Perkenalan Kedua

58 33 2
                                    

Nara sejak tadi mengaduk susunya yang sejak tadi dibuatkan oleh mamanya. Nara kesal karena perkenalan pertamanya harus berakhir dengan sangat buruk,jika mengingatnya Nara menjadi bete sendiri.

Mamanya yang melihat anaknya yang sejak tadi diam, mengerutkan keningnya, tidak biasanya putrinya ini diam dan tidak membuat ulah. Apalagi sepertinya dia tidak nafsu meminum minuman kesukaannya.

"Sayang diminum dong, itu kan susu kesukaan kamu, susu strawberry."

Nara terkejut saat mamanya menepuk pundaknya, dikiranya mamanya sudah pergi dari dapur.

"Ma cinta pandangan pertama itu gimana sih?. "

Mamanya sontak terkejut tentang pertanyaan yang diajukan oleh putrinya, tidak biasanya putrinya menanyakan hal seperti itu.

"Emang kamu suka sama seseorang ya.?" goda mamanya. Biasanya sang putri akan mengelak , namun kali ini Nara mengangguk sebagai jawaban. Mamanya yang kaget akan putrinya, langsung duduk didepan putrinya dan menatap putrinya.

"Memang siapa sayang, ganteng gak. Terus mama kenal gak?" tanya mamanya bertubi-tubi.

"Dia ganteng ma, namanya Revan. Tapi Nara gak tau nama panjangnya. Mama gak akan kenal, kan dia murid baru ma. Tapi yang bikin Nara sedih itu, saat perkenalan pertama Nara ma sama tuh anak."Nara jadi ingat kejadian tadi pagi.

Mamanya yang penasaran langsung mencondongkan tubuhnya. "Emang ada kejadian menarik apa sayang."

Nara mulai menangis lagi. "Hu... Mama.. Revannya gak masuk, dia izin,  kan nyesek Nara nya. Udah deg deg'an juga, eh gak taunya gak masuk tuh anak."

Mamanya saat ini ingin sekali tertawa, namun sekuat tenaga dia tahan. Malang sekali nasib anaknya saat ingin berkenalan dengan seseorang, harus berakhir seperti itu.

"Udah sayang jangan sedih dong, kan dia-nya pasti ada alasan buat gak masuk. Jangan bersedih ya,mama janji akan ngelakuin apapun buat kamu"

"Benar ya ma. "

"Iya sayang, kamu mau apa mama beliin deh."

"Pokoknya mama harus beliin 10 Novel buat Nara, biar Nara gak sedih lagi."entah kerasukan apa Nara langsung meminta Novel,

Mamanya yang larut dalam kesedihan anaknya langsung membulatkan matanya.

"MATI AJA LO SONO. BUKAN ANAK GUE, LO. "

                        ******

Nara kini berjalan kekelas dengan membawa bekal makanan yang telah disiapkan untuknya. Ya mamanya mengusulkan untuk memberinya bekal yang berisi cup cake yang enak buatan mamanya buat Revan.

"Widiw bawa makanan apa Tuh Ra, bagi dikit dong."

Nara langsung menjauhkan bekalnya dari si Bobi yang suka memakan segalanya. "Bobi, kan Nara udah bilang kalo kamu harus diet, biar badan kamu bagus gak kayak balon begini". Nara memukul pelan perut Bobi, yang membuat pemiliknya langsung menyebikkan bibirnya.

"Ya gak gitu juga kali Ra. Eh btw tuh isinya apaan?."

Nara menatap sekelilingnya lalu menyuruh Bobi mendekatinya. Otak mesumnya itu kini semakin mendekat kearah Nara, lalu Nara membisikan sesuatu.

"Kepo lo. " setelah mengucapkan itu, Nara langsung melangkahkan kakinya memasuki kelas. Kini dia harus berhasil dan tidak akan berakhir buruk seperti kemarin.

Kini Lala dan Nara berjalan bersama kearah kantin, sambil menenteng bekalnya, Nara mendekati meja yang diduduki oleh Segerombolan cowok yang salah satunya Kak Aldo, pacar Lala

My Love From Novel Where stories live. Discover now