0.1 (Jb)

8.5K 383 3
                                    

Cahaya matahari memaksa menerobos masuk ke dalam kamar, yang terdapat dua insan sedang tertidur nyenyak sambil menautkan pelukan, hingga alarm berbunyi.




Tit... Tit... Tit.. Tittt...




"Hoahhhhhhh"

Jaebum melepaskan pelukannya dan segera mematikan jam wekker yang berada di samping tempat tidur Jaebum, Jaebum kemudian kembali tertidur.














Naera Pov

Aku bangun lebih awal dari pada Jaebum, aku harus menyiapkan perlengkapannya sebelum berangkat bekerja dan membuatkan sarapan untuknya. aku menuju ke kamar mandi dan kemudian kembali ke ranjangku untuk membangukan Jaebum.

"Chagii...., ireonaa" ucapku sembari membuka tirai jendela yang langsung menyuguhkan pemandangan kota Seoul.

Dia selalu saja seperti ini, susah di bangunkan. Sekali lagi jika kamu tidak bangun aku siram air. Rutukku.

"Yak... Im Jaebum kamu harus bangun, apa kamu gak mau ke kantor? Kalo kamu gak bangun jangan salahin aku kalau kasur ini basah"  aku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya agar dia bangun

Aku tahu dia pasti tidak suka kalau aku sudah menyiram air, dan yaa sekarang dia sudah terbangun meskipun masih malas-malasan untuk membuka mata

"Ndeee" jawabnya dengan suara berat khas orang bangun tidur sambil terduduk di tepi ranjang.

"Baiklah aku akan membuatkan sarapan"

Aku segera turun menuju dapur dan membuatkan sarapan untuknya















Jaebum Pov

Sial, kenapa sudah pagi padahal baru saja aku tidur, ini pasti gara-gara lembur kemarin

Masih ada waktu 30 menit lagi mendingan aku tidur aja
Persetan dengan urusan di kantor, lagi pula siapa yang mau memarahiku,Aku bosnya.

'Maaf Naera sepertinya kamu akan menyiramku kali ini, tapi mataku yang memaksaku'









Author Pov

Naera sedang memainkan alat alat di dapurnya dengan handal memotong, menggoreng dan kemudian menyiapkan dua piring Nasi goreng kesukaan suaminya itu

Naera segera menuju ke kamarnya untuk memanggil Jaebum untuk sarapan, tetapi yang terlihat tidak sesuai kenyataan yang Naera pikirkan

"Cha.... " ucapan Naera terpotong ketika melihat suaminya itu ternyata masih tertidur dengan sangat nyamannya

"Yak! Im Jaebum,.. Kenapa malah tidur? memang kamu gak kerja? Nanti kalo telat gimana? Kasihan appa kamu jaebum" omel Naera kepada suaminya itu sambil membangunkannya dari mimpi-nya itu

"Aigooo,,,,kamu cerewet sekali, iya iya aku bangun" jawab jaebum sambil mengucek-ucek matanya yang tidak terlihat itu

"Awas kalo tidur lagi!cepat mandi aku siapkan pakaian mu" jawab Naera sambil turun dari ranjangnya dan berjalan menuju lemari, tetapi langkah Naera terhenti saat tangan Jaebum menarik Naera dan otomatis Naera berada di dekapan jaebum

"Kamu ngapain? " tanya Naera, jantungnya berdegup sangat kencang kali ini, ini bukan pertama kali jaebum memeluknya tapi, meskipun begitu Naera selalu deg-deg an setiap Jaebum memeluknya.

"Memelukmu" jawab jaebum enteng

"Ya.. Jaebum-ah kamu itu bau, cepat sana mandi" bentak Naera sambil cengengesan dan melepaskan pelukan jaebum









Naera Pov

Apa-apaan dia itu, sudah menikah tapi tetap saja seperti itu, tapi tak apalah aku suka jaebum yang seperti itu, jaebum yang memelukku dan kemudian marah seperti bocah.

Aku mendengar suara langkah kaki menyusuri tangga, siapa lagi kalau bukan jaebum kami tinggal berdua dirumah ini selama setahun. Jaebum sudah membeli rumah saat dia masih menjadi idol. Jadi saat aku dan dia sudah menikah langsung menempati rumah yang bisa dibilang sangat besar ini berdua

"ehmm bau apa ini?"

"Cepat kemari sayang, ayo kita sarapan" aku tahu dia pasti marah gara gara yang tadi, maka dari itu aku harus bersikap manis agar dia mau memakan masakan yang sudah ku buat

"Tumben, " jawabnya sambil melonggarkan dasinya

"Kenapa? " jawabku sambil mengambilkan nasi goreng ke piringnya

"Kamu jadi manis gitu" jawabnya sambil melahap nasgornya

"Aku mah emang manis"jawabku sambil menuangkan susu stoberi kesukaannya ke gelas.

Jaebum sekarang beralih memandangiku dengan amat sangat tajam dan teliti

"Naera-ya... Kamu gendutan" jawabnya datar, bagaimana tidak kesal suamiku sendiri yang mengataiku, ya meskipun aku sadar aku memang agak gendutan tapi ini semua salahnya. kemarin dia memaksaku untuk makan ramyeon tengah malam dengannya

"Hah gampang sekali kau ya Jaebum mengataiku, ini semua salahmu, kalau kamu gak makan ramyeon aku gak akan gendutan" jawabku sambil melihatnya yang sedang asik mengunyah

"Ohh iya ya, aku lupa. Tapi aku tetap sayang kok mau kamu gendut juga aku sayang" sekarang dia tersenyum dan mempautkan bibirnya sampai- sampai matanya tidak terlihat

"Sudahlah jangan ngegombal terus"

"Chagi apa yang akan kamu lakukan hari ini? "

"Tidak ada, mungkin beres-beres rumah lalu pergi ke supermarket, belanja untuk makan malam nanti" Jelasku "ada apa? "

"hanya ingin tanya"

"Arasseo"







"Chagi-ah aku akan berangkat ke kantor sekarang" Jawab Jaebum sambil meletakkan gelas susunya yang sudah habis

"Sekarang? " kenapa aku malah bertanya seperti itu

"Iya sayangkuuuu" jawab Jaebum sambil menangkup kedua pipiku dan menempelkan hidung kami

"Baiklah" aku sambil merapikan dasinya, dan mengantarnya sampai depan pintu rumah

"Byeee~sayanggg"

Aku hanya tersenyum mendengarnya, betapa sengsaranya hidupku tanpanya, karena memang dia yang selalu bisa membuatku bahagia






After Married- GOT7[DISCONNECTED]Where stories live. Discover now