Kemarahan dan Tragedi kamar mandi

449 30 0
                                    

" AKHHH "

Aku tersungkur ke trotoar dan sepertinya kaki ku terkilir. Sedangkan yang menabrak Ku pergi begitu saja. 

Kenapa sih Aku sialnya enggak jauh jauh dari motor?! Kalau begini ceritanya pulang nya gimana?!

" Fee! Lo baik baik aja?! " Bargantara muncul dengan motor nya dan segera turun dan menghampiri Ku.

Dia menuntun Ku untuk duduk di Halte yang lumayan dekat dari jarak aku keserempet.

" Lo itu gimana sih?!  Kalau jalan tuh liat liat!  Kalau Lo kenapa kenapa tadi gimana?!  Kalau Gue enggak datang gimana?!  Lo itu udah besar! Bukan anak anak lagi kan yang enggak pandai nyeberang?! " bentak Bargantara.

Aku terdiam.  Kenapa dia tiba-tiba marah seperti ini?

" Apaan sih! Aku enggak minta di tolongin juga! Dan kenapa Lo marah marah begini?! Udahlah capek ngomong sama orang yang enggak JELAS! " Aku meninggalkan nya sembari menyeret kaki belakang Ku yang terkilir.

" Tunggu! "

" Naik.  Biar Gue antar Lo sampai rumah. "

" Gak!  Nanti Lo marah-marah gak jelas lagi kayak tadi!  Males! " sindir Ku.

" Terus,  Lo mau nyeret nyeret kaki Lo sepanjang jalan kayak gitu? Udah naik. " perintahnya.

Aku menggelengkan kepala Ku cepat.  " Enggak! ".

Tiba-tiba Bargantara mengendong Ku.  Dan yang lebih parahnya masa Aku di gendong kayak bawa beras lagi! Dia menduduk Kan Ku di  jok motornya.

Aku mengembungkan pipi ku kesal.  Seenaknya saja!  Tadi marah marah enggak jelas!  Sekarang nyuruh nyuruh enggak jelas!  Semalam malaikat hari ini setan lagi!

Eits!  Jangan bilang Bargantara ya aku menyumpah serampah dia...  Diam diam aja,  oke?

Setelah perjalanan yang lumayan singkat karena jarak rumah Ku dan sekolah tidak terlalu jauh. Akhirnya sampai lah kami di rumah Ku. Aku segera turun dari motor Bargantara dan langsung masuk ke dalam rumah. Biar aja situ enggak ngucapin makasi!  Dia yang salah kok!  Bener kan? 

Kelas

"Rub,  temenin ke kamar mandi yuk... " pinta Ku.

"Gue lagi enggak bisa Fee,  Lo enggak liat Gue lagi nyalin tugas Fisika? "

"Ayolah Rub... Bentar doang... " pinta Ku sekali lagi.

" Yaudah. Tapi, tunggu Gue siap nyalin ini dulu. " balasnya terburu-buru.

" Ya Elo mah!  Kalau nunggu Lo siap, keburu ngompol nanti... " balas Ku.

" Yaudah, pergi aja sendiri. Lagi pula enggak ada setan juga siang siang begini. "

Aku melangkahkan kaki Ku kesal keluar Kelas dan segera berjalan ke kamar mandi. Begitu Aku masuk kamar mandi, Aku langsung masuk kesalah satu bilik dan duduk di closet bilik itu.

Akhh lega

Aku memrapikan seragan Ku dan ketika Aku ingin membuka knop pintu.  Tunggu!  Kenapa enggak bisa di buka?!  Jelas-jelas kunci nya udah Aku buka.

Aku menggedor pintu bilik itu dari dalam. "Tolong!  Siapapun tolongin Aku!  Aku ke kunci nih! Woi!  Tolongin siap ini ada pelajaran Fisika! Gue enggak mau dihukum lagi huhuhu... "

Yang dapat aku dengar hanya lah suara tapakan kaki yang mendengat. Tetapi,  setelah beberapa saat suara itu hilang.

"Tolong! Tolongin Aku! " teriak Ku
Bukannya pertolongan yang Aku dapatkan tapi seember air yang aku sendiri tidak tau air apa itu terjun dari atas bilik yang tidak menyatu dengan atap itu.

A & B || Angga Dan Bargantara|| (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang