11. (a)

3.4K 222 82
                                    

            “HOLY PINK PONNIES! POKOKNYA KITA HARUS MENONTON MEREKA!” seorang cowok berambut ikal dengan suara melengking itu berseru heboh. Ashton. Matanya berpendar penuh cahaya. Ia benar-benar bersemangat – mirip gelandangan yang barusan kejatuhan segepok uang dari langit.

            Lain lagi dengan dua gadis di dekat Ashton. Mulut mereka kompak menganga dan mata mereka melebar, seperti menyorotkan kalimat astaga-apa-ini-sungguhan – seakan Adam Levine sedang melepas pakaian dengan gerakan lambat di depan mereka. Salah satu gadis dengan rambut yang lebih pendek – Stella – tiba-tiba bersuara, “Astaga, astaga, ini nyata, kan?” ia mengerjap pada layar laptop di depannya.

            “Aku mimisan,” Michael berkedip. Seiris semangka salah tujuan baru saja menghantam hidungnya, membuat aliran cairan merah seakan keluar dari sana. Calum di sampingnya sedang berusaha menguasai diri – saking terkejutnya, ia telah mendorong pisang yang ia lahap… and now he looks like he’s deep-throating that goddamn banana.

            Luke meraih laptop dengan layar yang masih menyala terang itu, menampilkan halaman website resmi All Time Low – di mana sebuah pengumuman hebat yang membuat galaksi gonjang ganjing terpampang di sana. “INI SUNGGUHAN, GUYS!” Luke memekik girang. “MEREKA BAKAL –“

            “MEREKA BAKAL KONSER DI SYDNEEEYYY!!!” Allison menyela histeris. Setelah momen zone out dan speechless selama sepersekian detik, akhirnya – BOOM! – ia meledak.

            Yap. All Time Low bakal mengadakan konser di Sydney.

            All. Freaking. Time. Freaking. Low.

            “We have to see them!” Calum – yang berhasil menyelamatkan diri dari ancaman mati-gara-gara-melakukan-deep-throating-pada-pisang – akhirnya bersuara. “We need to see them!”

            “Konsernya bakal diadakan pada awal bulan September, jadi kira-kira masih tiga bulan lagi,” Luke membaca tulisan di layar laptop Michael dengan seksama. “Wah, tapi belum ada tanggal resminya, nih.”

            Sesungguhnya tadi Michael hanya iseng ketika menyalakan laptopnya dan membuka website resmi All Time Low – karena belakangan ini banyak rumor beredar, menyebutkan band itu bakal konser di Australia. Namun, begitu halaman depan website muncul – menampilkan headline besar SYDNEY, WE’LL COME TO YOU! pecah sudah kehebohan di ruangan itu.

            “Konser bakal diadakan di UNSW Roundhouse,” Ashton merapat pada Luke, ikut-ikutan membaca. “Bakal ada pengumuman lebih lanjut soal penjualan tiket.”

            “I’m so excited! I feel like... I’m going to shit myself,” Stella mendesis dan mengerjap-ngerjapkan matanya, seakan berusaha meyakinkan bahwa ini realita – bahwa kabar yang baru saja ia dapat itu nyata. Lalu ia menoleh ke samping kirinya, mendapati Michael masih mimisan akibat semangka-salah-tujuan. “Astaga, Michael, what the hell are you –“ Stella menarik sejumput tisu dari kotak tisu di dekatnya, lalu menyodorkannya pada Michael. “Nih, bersihkan tuh, darah bohongannya.”

            Michael menerima tisu itu dan mengelap hidungnya, memasang tampang bete. “Kukira kau yang bakal mengelap –“

            “ADUH, MIKEEEY ADUUUH ADUUUH!” Calum langsung membuat suara-suara heboh sambil mengerling jahil.

Ups, Downs, & The Heart Bombs ✖️ hemmings [a.u.] || SLOW UPDATESWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu