar dan mulai membersihkan gitarnya. Sudah hal biasa Johan selalu membersihkan gitarnya sebelum latihan ataupun sebelum tampil. Sementara David, baru saja mengeluarkan stick drum nya lalu memasang posisi duduknya supaya nyaman ketika bermain. Setelah dirasa "senjata andalan" masing-masing sudah siap, mereka mulai test sound. David memukul drum dengan sticknya sebagai pemanasan, Johan pun ikutan memetik gitar memainkan sebuah nada.

"Lagunya kaya gimana yang lo dapetin?" tanya David setelah melakukan pemanasannya

Johan menghentikkan memetik gitar, lalu mulai mengeluarkan ponselnya. Mulai mencari lagu yang sudah dia dengarkan di playlist lagunya.

"Nih dengerin. Lo pasti suka" Johan memberikan hp nya. David menerimanya, lalu menekan tombol play di layar hp yang sudah digenggamnya.

Hanya ada suara lagu yang terdengar dalam studio itu. David sudah mulai mengangguk-angguk mengikuti irama musik. Pertanda dia bisa menyesuaikan musik dari Johan. Johan pun tersenyum kecil melihat reaksi sohibnya itu.

"Oke.. Nice, kita coba dulu ya. Lo hafal kan liriknya?" David angkat bicara setelah mendengarkan lagu tadi.

"Belom hafal banget sih. Tapi udah gue salin liriknya. Eh btw mana si Dion?" tanya Johan.

Pintu studio terbuka, seseorang yang mereka tunggu sudah datang membawa sebungkus gorengan dan tiga minuman yang ada dikantong plastik lainnya. Sambil meringis, Dion masuk dengan terburu-buru, mulai menaruh makan dan minumannya, lalu membuka tas bass elektrik yang dia bawa.

"Hehehe sorry ya gue telat. Gue beliin camilan tuh buat kita. Baik kan gue" kata Dion masih dengan cengirannya.

"Lu mah beliin kita camilan buat nyogok gue sama Joham aja biar kita ga marah karna lo telat" canda David yang disusul tawa oleh Johan.

"Yaelah suudzon amat lu Vid. Gue ikhlas beliin kalian karena gue tau kalian gampang laper tiap nyanyiin satu lagu" kata Dion sambil test sound bass nya.

"Eh orang kalo ikhlas itu ga bilang-bilang. Ga kaya lo tuh ikhlas bilang-bilang. Jatuhnya riya, istighfar sono istighfar" balas David jahil.

"Yaelah napa jadi ceramah bang? Ini mah studio musik bukan tempat ibadah atuh" kata Dion dengan ekspresi sedikit cemberut

"Ribut terus dah kalian. Udah udah ayo mulai latihan" Johan tertawa melihat dua orang yang sedang dilerainya.

"Eh gue belom tau lagunya Jo. Mau mainin apa nih kita?" tanya Dion.

David yang masih memegang hp Johan mulai nge play lagu yang ditanyakan Dion. Reaksi yang sama, Dion mulai bisa menyesuaikan irama lagu.

"Okedeh gue udah siap nih" kata Dion penuh semangat.

🎼🎼🎼

Satu jam setengah telah berlalu. Dion, David, dan Johan sudah ada diluar studio. Seperti biasa, mereka tidak langsung pulang mengingat latihan selama 1 jam setengah membuat mereka lapar. Diseberang studio, ada nasi goreng langganan mereka yang terbilang enak dan murah untuk ukuran anak SMA. Plus nya lagi, porsi nasi goreng langganan mereka juga banyak banget. Mereka cowo-cowo yang kelaparan aja sampai kekenyangan.

"Halo kang Joko!" sapa David yang sudah mengenal pemilik nasi goreng sejak lama. Tentu saja dengan gaya David yang supel.

"Wah dateng lagi nih! Pesen apa?" balas kang Joko sembari memasak mie goreng. Tak hanya nasi goreng yang kang Joko jual, ada juga mie goreng dan mie kuah yang tetap memberikan rasa paling enak.

"Menu baru kang. Nasi kuah!" Dion mencoba melucu tapi malah dapat cacian dari David

"Eh receh lu apaan si" seperti biasa, respon David selalu sensi ketika Dion menanggapi kang Joko.
Kang Joko dan Johan hanya tertawa melihat mereka yang selalu debat hal-hal yang tidak penting. Dion mendapat respon dari David hanya bisa menirukan ocehan David. Melihat itu David lalu memeluk Dion

"Uww, gue becanda kok Sayang" tentu saja sambil tertawa dan dengan suara sok imut khas David ketika sedang jail.

"Ish homo lu jauh-jauh sana" Dion mulai risih dengan pelukan David yang menurutnya kaya cabe-cabean pacaran.

"Lu pada ga laper apa? Ribut mulu daritadi" Johan mulai angkat bicara. "Saya nasi goreng aja kang, putihan ya pake telor" sambung Johan yang sudah tak tahan dengan rasa laparnya.

"Sama pak saya juga. Lu gimana Vid?" tanya Dion.

"Ikut juga deh gue"

Mereka pun duduk lengkap dengan nasi goreng yang ada dihadapan masing-masing. Tanpa basa basi, mereka menyantap pesanan mereka dengan lahap. Mereka diam saat makan karna mereka kelewat lapar jadi fokus ke makanan. Pelan tapi pasti, piring mereka mulai kosong.

"Mantap jaya perut gue" celetuk Dion lalu meminum es teh nya.

"Eh guys gue rasa lagu yang kita nyanyiin tadi kurang pas kalo gaada suara cewe nya. Gimana menurut kalian?" tanya Johan to the point. Dia kepikiran sejak tadi makan nasi gorengnya.

"Iya sih soalnya flat gitu kalo cuma suara lo. Lebih bagus lagi kalau ada cewe nya. Menurut lo gimana Vid?" Dion menanggapi jujur.

"Kalo pake suara cewe oke juga sih. Berarti buat lagu satunya kita juga pake suara cewe?" tanya David sambil mengeluarkan 1 pack rokok dari saku nya. Tentu saja dia sudah melepas seragamnya, menggantinya dengan kaos polos hitam nya. Karena menurutnya kalau dia merokok masih memakai seragam itu tidak etis.

Johan mulai mengambil sebatang rokok dari pack David. Menyulutnya dengan korek lalu mulai menghisapnya. Sama dengan David, seragamnya kini berunah menjadi kaos abu-abu polos.

"Gue ga keberatan sih kalau next song juga ada suara cewe nya" lanjut Johan

Beda dengan dua temannya, Dion bukan perokok. "Gue no problem, malah asik kali kalo ada suara cewe nya" sambung Dion

"Lu mah modus biar ada yang lo liatin kalo latian" David mulai menggoda Dion lagi. Yang digoda hanya melirik sinis. David tertawa melihat responnya.

"Oke, gue ga masalah asal lagunya pas kaya tadi" David melanjutkan.

"Oke gue bakal cari lagu lagi!" kata Johan penuh semangat

"Gue yang cari cewe nya ya" kata Dion nyengir memamerkan gigi putihnya dan ekspresi innocent nya.

"Modus doang lo sebel gua. Jones sih lu" David merespon Dion dengan tatapan kesal nya. Yang direspon lalu tertawa melihat David ngomel melulu.

🎼🎼🎼

Her VoiceWhere stories live. Discover now