five

1K 126 4
                                    

ONE MORE TIME

By @ STARLIGHTs5

Disclaimer: Naruto and its contents only belong to Masashi Kishimoto.

Rate ® M

Cast © Obito Uchiha x Hinata Hyuuga x Sasuke Uchiha

Warning @ OOC, AU, TYPO,

DON'T LIKE DON'T READ!
.
.
.

"Iyakan, sepupuku sayang" geram Obito.
.
.
.

Itachi tertegun mendengar apa yang Obito katakan. Ia terkejut, shock, tak percaya apa yang ia telah dengar. Dadanya terasa sakit dan ngilu seperti diiris sebelah pisau berkarat yang tumpul saat Obito menyebut nama Yugou. Tentu saja ia ingat. Bagaimana mungkin Itachi melupakan gadis yang selalu menemani hari-harinya yang dulu gelap dan sunyi menjadi lebih berwarna.

Yugou, pikir Itachi tersenyum pahit.
Itachi memejamkan mata dan menajamkan indra pendengarannya mendengarkan kata demi kata yang keluar dari mulut Obito.

"Apa kalian semua tahu,"

Itachi menatap Obito dengan pandangan datar menyembunyikan perasaan yang tengah bergemuruh.

"Bagaimana mana frustasinya Hinata saat harus memilih menyelamatkan Yugou atau Keichi?" Teriak Obito menatap sengit Itachi namun Itachi membalas pandangan Obito dengan sikap tak acuh, sambil menyilang kedua tangan di dada. Rahang Itachi terasa kaku menahan amarah yang tiba-tiba meluap saat mendengar kata harus memilih menyelamatkan Keichi atau Yugou. Firasat Itachi mengatakan hal buruk telah terjadi kepada Yugou namun Itachi mencoba berfikir positif dan lebih memilih mendengarkan perkataan Obito.

"Dan apa kalian semua tahu betapa hancurnya Hinata saat Yugou meminta Hinata untuk lebih memilih menyelamatkan Keichi daripada hidupnya? Bagaimana bisa Hinata membiarkan orang yang dia sayangi meninggalkannya?"

Itachi membelalakkan mata, ia menatap Obito yang sedang tengah meluapkan amarah. Tubuhnya gemetar mendengar pernyataan terakhir Obito.

Yugou, Yugou, Yugou. Panggil benak Itachi berulang-ulang menyebutkan nama gadis yang ia cintai.

Keichi, Keichi adalah anaknya dan Yugou. Benak Itachi berkata.

Bagaimana mungkin? Itachi menekan dada merasakan jantungnya berdetak lebih kencang mengetahui Yugou pergi meninggalkannya dalam keadaan hamil. Masih segar dalam ingatan Itachi, saat mereka berdua bertengkar dan berakhir dengan Yugou pergi meninggalkannya. mereka berdua sama-sama kekeuh dengan keputusannya. Itachi yang menginginkan Yugou tetap tinggal bersamanya dan Yugou yang ingin melanjutkan study demi mencapai mimpi yang dia impikan.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Pikir Itachi kalut. Tangan Itachi gemetar, giginya gemeteruk dan napas Itachi tidak beraturan mengetahui fakta yang membuatnya amat terpukul. Hati dan pikirannya kacau, ia tidak bisa mendengarkan perkataan Obito selanjutnya, yang ada dipikiran Itachi hanya satu yaitu Yugou. Lidahnya bahkan terasa Kelu untuk membalas perkataan Obito. Itachi tak mampu berkata satu kata pun untuk menyangkal atau menyangga semua tudingan Obito.

"Iyakan,... sepupuku sayang?" Geram Obito.

"Dimana Yugou," balas Itachi.

Mendengar balasan Itachi membuat Obito tertawa, ia tersenyum mengejek dan memandang remeh Itachi. "Yugou," ulang Obito sambil tertawa. "Kau bertanya dimana Yugou?" Lanjutnya. Itachi menatap datar Obito, ia mengepalkan tangan menahan amarah. Rahang Itachi mengeras mencoba tersenyum ramah dan bertanya baik-baik.

"Ya," jawab Itachi mantap.

"Yugou. Dia..." Jeda sejenak. Obito tersenyum misterius. Ia menggerakkan tangannya di pertengahan leher dan membuat gerakan memenggal kepala. "Mati!" Lanjutnya Obito tertawa keras. Itachi menatapnya dengan tatapan tidak percaya, sementara Obito tersenyum puas melihat reaksi Itachi.

"Tidak mungkin! Yugou, di--" sebelum Itachi sempat menyelesaikan kalimatnya.

Seorang anak laki-laki bertubuh mungil melabrak masuk ke ruangan itu. Semua pasang mata memperhatikan sang anak dan secara reflek berdiri hingga membuat anak itu berhenti dan merasa ragu, Keichi menatap takut semuanya. mata bulat menyelusuri sudut-sudut ruangan mencari keberadaan seseorang. Keichi tersenyum senang melihat orang yang dia cari ada di ujung sana dan berlari kencang ke tengah ruangan.

"Papa..." Teriak Keichi kencang sambil berlari.

Gerakan Keichi terhenti saat melihat pria yang sangat dia kenal berdiri tak bergerak. "Dad," ucap Keichi pelan memanggil Obito. Obito menunduk menatap kaget Keichi yang sudah ada di depannya. ia berjongkok menyamakan tingginya dengan Keichi, tangannya terulur mencoba menyentuh Keichi. Segera saja, Keichi mundur beberapa langkah. Dia memandang takut Obito, kemudian dia arahkan pandangan ke Sasuke dan kembali berlari kencang. "Papa..." Seru Keichi senang memeluk Sasuke.

"Keichi?" Ujar Sasuke tak percaya. Keichi mengangkat tangannya tinggi-tinggi minta di gendong oleh Sasuke.

"Papa,.." ucap Keichi senang, "Papa rindu Keichi tidak?" Keichi tersenyum lebar. "Aku tidak nakal loh." Ujar Keichi mencari perhatian Sasuke. Sasuke sendiri terlalu bingung dan shock untuk untuk menanggapi perkataan Keichi. Sementara disudut ruangan Obito menatap benci Sasuke, Obito menghela napas berat melihat intraksi antara Keichi dan Sasuke. Tangannya mengepal erat untuk menyalurkan amarah sekaligus rasa sakit di hati. Obito merasa hatinya seperti diremas melihat Keichi terlihat begitu bahagia dan memeluk erat Sasuke sementara dengan dirinya Keichi terlihat enggan bersama bahkan Keichi menghindari sentuhan darinya.

Keichi memukul wajah Sasuke dengan kedua tangan mungilnya, Sasuke meringis pelan dibuatnya, ia menoleh kearah Keichi yang sedang mengembangkan pipi.

"Papa..." Rajuk Keichi meminta perhatian Sasuke, Sasuke mengerjapkan mata memperhatikan Keichi, sebenarnya ia masih terlalu bingung untuk menanggapi Keichi. Melihat wajah Keichi yang merajuk membuat Sasuke terkekeh pelan dan tersenyum kepada anak itu.

Keichi berceloteh riang tanpa henti khas anak-anak, Keichi meminta perhatian penuh pria yang dia panggil dengan sebutan Papa untuk mendengarkan apapun yang dirinya katakan. Sasuke tersenyum mendengarkan semua perkataan Keichi sampai akhirnya satu pemikiran menyadarkannya.

"Keichi,.." ujar Sasuke pelan. Keichi mendongak menatap Sasuke dengan mata bulat. "Dengan siapa kau kemari?"

"Mama," jawab Keichi menunjuk Hinata yang berada di depan pintu.
Sasuke terpaku melihat wanita yang dia cintai tepat berada di sebrang sana. Ia tak mampu berkata-kata melihat Hinata--wanita yang ia rindukan berdiri menatap dirinya langsung. Hinata melihat Sasuke tersenyum kepadanya, ia pun segera menoleh menghindari tatapan yang Sasuke berikan kepadanya. Ia berusaha keras untuk tidak memperdulikan senyuman itu. Dirinya telah bertekad untuk memulai kehidupan baru tanpa Uchiha maupun Sasuke. Ia tidak boleh goyah hanya karena melihat Sasuke terlihat bahagia saat bertemu dengan dirinya.

"Hinata," ucap Sasuke tak percaya. Ia begitu bahagia melihat Hinata ada didepan sana, namun senyum Sasuke langsung sirna digantikan keterkejutan melihat Sasori berada disamping Hinata. Ia tolehkan kepalanya menghadap Madara. Madara tersenyum seolah-olah mengatakan aku selalu menepati janji, Sasuke.

Obito membelalakkan mata menatap tak percaya apa yang telah ia lihat. "Hi-Hinata," ucap Obito gemetar, Obito berlahan menuju Hinata namun langkahnya terhenti saat merasa kepalanya terasa berat dan berkunang-kunang, penglihatannya kabur. Tubuhnya lemas, perlahan tapi pasti gelap mulai mendominasi.

Bruk

Obito terjatuh tidak sadarkan diriku sehingga membuat semua penghuni ruang berteriak panik.
.
.
.
Lights lagi kejar setoran nich. Pumpung lagi ada waktu luang dan mood buat nulis...

Jangan lupa vote dan comen ya,  vote dan komentar kalian adalah semangat buat lights nulis. Di tunggu responnya. Juga kritik dan sarannya.

Thanks

One more timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang