Kok Kusut? #39 ⚠

2.2K 169 17
                                    







"loh, kamu kok ikut masuk, Yul? Sana, tunggu di luar", Jessica terkejut melihat Yuri yang mengekor padanya.

Yuri memberikan smirknya, kemudian mengunci pintu bilik tersebut.
Yuri tidak menanggapi pertanyaan tersebut, melainkan ia memegang pinggang Jessica kemudian menariknya hingga tubuh bagian bawah mereka saling menempel.
Jessica refleks memegang kedua bahu Yuri.

"Y-Yul...kamu mau ngapain?"

Yuri mendekatkan wajahnya sambil sedikit memiringkannya. Hingga bibir mereka hanya berjarak selebar satu jari, tiba-tiba Yuri beralih dan berbisik di telinga kiri Jessica.

"ssstt...jangan bersuara, Sayang", suara berat dan nafas Yuri yang menerpa, membuat Jessica menarik nafas panjang.

Sambil tetap memeluk, Yuri menyapukan ujung hidung mancungnya ke daun telinga Jessica dengan sangat perlahan.

"Y-Yul, geli...hh"

Yuri kemudian menjauhkan kepalanya lalu menatap kedua bola mata Jessica dengan sangat intim. Ia memegang ujung dagu Jessica, kemudian mendekatkan wajahnya kembali.

"kamu tadi ngeliatin aku terus kan waktu ngeringin keringatku?", Jessica membelalakkan matanya.

"k-kok kamu tau?", Yuri tersenyum melihat ekspresi Jessica.

"tau lah. Kenapa kamu liatinnya kayak tadi? Pengen?"

"e-enggak. Kamu ngomong apaan sih, Yul? Aku gak paham deh"

"ssstt...jangan keras-keras kalo ngomong. Nanti kedengeran dari luar", Yuri membungkam mulut Jessica dengan telapak tangan kanannya. Setelah Jessica mengangguk paham, Yuri melepaskannya.

"kamu sih ngapain juga ikut mas-...mmpph...", ucapan Jessica terpotong karena Yuri kembali membungkamnya. Namun kali ini bukan lagi dengan tangan, melainkan menggunakan bibir. Ya, kini Yuri telah mendaratkan bibirnya. Isapan Yuri pada bibir bawah Jessica selalu sukses membuat Jessica merasakan candu. Jessica pun ikut membalas hisapan bibir Yuri. Bahkan kini ia memegang kepala belakang Yuri dan sedikit mendorongnya. Seakan-akan ia tidak mau berjarak seinci pun dari bibir gadis bertubuh tinggi di hadapannya kini.

Setelah beberapa menit saling mengulum, dan melumat, Yuri melepaskan ciumannya namun tidak menjauhkan wajahnya. Ia menempelkan dahinya pada dahi Jessica. Kemudian mereka berdua saling bertukar senyum. Yuri menatap bibir mungil Jessica yang sedikit memerah karena ciuman yang cukup panas tadi.

Melihat bibir Jessica yang sedikit terbuka karena Jessica sedang mengatur nafasnya, membuat nafsu Yuri perlahan naik.
Yuri melirik ke arah closet di belakang Jessica yang tertutup, kemudian ia berganti posisi hingga kini closet tersebut telah ada di belakang tubuhnya. Lalu Yuri pun duduk di atas closet tersebut, dan menarik tangan Jessica agar ia duduk di atas pangkuannya.

"duduk sini...", pinta Yuri. Kemudian Jessica duduk menyamping menghadap ke arah kanan.
Tangan kiri Yuri memeluk pinggang Jessica, sedangkan tangan kanannya menyentuh rahang kiri Jessica. Ia pun kembali melumat bibir tipis Jessica.
Ditengah-tengah ciuman, tangan kanan Yuri turun menuju dasi yang Jessica kenakan. Dengan sedikit usaha, ia berhasil melonggarkan dasi dan melepas beberapa kancing atas seragam Jessica.
Ciuman Yuri pun ikut turun menuju dagu kemudian ke leher.

"eenngghh...", Jessica melenguh ketika Yuri menciumi tiap jengkal lehernya.

"ssstt...jangan bersuara, Sayang", ucap Yuri pelan.

Sambil terus menciumi dan menghisap leher, Yuri kembali melepaskan seluruh kancing seragam Jessica. Ketika Yuri mengusap lembut perut rata Jessica, Jessica melirik ke bawah.

Comeback Home [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang