Nesia-chan dan Belanda yang Memberikan Mainan

1.4K 163 3
                                    

Semenjak kehadiran boneka panda pemberian China, Nesia lebih banyak menghabiskan waktu dengan tawa dan ceria. Mainan datang padanya, apalagi dari pamannya. Ia senang dan memeluk boneka besar itu. Ia selalu berbincang berdua dengan panda itu. Seperti berbicara langsung dengan China. Dia tertawa dan mencoba mendandani si Panda.

Hingga hari ini Nesia agak bosan lagi kalau tak ada mainan pendukung ... seperti cangkir dan gelas mainan yang bisa menyempurnakan waktu ngobrolnya dengan Panda-san. Nesia menghela napas dan mulai ke luar dari kamar dengan menarik Panda-san di belakangnya. Nesia turun sampai ke dapur dan memandangi cangkir-cangkir mewah yang terpajang di etalase. Nesia tahu bahwa perabotan jamuan makan Belanda sangat mewah, tapi yang mereka pakai hanya piring dan gelas yang sudah lama bahkan usang.

"Uh, Nesia! Sedang apa di sini?" Belgium menemukan Nesia kecil yang tengah memandangi cangkir, ia berjongkok menghadap Nesia.

"Belgium ... Itu bagus sekali." Nesia menunjuk ke arah kilauan cangkir berada.

Belgium terkaget. Itu cangkir milik kakak ... aku bahkan dilarang menyentuh ujungnya. Aku harus bawa Nesia dari sini, nanti Nesia kena marah lagi. Batin Belgium meracau.

"Ne-Nesia ... Kita main di ruang TV, yuk!" Belgium memegang kedua pundak gadis kecil itu.

Nesia mengembungkan kedua pipi. "Aku pengen cangkir ... Buat minum teh bersama Panda-san."

"Ta-tapi cangkir itu ... Ah! aku pu-punya kok. Ya, kita pergi dari sini dulu yaa." Belgium memeluk longgar tubuh Nesia.

Nesia semakin cemberut dan ... mulai menjerit kekanak-kanakan alias merengek inginkan cangkir mahal di dalam etalase.

"Aaaaaa, aku pengen cangkir itu! Cangkir! Cangkiiiiir!" Nesia merengek keras. Membuat Belgium panik teramat sangat.

"Ada apa ini?"

Gawat! Netherlands datang dengan pertanyaan datar yang sukses membuat Belgium bangkit berdiri dengan terbata-bata.

"I-ini a-aaa a-anu, i-ini bukan ada apa-apa kok, Oniichan. Sana kerjakan lagi apa yang sedang kau kerjakan!" Belgium bergeser ke kanan dan ke kiri seiring dengan kakaknya yang penasaran akan Nesia yang masih merengak, bahkan sekarang suaranya semakin kencang saja.

"AKU INGIN CANGKIIIIIIIR!"

"Nesiaaaaa!!" Belgium berjongkok dan memeluk Nesia agar cepat diam juga batinnya berdoa agar kakaknya lekas pergi dari dapur.

"Oh, cangkir ini?" Belanda melintas meraih cangkir dalam lemari kaca bak etalase yang terlihat mahal sekali.
"O-oniichan?" Belgium terkejut saat Belanda berjongkok dan menyodorkan cangkir itu.

"Kau ingin ini, Nesia?"

Nesia mengangguk antusias.

"Boleh. Dengan satu syarat."

Nesia mengkerutkan kening.

"Aku juga ikut bermain." Belanda mendekatkan Nesia kearahnya dengan cara melingkarkan tangan kanannya di pinggang Nesia.

Nesia malah tertawa dan memeluk Belanda dengan amat ceria. "Setuju!"

Belanda terdiam dengan sejuta rasa mengejutkan di hatinya. Kedua pipi yang memerah, dan ditambah adiknya yang menertawakan.

...

">////<" -Netherlands.

"Main pesta teh dengan Panda-san, Belgium dan Belanda. Ahahhaa. Menyenangkan!" -Indonesia.

...

Bersambung...

...

Note:

Menyebalkan rasanya setengah cerita part ini hilang karena sebelumnya log out._. Aku bukan penulis yang nulis di ms.word baru dipindah ke wp.-. Ya sudahlah, aku harap part-part selanjutnya masih full.

Have a nice day, minna~

Nesia-chan (Hetalia)Where stories live. Discover now