CHAPTER 15 - KEMBALI KERUMAH

8.2K 513 32
                                    

Dua hari berlalu tanpa tawa, hanya kepedihan yang melingkupi kehidupan Mesya saat ini. Mengurung diri didalam kamar adalah pilihan yang tepat bagi Mesya.

Tampilan yang begitu kacau, mata sayu miliknya menatap nanar pantulan kaca yang berada tepat dihadapannya saat ini.

Kembali air mata itu meluncur tanpa bisa dicegah, ini sudah hari kedua Rayen tidak menampakkan batang hidungnya, entah hilang kemana, bagaikan ditelan bumi.

"Apa aku harus pergi, agar kamu bahagia," ucap Mesya lirih dengan kedua bola matanya beralih menatap foto pernikahan mereka yang terpajang tepat diatas tempat tidur milik mereka.

Tidak ada lagi namanya semangat hidup, Mesya akui, cintanya kepada Rayen sudah tidak terkendali seperti dahulu, disaat mereka masih berteman dan ia memendam rasa itu dalam-dalam.

Dahulu, Mustahil bagi Mesya hanya untuk sekedar bermimpi menikah bersama Rayen , sampai kapanpun Rayen hanya akan menganggap Mesya adik kecilnya, bukan wanita yang ia cintai. Terutama dengan adanya kehadiran Melvia, wanita yang selalu Rayen nomor satukan dari berbagai hal. Kecelakaan itu yang akhirnya mampu merubah kehidupan Mesya.

Lagi dan lagi Mesya tertawa sumbang, kini ia bertekat apapun yang terjadi dia harus bertahan dan bisa mendapatkan kembali hati suaminya.

***

Seminggu, waktu berlalu dengan begitu cepat, Rayen memijat kepalanya yang sudah beberapa hari ini terasa berat.

Bukan prihal masalah kantor saja, namun juga masalah rumah tangganya yang sedang dalam keretakan.

Ia tidak mungkin terus menghindari istrinya itu, masalah bukan untuk dibiarkan saja namun untuk di selesaikan.

Waktu kembali berputar tanpa jeda, malam ini Rayen memutuskan untuk kembali ke dirumah.

***

Rayen menatap datar pintu rumahnya, entah perasaan apa yang harus ia lukiskan saat ini.
Rinduhkah? Atau muak untuk kembali melihat wajah sok polos istrinya.

Namun tidak bisa ia pungkiri bahwa saat ini dia sangat merindukan sosok Mesya didalam kesehariannya.

Dengan gerakan sangat pelan Rayen memutar gagang pintu, lalu melangkahkan kakinya perlahan, matanya menatap heran, kemana sosok yang wanita itu.

Tiba - tiba saja dada Rayen menjadi sesak, banyak hal - hal aneh yang kini berputar dikepalanya.

Apakah istrinya itu melakukan hal diluar logika atau ia kabur dengan tidak meninggalkan jejak sama sekali.

Rayen berlari menuju kamar mereka, sebelum memegang gagang pintu yang memang sudah terbuka, Rayen bisa mendengar suara istrinya tengah bersenandung lirih, ia menekan dadanya keras - keras, rasa kasihan itu kembali muncul, namun kesalahan yang diperbuat Mesya juga sudah keterlaluan, wanita itu telah menipunya selama ini.

Ia melangkahkan kakinya acuh memasuki kamar yang masih tampak rapi dari penglihatannya.

Mesya memutar tubuhnya, kini ia berdiri kaku kalah kedua matanya menatap sosok Rayen yang kini tidak berdiri jauh darinya.

Cukup lama, hingga akhirnya Mesya menyunggingakan senyuman termanis yang ia miliki.

"Kamu sudah pulang mas?" ucap Mesya dengan santainya, bahkan senyum diwajahnya tidak berkurang sama sekali.

Rayen memilih diam, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Mesya hanya mampu menantap sedih pintu dimana suaminya itu berada.

"Aku akan berusaha, namun aku akan berhenti ketika merasa lelah mas," ucap Mesya dengan mata berkabut.

Bersambung...

Maaf ya update nya kelamaan 😂😂

SWINDLER TERBIT DI HI NOVELWhere stories live. Discover now