Tak tertahankan, dan akhirnya air mata Vanesha pun membasahi pipinya. Vanesha sangat bersedih melihat sahabat tersayangnya pergi lama meninggalkannya.

" i.. iyaa jack gue janji sama elu kalo gue bisa kurus dan badan gue jadi bodygoals!!" Jawab Vanesha dengan nada sedih yang sudah mengeluarkan air matanya.

********

Pagi yang cerah, mereka seperti biasa  melakukan aktivitas yang biasa dilakukan tetapi bedanya mereka berempat melakukan aktivitas tanpa 4 sahabatnya.

~~ tiba- tiba bel sekolah berbunyi, tidak seperti biasanya bel sekolah berbunyi lebih awal. Ternyata siswa- siswi di pulangkan lebih awal, karena akan diadakan rapat guru yang akan membahas pentas seni dalam rangka membahagiakan para siswa- siswinya.

" Asik nih pulang awal, sayangnya kita kurang lengkap." ucap Vanesha dengan bersedih

" Sudahlah Sha kuy kitaa pergi ke cafe biasanya aja!" Ajak Farel sambil memegang tangan Vanesha.

Setelahnya sampai di cafe,  Vanesha mendapat message dari mamanya.

" Gilaa ada apaan ya geng? Kok gue disuruh pulang sekarang?!" Tanya Vanesha dengan wajah yang sangat gelisah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Gilaa ada apaan ya geng? Kok gue disuruh pulang sekarang?!" Tanya Vanesha dengan wajah yang sangat gelisah

" Mending elu hubungi aja nyokap lu biar elo bisa tenangan dikit" kata Aura sambil menepuk punggung Vanesha yang tampak gelisah.

Berkali- kali Vanesha menghubungi mamanya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Vanesha pun langsung buru- buru meninggalkan cafe dan meminta Rekyan untuk mengantarkannya pulang, karena hanya Rekyan yang jago bawa mobil dengan cepat.

*****

Dari kejauhan Vanesha melihat bendera kuning yang terpampang jelas di depan pagar rumah Vanesha, tak disangka nenek Vanesha yang sangat dia sayang telah menghembuskan nafas terakhirnya.

" Yan itu ada apa ya kok rumah gue ada bendera kuningnya??" Tanya Vanesha dengan nada gugup

" Jangan bilanggg...." Teriak Vanesha yang langsung turun dari mobil dan lari masuk ke dalam rumah

" Nenekkk... nekkk... nenek, kenapa nenek tega ninggalin Vanesha?? Nenek udah janji bakalan ngelihat Vanesha waktu Vanesha wisuda!!" Ucap Vanesha dengan meneteskan air matanya.

" Udah nakk sabaaar." Tutur Rani dengan mengelus punggung Vanesha.

" Turut berduka cita yaa Sha." Kata Rekyan dengan nada yang begitu sedih.

" Nak mama tinggal ke dapur sebentar yaa." Ucap Rani dengan mata yang sangat sembabnya itu.

~~~ Setelah pemakaman selesai semua warga sekitar dan keluarga Vanesha meninggalkan tempat pemakaman.

" Yan gue terima kasih banget sama lu karna udah mau nemenin gue." Ucap Vanesha dengan wajah yang dibasahi oleh air matanya yang tak henti- henti itu.

" Iya Sha, apasih yang engga buat elu." Batin Rekyan yang seketika langsung memeluk Vanesha.

****
Malam pun datang Vanesha meletakkan tubuhnya di kasur, yang sangat nyaman itu, tetapi tiba- tiba Vanesha mengingat sesuatu yang langsung membuat dirinya berdiri dan menuju sebuah meja belajar.

Ternyata Vanesha mendapatkan sebuah surat dari neneknya yang dititipkan kepada mamanya saat di rumah sakit.


Ternyata Vanesha mendapatkan sebuah surat dari neneknya yang dititipkan kepada mamanya saat di rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

              ( Basah karena tetesan air mata Vanesha)

" Nekkkk.. Vanesha sungguh sayang sama nenek, nek vanesha sayang sama nenek." Teriak Vanesha yang membuat saudara sepupu Vanesha terbangun.

Ponsel hp Vanesha tiba- tiba berdering.

" Halo? Iya Yan ada apa?" Tanya Vanesha dengan nada sedikit menangis.

" Elu masih nangis? Sabar ya Sha gue dan anak- anak selalu ngesuport elu, tenang aja. Udah gih elu tidur dulu ntar yang ada elu malah sakit, besok kan juga sekolah." Suruh Rekyan dengan nada yang sangat lembut.

" Yan kenapa sih setiap pertemuan selalu ada perpisahan? Gue gak mau Yan orang yang gue sayang tiba- tiba menghilang ninggalin gue" ucap Vanesha dengan menangis sejadi- jadinya.

" Sha tenangin diri elu dulu, gue bilang tidur ya tidur, gih cepet tidur ke kasur!" Pinta Rekyan yang sedikit menggunakan nada tinggi.

" Gue takut waktu gue udah bener- bener sayang sama kak Nichol, terus kak Nichol ninggalin gue?" Tanya Vanesha dengan sedikit tertwa tetapi  membuat nada bicara Rekyan yang seketika berubah.

" Ngacoh lo, udah gak usah bahas Nichol Nichol! Tidur sana bay goodnight." Ucap Rekyan yang langsung mematikan ponselnya tersebut.

Love is LateWhere stories live. Discover now