Siapa Dia? #35

1.4K 159 23
                                    











"...Tyler?"

"ah, akhirnya kamu inget juga, sayang"

"ngapain kamu di Korea?!"

"tentu saja aku pulang untukmu", Tyler mulai mendekati Jessica dan merentangkan tangannya.

"gak usah deket-deket!!", Jessica menunjuk wajah Tyler dengan jari telunjuknya.

"kenapa, sayang? Apa kamu gak kangen sama aku?"

"gak sama sekali. Aku jijik lihat wajahmu! Pergi!", usir Jessica dengan kasarnya. Kemudian Yuri datang dengan motornya.

"maaf sayang, tadi ada urusan bentar", ucap Yuri dengan tergesa-gesa.

"lama banget sih. Ngapain aja?"

"tadi ada sepeda adik kelas yang bannya dikempesin seseorang, jadi aku bantuin buat mompa ban sepedanya. Jangan marah ya", Yuri memohon sambil memegang tangan kanan Jessica.

"arra arra. Kali ini aku gak akan marah. Kajja, aku pengen pulang sekarang juga", Jessica menyambar helm yang disediakan Yuri di belakang motornya.

"tunggu dulu, Jessie. Kamu seharusnya pulang sama aku", Tyler mencengkeram tangan kiri Jessica.

"lepasin! Ini sakit!", Jessica berusaha memberontak, namun tangan besar Tyler lebih kuat. Yuri segera turun dari motornya sambil melepaskan helm.

"cuma banci sejati yang kasar sama cewek. Lepas!", Yuri mencengkeram pergelangan Tyler, membuat Tyler meringis kesakitan dan akhirnya melepaskan tangan Jessica.

"kamu gak punya hak buat nyentuh dia. Gak peduli kamu lebih kaya ataupun lebih tua dariku, jika sekali lagi aku ngeliat kamu menyentuhnya, kedua bola matamu itu akan melihat langsung bagaimana helmku ini melayang ke kepalamu. Ingat itu!", ancam Yuri sambil menunjukkan helm hitamnya ke depan wajah Tyler.

"huh. Hey bocah, kau yang gak punya hak buat nyentuh Jessica"

"apa maksudmu?"

"Jessica adalah T U N A N G A N K U. Kau dengar?"

"apa?!", Yuri terkejut mendengar pernyataan dari mulut laki-laki di depannya kini. Lalu Yuri menoleh pada Jessica yang juga sama terkejutnya.

"benarkah itu, Sica?"

"gak, Yul. Enggak. Dia bohong!", Jessica menunjuk wajah Tyler. Yuri menoleh ke arah Jessica dan Tyler bergantian.

"Yul, ayo pulang. Aku akan jelasin semuanya di rumah", ucap Jessica sambil memeluk lengan Yuri dan menariknya perlahan menjauh dari Tyler. Yuri mendengus pelan, lalu ia memakaikan helm pada kepala Jessica, dan memakai helmnya sendiri.

"dan kau! Ingat ucapanku tadi!", pesan Yuri sebelum meninggalkan Tyler. Dan ketika mereka berdua sudah mulai menghilang dari pandangan, Tyler tersenyum.

"jadi itu pacarmu, Jessie? Hmm...bocah ingusan seperti dia mungkin akan sedikit merepotkanku, tapi aku rasa tidak sulit melenyapkannya", batin Tyler. Ia memegangi pergelangan tangan bekas cengkeraman Yuri.

"lumayan juga kau, Nak. Kita lihat, seberapa kuat kamu mempertahankan seseorang yang seharusnya menjadi milikku itu"


>>




Sesampainya di rumah, Jessica meminta Yuri duduk di atas ranjangnya sementara ia pergi ke dapur untuk membuatkan Yuri minuman.

"biar Bibi yang buatkan susunya, Nona. Nona tunggu saja di kamar", ucap Bibi Ahn yang melihat Jessica sibuk membuat segelas susu cokelat.
"gak perlu, Bi. Aku mau bikin sendiri buat Yuri. Bibi istirahat aja", raut wajah Jessica sulit digambarkan. Amarah dan kegelisahan sedang berkecamuk dalam hatinya, dan Bibi Ahn menyadari itu.

Comeback Home [COMPLETED]Where stories live. Discover now