maafkan aku Ming, aku memang munafik

1.2K 86 12
                                    

Kit duduk di sofa depan asramanya. Rambutnya masi basah karna dia bangun kesiangan akibat sulit tidur jadi dia baru saja mandi. Kit menunggu kedatangan Ming.Tentu bukan untuk menyambutnya dengan ramah dan senyum hangat dari Kit melainkan untuk menyuruhnya agar berhenti dan jangan coba coba mendekatinya lagi.

Kit menatap parkiran di depan asramanya, disana juga bertengger Motor dan mobil milik Kit dan mendadak bayangan Ming muncul,  Kit gelisah lagi dan memainkan rambut basahnya.

Pria sialan ! Tapi Kit juga membenarkan apa kata Phana kalau Ming sepertinya Pria yang romantis tapi Kit berfikir apa PANTAS Ming jadi pacarnya ?! Penampilannya saja sederhana, sepatu kusam yg masih dia pakai yaaa walaupun masih terlihat rapi tapi terlalu sederhana dan juga dia akan menjemput dengan apa ?! Kit membayangkan Ming muncul sambil berlari kecil kehadapannya dengan penampilan sederhananya.
"WAIT?! kenapa juga aku harus mempertimbangkan statusnya !!! Arghhh Kit kamu memang munafik!!!" Umpat Kit pada dirinya sendiri.Kit merasa dirinya munafik karena selama ini Kit selalu MengAgungkan para Pria yang tidak suka pamer harta bahkan Kit pernah bilang benci Pria yang penampilannya begitu nyentrik dengan berbagai barang merk terkenal bertengger di tubuh mereka, sungguh pamer kekayaan orang tuanya.

Eh tapi kayanya Ming bukan Pria Miskin, pikir Kit.Buktinya Ming punya Ponsel. Ahhhh halloooo Kit sadarlah, Kit memBatin sambil memukul ringan kepalanya sendiri, ini 2017 siapa juga mahasiswa yg tidak punya ponsel.
 

.

'Ya Tuhan kenapa juga aku selalu memikirkan soal harta dan kepemilikan saja ?!
Lagipula Beam bilang kalu Ming cowok yang baik dan Pha bilang kalau Ming bukan bajingan dan bisa di andalkan. Bukankah sifat dan tingkah laku lebih berharga dari segalanya ?!'

Pertentangan batin Kit makin menjadi.Di satu sisi mengatakan 'Aku Kit dan aku bukan tipe manusia yang matrealistis' tapi di sisi lain berfikir 'untuk apa berpacaran dengan pria miskin?'
Munafik, ejek Kit pada dirinya sendiri

Kit duduk lemas d sofa, Kit mencoba melupakan pertentangan batinnya.ok, Kit memutuskan menyambut Ming dengan ramah, SEBAGAI SEORANG TEMAN 'toh aku bisa kan menolak dengan cara halus, tentunya dengan mengatakan aku hanya ingin fokus pada kuliahku'

Kit mencoba membuang kegelisahannya. Apa salahnya kan ngobrol dan berteman atau bersahabat dengan Ming.Ternyata Kit merasa kalau selama ini dia begitu Pongah dan tidak ramah pada pria kalau pria itu tidak memiliki 'hal' yang bisa Kit Kagumi.

Tiba tiba suara mobil terdengar dan mengganggu lamunan Kit karna berhenti didepan pintu asrama tepat di depan kit duduk sekarang ini.
'Ah pasti teman Pha atau Prink' teman-teman mereka kan kalangan atas semua karna lihat ini mobil Ferrary yg begitu WOW tak kalah WOW dari mobil sport milik Pha atau Prink atau justru lebih WOW dri milik mereka.

"Phi..." sebuah suara tiba tiba mengejutkan Kit

Kit segera memandang pemilik suara tersebut.Suara tersebut berasal dari Pria yg tengah membawa mobil mewah yang kit bilang WOW itu, pria itu keluar dari mobilnya dan tersenyum ramah pada Kit.
Kit tidak yakin akan apa yang dia lihat, Kit berfikir apa saat keramas Semua airnya masuk ke dalam otaknya sehingga penglihatannya agak terganggu.

"Ah maaf phi, Ming bukan mau pamer mobil daddy kesini.kebetulan Mobil yg ini nganggur jadi Ming pinjem.Sungguh phi, Ming bukan mau pamer, maaf phi" ucap Ming gugup karna melihat ekspresi datar dari Kit

Kit bukannya tak mengerti maksud Ming. Kit malah merasa pukulan telak menghantam dirinya. Kit melihat Kaos, Celana dan spatu lusuh yang Ming pakai dan dapat mengerti akan harganya yg begitu dekil bila dibandingkan dengan ferrary yang dia kemudikan. Ah kini Kit bukan berhadapan dengan Ming yang rapi nan sederhana tetapi seorang Ming yang anak orang berada tapi terlalu rendah hati, ah bukan tapi anak orang berada yang pandai bersandiwara.

Mendadak Kit merasa begitu kecil dihadapan Ming.

"Kau bisa naik motor?"

Ming mengangguk bingung

"Biarkan saja mobilnya disini, berikan kuncinya biar Security memakirnannya untukmu" Kit menarik Ming menuju motornya yg Kit parkir tak jauh dari situ.

"Biarkan saja mobilnya disini, berikan kuncinya biar Security memakirnannya untukmu" Kit menarik Ming menuju motornya yg Kit parkir tak jauh dari situ

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Kit merasa Malu pada Ming dan terutama pada dirinya sendiri sehingga Kit tidak akan sanggup bila harus mendudukkan dirinya didalam mobil tersebut.

"Pakai motorku saja, Ming yang bawa"

Saat perjalanan menuju kampus Kit baru sadar, Phana pernah bilang kalau Ming adalah sahabat Wayo kekasihnya dan setau Kit kalau Wayo adalah anak terkaya di Jurusannya dan bahkan di kampus ini jadi bukan hal aneh kalau Ming juga ternyata termasuk j...

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Saat perjalanan menuju kampus Kit baru sadar, Phana pernah bilang kalau Ming adalah sahabat Wayo kekasihnya dan setau Kit kalau Wayo adalah anak terkaya di Jurusannya dan bahkan di kampus ini jadi bukan hal aneh kalau Ming juga ternyata termasuk jajaran anak orang kaya di kampus ini. lagi Lagi Kit merasa terhantam batu dan merasa malu.

.
.
.

Fin

Maafkan Aku MingМесто, где живут истории. Откройте их для себя