16. Jong Kook?

400 33 0
                                    

"Kau ini terlalu banyak berharap, Ji Hyo-yaa! Belum tentu dia benar - benar akan mengajakmu. Jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti kau tidak bangun lagi." kata Jong Kook pedas sambil berjalan keluar meninggalkan keduanya.

"Aishh... benar - benar!" gerutu Ji Hyo sambil bangkit dari kursinya, hendak mengejar Jong Kook dan memberinya sedikit pelajaran. Namun, Eun Hye menahannya.

"Sudah - sudah! Tidak perlu di lanjutkan."

---

Jong Kook duduk di bebatuan dekat taman belakang sekolah. Seperti biasa, tempat ini adalah tempat favoritnya untuk meluapkan amarah. Berada di tempat ini membuatnya tenang. Atmosfer yang sunyi membuatnya merasa lebih baik. Jong Kook memejamkan matanya, dan berpikir. Sudah banyak hal yang dia korbankan, hanya untuk seseorang. Banyak hal yang dia lakukan, hanya untuk seseorang. Hanya untuk seorang perempuan yang dia sayangi. Sahabatnya sendiri, Ji Hyo.

Entah cara apa lagi yang harus dilakukannya agar Ji Hyo mengerti dan tahu akan perasaannya. Jong Kook tidak mau terburu - buru, dan tidak mau pula memperkeruh keadaan. Ia akui, dirinya memang pengecut. Tidak berani mengutarakan perasaannya secara langsung. Namun, jika hati seorang Ji Hyo telah singgah pada seseorang, dia bisa apa? Mengutarakan perasaannya tidak akan memperbaiki keadaan, tidak akan membuat Ji Hyo lebih bahagia di banding bersama seseorang yang Ji Hyo cintai. "Dasar pecundang."

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

Festival semakin dekat. Tinggal lima hari lagi menuju festival. Segala persiapan sudah 89% rampung. Ji Hyo semakin sibuk dengan beberapa persiapan di bagian properti, selain itu, dia juga sibuk menghafal choreo yang di berikan Gary. Meskipun dirinya belum tentu tampil, tapi di hati kecilnya, ada suatu optimisme yang berkata bahwa dia akan menjadi penari inti. "Aku benar - benar aneh." pikirnya setiap kali memikirkan mengenai posisinya.

Ji Hyo berjalan menuju kelas. Ada beberapa benda yang dia tinggalkan di bawah mejanya, karena terburu - buru pergi ke ruang club dance. Namun, sesaat setelah dirinya membuka pintu, di lihatnya seorang perempuan tengah membaca buku. Seorang perempuan yang sangat ia kenal. Tak salah lagi, itu Eun Hye.

"Eun Hye-yaa? Belum pulang?" tanya Ji Hyo yang terkejut melihat sahabatnya itu.

"Belum. Aku sengaja tinggal lebih lama, untuk bicara denganmu." kata Eun Hye seraya tersenyum. Setelah mengambil beberapa benda yang ia tinggalkan dan mengemasinya, Ji Hyo duduk persis di hadapan Eun Hye.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Ji Hyo. Eun Hye berdeham, lalu menghela nafas.

"Aku tidak tahu, apakah aku siap untuk memberitahukan ini semua padamu, tapi... aku benar - benar tidak sanggup menahannya sendirian." ucap Eun Hye sambil menutup buku di tangannya.

"Apa itu? Apakah... itu hal pribadi?" tanya Ji Hyo hati - hati.

"Ini... masalah hati." ungkap Eun Hye. Ji Hyo hanya mengangguk dan menunggu Eun Hye meneruskan pembicaraannya.

"Kau tahu, kan, sudah berapa lama... kita berdua... bersahabat?" tanya Eun Hye perlahan. Ji Hyo mengangguk.

"Bagaimana bisa aku lupa? Tentu saja aku tahu. Sudah hampir... empat tahun." jawab Ji Hyo mantap sambil melipat kedua tangannya, "Ada apa sebenarnya?"

"Dan... kau juga tahu,kan, sudah berapa lama... aku bersahabat dengan Jong Kook?"

"Tentu, lebih lama dari persahabatan kita. Langsung saja, Eun Hye-yaa.. jangan berbelit - belit!" pinta Ji Hyo yang gemas dengan kalimat - kalimat yang keluar dari mulut Eun Hye.

"Awalnya, aku tidak suka pada Jong Kook. Namun, dia sangat baik dan perhatian, sehingga aku mau bersahabat dengannya." jelas Eun Hye. Ji Hyo mulai mendengarkan dengan serius sambil bertopang dagu.

"Kami bersahabat sangat lama, sangat lama..." kalimatnya terputus. Eun Hye mulai sedikit terisak.

"Kau baik - baik saja?" tanya Ji Hyo mulai khawatir.

"Ya... aku... baik - baik saja." ucap Eun Hye pelan sambil menyeka air matanya.

"Sangat lama... hingga aku tak mau merusak persahabatanku dengannya. Tak mau merusaknya.. dengan perasaan yang kupunya hingga kini."

Ji Hyo akhirnya mengerti, kemana arah pembicaraan mereka. Entah mengapa, ada setitik rasa hancur di hatinya, tapi tak ada alasan untuk merasa sakit hati. Jong Kook? Ji Hyo tak pernah mempunyai tempat yang lebih spesial dari sahabat untuknya, tapi mengingat setitik rasa hancur ini, rasanya tak masuk akal.

"Aku.. benar - benar... mencintai Jong Kook.."

- To be continued...
@spartace76

Maaf kemaleman, lupa kalo hari ini hari sabtu😂. Ceritanya makin seru lho, bakal banyak konflik yang terjadi, di baca terus yaa! Sampai bertemu di chapter berikutnyaa! Annyeong!^^

Sshh... It's Me! ( @spartace76 )Where stories live. Discover now