Chap. 75 -Permohonan yang Tak Berarti-

1.5K 146 19
                                    

Penerjemah : a_yuppo

__________________

Aku pikir cinta bisa mengatasi segala sesuatu, siapa sangka dia ternyata tak berdaya dalam waktu tertentu. Aku pikir cinta bisa mengisi kehidupan yang penuh penyesalan, tapi ternyata malah menciptakan penyesalan namun itu terjadi dan itulah cinta. Kelemahan fatal, terus terulang dalam periode cinta, untuk seseorang, tak kan selamanya samar.

By Zhang Xiaoxian

Ibu Mai Ding tak lagi memperdulikan Mai Ding, dia marah, marah karena putranya begitu menentangnya dengan keras. Mai Ding juga tak mengatakan apapun lagi. Jika ia meminta maaf saat ini juga maka semua usaha yang dia lakukan sampai saat ini berubah menjadi sia-sia, mungkin dia hanya menjadi sedikit tidak berbakti. Kali ini, dia memutuskan untuk bertahan dan berdiri dengan dirinya sendiri.

Keduanya pun berada pada jalan buntu, bahkan saat makan pun nenek bisa melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan kedua orang ini, "Ada apa dengan kalian berdua akhir-akhir ini?"

Ibu Mai Ding pun tersenyum dengan terpaksa, "Bu, tidak ada apapun. Kau tak perlu khawatir"

Mai Ding meletakkan mangkoknya, "Nenek, kau akan tahu, cepat atau lambat" saat Mai Ding akan mengatakan sesuatu saat itu juga ibunya menginterupsi dengan cepat, "Mai Ding sudah cukup, hentikan!"

"Apa aku benar-benar membuatmu merasa tak nyaman? Nenek, aku akan mengatakan yang sebenarnya"

"Mai Ding!"

"Ada apa sebenarnya?" Nenek pun melihat kearah sepasang ibu dan anak yang sampai bertengkar seperti ini, juga dia ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Aku bersama dengan seorang pria" tetap, Mai Ding mengabaikan ibunya yang dengan sekuat tenaga menahannya dan justru Mai Ding mengatakannya dengan jelas, membuat bibir ibu Mai Ding bergetar marah. Saat nenek mendengar kata-kata itu, mangkok yang ia pegang pun seketika jatuh mengenai lantai dan menimbulkan suara nyaring.

"DingDing, kau, apa yang baru saja kau katakan?"

"Nek, aku mencintai seorang pria" saat kata-kata itu selesai diucapkan. Saat itu juga nenek berdiri dan memandang tak percaya kearah Mai Ding. Nenek, yang tinggal di daerah pedesaan sepanjang hidupnya, tak pernah melihat atau bahkan mendengar hal macam ini sebelumnya. Membuatnya tak bisa menahan serangan ini terhadapnya. Tanpa mengucapkan apapun, pandangan nenek Mai Ding berubah menjadi gelap dan kemudian pingsan. Mai Ding merasa begitu ketakutan dan segera menghampiri nenek untuk membantunya, begitu pula ibu Mai Ding yang juga segera menolong dan membaringkannya diatas kasur, "Bu, ibu, apa kau baik-baik saja?" Kemudian dengan cepat dia menelepon 120 (nomor ambulan)

Ibu Mai Ding mendorong Mai Ding menjauh, dia benar-benar dalam keadaan khawatir saat ini, "Keluar! Kau senang sekarang? Kau puas sekarang sudah membuat nenek menjadi seperti ini? Pergilah, beritahu semua orang di dunia ini tentang keadaanmu yang buruk itu, kau tidak akan merasa puas sampai kau membuat semua orang yang peduli padamu marah sampai mereka mati 'kan? Dengan begitu kau bisa bersama dengan An Ziyan, 'kan?"

"Aku, aku tidak tahu kalau akan seperti ini, aku tidak menginginkan hal ini" Mai Ding benar-benar merasa tak tau harus berbuat apa.

"Keluar dari rumah ini! Kami tidak membutuhkan orang kejam sepertimu disini. Pergi! Aku menyetujui kalian berdua, ikutlah bersamanya, lakukan apapun yang kau suka dan jangan pernah kembali lagi. Ini yang kau inginkan bukan, selain cintamu yang dahsyat itu apalagi yang kau pedulikan?!"

"Ma~ aku sama sekali tidak bermaksud membuat nenek jadi seperti ini, aku hanya ingin membuat semuanya menjadi jelas"

"Sekarang setelah semuanya menjadi jelas apalagi yang ingin kau lakukan terhadap keluarga ini sampai kau merasa puas, aku tak memiliki anak egois seperti dirimu. Keluar!"

I Will Still Love You Even If You are a Man (Bahasa ver.)Where stories live. Discover now